Brilio.net - Rasanya seperti tak pernah ada habisnya masalah yang mendera maskapai Lion Air. Seperti masalah keterlambatan jam penerbangan yang sering dikeluhkan banyak penumpang. Kali ini ada salah satu penumpang yang menceritakan pengalaman tak menyenangkan saat bepergian dengan Lion Air. Ialah Fyra Sahrir yang menuliskan pengalaman menyedihkan saat memesan tiket Lion Air lewat akun Facebook-nya.

Dalam postingan di Facebook yang ditulis pada Minggu (9/7), Fyra menceritakan bahwa tiket pesawat yang sudah ia pesan diduga di-refund oleh orang tak dikenal. Padahal tiket pesawat itu ia beli untuk sang ayah dan ibu yang akan menghadiri pernikahan adiknya di Samarinda.

Fyra diketahui memesan tiket Lion Air melalui Traveloka pada tanggal 6 Juli 2017 untuk penerbangan tujuan Makassar - Balikpapan - Makassar. Pesawat yang hendak ditumpangi ayah Fyra dijadwalkan terbang pada tanggal 8 Juli dan 11 Juli 2017.

Saat tanggal keberangkatan tiba, Fyra menceritakan bahwa ayahnya sudah berangkat dari Takalar dengan mengendarai sepeda motor bersama sang ibu, yang berjarak sekitar 37 km dari Makassar.

"Mereka sangat bersemangat siang itu. Padahal pesawatnya baru boarding malam. Tak lupa mereka membawa kue tradisional (baje) yang sengaja dibuat khusus sehari sebelumnya. Saya yang masih menghadiri halal bi halal bersama teman terpaksa pulang lebih cepat. Tidak menyangka mereka datang jam segini," tulis Fyra.

Pukul 5 sore, Fyra kemudian berangkat bersama ayah dan ibunya menuju bandara. Ia sengaja melaksanakan salat Maghrib di jalan karena takut telat.

"Pukul 6.15 check in di bandara dan betapa kagetnya ketika pihak Lion Air menginformasikan tiket mereka sudah di-refund. Bagaimana mungkin saya me-refund tiket perjalanan orang tua untuk menghadiri pernikahan adik saya???" tambahnya.

Saat itu juga, Fyra protes kepada pihak maskapai Lion Air karena merasa tak pernah melakukan refund. "Bukannya membantu, pihak Lion Air malah terkesan tidak peduli. Mereka tetap ngotot bahwa tiket itu sudah di-refund. Dan mereka meminta kami memastikan ke pihak traveloka," akunya.

Fyra kemudian menghubungi CS Traveloka dan mendapatkan informasi bahwa di sistem Traveloka, tiket yang ia pesan masih aktif dan tidak terjadi refund. Fyra kemudian kembali melayangkan protes ke pihak Lion Air di Bandara. Namun sekali lagi, pihak maskapai menyatakan tiket orangtua Fyra sudah di-refund oleh seseorang bernama Linda pada Sabtu (8/7) pukul 13.00 WIT.

"Linda? Siapa lagi itu? Bukankah proses refund itu tak mudah? Harus sesuai nama yang pesan? Mengapa si "Linda" ini bisa seenaknya me-refund tiket orang tua saya dan pihak Lion Air meng-approve-nya? Kami pun bertanya ke pihak Lion Air siapa si Linda itu. Malah mereka dengan seenaknya menjawab "Ibu saja tidak tau siapa Linda, apalagi saya?" Jawaban yang makin membuat kami emosi jiwa," tulis dia.

Belum berhenti menyerah, Fyra kemudian meminta konfirmasi kepada Traveloka terkait kasus yang ia alami. "Tetapi mereka tetap tidak cukup membantu. Mereka tetap kekeh menyampaikan tiket yang kami beli tidak pernah di-refund. Dan mereka tidak mengenal siapa Linda itu. Mereka hanya mengatakan akan melakukan investigasi ke pihak maskapai Lion Air tetapi pada Senin nanti," tulis dia.

Fyra merasa tak kunjung mendapatkan solusi dari pihak Traveloka maupun Lion Air. Bahkan melalui email, pihak Traveloka menyarankan untuk membeli tiket kembali.

"Diantara kekalutan dan kerempongan yang mengesalkan itu saya melihat ke arah Bapak. Dia sudah terduduk lemas bersama kopernya. Tertunduk pasrah. Dan meminta kami menghentikan saja protes yang membuat emosi kami hampir sampai di ubun-ubun itu. Beliau menyampaikan ikhlas uang 4 juta yang beliau pinjam itu hangus begitu saja. Dan akan membayarnya saat gaji 13 nanti cair," tambahnya.

"Kami pun menelpon adik di Samarinda. Memohon maaf karena Bapak dan Ibu tidak dapat menghadiri resepsi pernikahannya. Dari mertuanya kami tahu, disana dia menangis. Bapak hanya tertunduk. Berusaha menyembunyikan air matanya yang tak sanggup di tahannya juga," ujarnya.

"Malam itu juga orang tua kami langsung balik ke Takalar. Mereka menolak tawaran kami untuk menginap di Makassar. Berapa kali kami menawarkan menginap, sebanyak itu juga mereka menolak. Mereka tetap ingin pulang ke Takalar malam itu juga saat waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Pulang dengan rasa kekecawaan luar biasa," akunya.

"Saya tidak peduli lagi mengenai siapa yang salah. Entah itu pihak Traveloka ataupun pihak Lion Air. Tapi rasa kecewa yang mendalam ini tak bisa tergantikan dengan sekedar jumlah materi. Kekecewaan saya sebagai orang yang mengurus pembelian tiket untuk Bapak. Kekecewaan Bapak yang tidak bisa melihat resepsi pernikahan anaknya. Kekecewaan adik saya yang tidak didampingi satupun keluarganya pada resepsi pernikahannya. Rasa kecewa yang membuat kami menangis dalam diam. Menyembunyikan tetesan air mata antara satu dan yang lain, yang sama-sama kecewa, agar tidak makin melukai. Rasa kecewa yang mungkin tidak akan dipahami bagi yang tidak mengalaminya. Termasuk pihak Traveloka dan Lion Air yang sangat melukai kami," tulis Fyra mengakhiri ceritanya.

Public Relations Manager Lion Air Group Andy M Saladin mengatakan kepada awak media jika pihaknya sedang menginvestigasi keluhan ini. Senada, PR Manager Traveloka Busyra Oryza juga menyatakan sedang mendalami masalah tersebut. Semoga kejadian ini segera ada titik terang.