Brilio.net - Keinginan kaum wanita untuk tampil menawan mendorong mereka mencoba berbagai produk skincare. Namun, masih banyak orang yang bingung tentang cara pemakaian serta pemilihan skincare. Akhirnya, sebagian orang pun memilih skincare tanpa pengetahuan yang mumpuni dan terjebak pada pemakaian krim 'abal-abal'.

Krim 'abal-abal' sendiri merupakan julukan yang diberikan pada skincare dengan informasi produk kurang jelas serta tidak tersertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) atau FDA (Food and Drug Administration). Lebih parahnya lagi, skincare yang dijual tanpa label BPOM seringkali tidak mencantumkan kandungannya. Keamanan produknya pun menjadi tidak terjamin.

Salah satu kandungan berbahaya yang kerap digunakan dalam skincare tanpa label BPOM adalah merkuri. Dikutip dari unggahan Instagram Dermatologis, Dian Pratiwi, merkuri merupakan jenis logam berat yang tahan urai, bersifat toksik, dapat terakumulasi dalam tubuh, serta sangat berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan hidup.

Curhat wanita pakai krim merkuri © berbagai sumber

foto: Freepik.com

Hingga kini, krim yang mengandung merkuri masih ada saja beredar di pasaran. Biasanya, produk tersebut memperdaya konsumen dengan iming-iming kulit putih, glowing, dan mulus secara instan.

Terpikat oleh klaim khasiat tersebut, sejumlah wanita pun mempercayakan penampilannya pada krim bermerkuri. Alih-alih mempercantik, krim itu justru membuat wajah menjadi memerah, perih, mengelupas, bahkan bisa lebih parah lagi.

Pengalaman tak terlupakan inilah yang sedang dialami wanita bernama Nur Sha. Iming-iming punya kulit putih glowing justru berbuah pahit.