Brilio.net - Pernikahan adalah salah satu proses penting yang bakal dialami oleh setiap orang dalam hidupnya. Mulai dari persiapan, ijab kabul, resepsi hingga malam pertama adalah momen yang tentunya sangat ditunggu-tunggu.

Seseorang pasti akan mempertimbangkan berbagai faktor dalam memilih pasangan. Mulai dari fisiknya, latar belakang, sifat dan sikap juga sampai masalah keperawanan. Ya, fenomena seks bebas yang marak terjadi tentu membuat orang lebih hati-hati dalam memilih pasangan.

Belakangan warganet ramai membahas tentang curhatan warganet cewek yang dicerai suaminya oleh karena ia tak berdarah saat melakukan hubungan intim saat malam pertama. Oleh karena itu suaminya kemudian marah dan berprasangka kalau istrinya tersebut sudah tidak perawan lagi. Selanjutnya yang terjadi adalah sang suami yang meminta cerai.

tidak berdarah malam pertama © worldofbuzz.com
foto: curiouscat.me

Dalam curhatannya yang brilio.net lansir dari laman curiouscat, Senin (3/12), cewek asal Malaysia ini mengaku kalau belum pernah berhubungan badan sama sekali. Ya, seks pertama yang ia lakukan adalah saat malam pertama dengan suaminya tersebut.

Beberapa pekan setelah melakukan seks pertamanya, pasangan ini kembali mencoba melakukan lagi. Namun hasilnya tetap sama, tak ada darah yang keluar. Beberapa pekan kembali dicoba dan tetap sama. Setelah percobaan terakhir sang suami benar-benar marah dan langsung mengucap cerai setelah itu.

"Aku tak tahu kenapa darah dara tidak keluar, sesaat setelah percobaan seks terakhir dia langsung mengucap cerai. Kami menikah tak sampai setahun. Dan sekarang aku tak tahu mau bilang apa ke keluarga tentang alasan perceraian ini," curhat wanita ini.

Padahal menurut laman youngwomenshealth, selaput dara robek tak melulu ditandai dengan pendarahan. Oleh sebab tiap perempuan dilahirkan dengan selaput dara yang berbeda. Jadi kemungkinan untuk berdarah saat robek pun tidak mesti terjadi.

tidak berdarah malam pertama © worldofbuzz.com
foto: timesofindia.com

Selain itu dalam beberapa kasus, selaput dara bisa saja karena beberapa alasan. Bisa karena cedera, kecelakaan, pemeriksaan medis sampai latihan fisik dan juga olahraga. Jadi penggunaan selaput dara sebagai indikator keperawanan sebenarnya tidak benar-benar akurat.