1. Home
  2. ยป
  3. News
28 Juni 2015 03:01

Ingin hidup damai? Terapkan Catur Piwulang ajaran Sunan Drajat ini

Ada 3 hal yang difokuskan Sunan Drajat dalam dakwahnya di perbukitan Drajat, yakni pendidikan, dakwah, dan sosial. Nur Romdlon

Brilio.net - Sunan Drajat terkenal dengan kearifan dan kedermawanannya. Sunan Drajat sangat memperhatikan masyarakatnya. Kepeduliannya yang tinggi kepada orang-orang di sekitarnya membuat ajaran yang dibawanya mudah diterima oleh masyarakat.

Dikutip brilio.net dari buku Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual terbitan Kompas, Sabtu (27/6), ada 3 hal yang difokuskan Sunan Drajat dalam dakwahnya di perbukitan Drajat, yakni pendidikan, dakwah, dan sosial. Pendidikan diajarkan di masjid dan pesantren, dakwah dilakukan dengan gending dan tembang Pangkur, sedangkan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan membenahi kondisi sosial ekonomi Jawa Timur yang mengalami krisis pada penghujung abad XV hingga awal abad XVI.


Perjuangan yang dilakukan Sunan Drajat oleh masyarakat disebut dengan Catur Piwulang yang isinya berupa ajaran menehono teken marang wong kang wuto, menehono mangan marang wong kang luwe, menehono busana marang wong kang kawudan, lan menehono ngiyup marang wong kang kodanan.

Disarikan dari berbagai sumber, berikut maksud dari ajaran Catur Piwulang Sunan drajat tersebut:

1. Menehono teken marang wong kang wuto
Berilah tongkat pada orang yang buta. Maksudnya kalangan ulama atau orang yang punya pengetahuan semestinya memberikan bimbingan, dakwah dan petuah kepada siapa pun yang belum bisa atau belum tahu agar bisa dijadikan pedoman hidup.

2. Menehono mangan marang wong kang luwe
Bagi orang yang mampu semestinya memberikan kelebihan hartanya kepada orang yang membutuhkan, baik berupa sandang maupun pangan. Bagi Sunan Drajat, banyak rezeki dan hanya menimbun harta yang didapatkan merupakan perbuatan yang buruk. Maka dari itu, sangat penting sikap saling berbagi dimiliki manusia.

3. Menehono busana marang wong kang kawudan
Berilah pakaian kepada orang yang tidak berbusana. Maksudnya, kalau kita ada orang yang kebetulan tidak punya sopan santun atau tata krama, hendaknya kita beri pengertian kepadanya agar bisa lebih santun.

4. Menehono payung marang wong kang kodanan
Berilah payung bagi orang yangg kehujanan. Kalau kita diberikan derajat, pangkat, jabatan atau kedudukan, hendaknya bisa mengayomi orang yang menderita, orang lemah, atau orang yang ada di bawah kita.

BACA JUGA:

Kisah Sunan Drajat yang selamat setelah ditolong ikan cucut

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

Kisah Sunan Kudus yang berhasil sembuhkan wabah penyakit di Arab

Kisah keharmonisan antar umat beragama di zaman Rasulullah

Jika kamu berpuasa, kamu akan dapat manfaat kesehatan ini

Ini daftar aplikasi yang berguna saat Ramadan, catat!

VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal

HOT NEWS:

Telan landak 12,7 kg, ular Piton mati perutnya ketancep banyak duri

Kalau kamu senyum-senyum lihat 25 Gambar ini, masa kecilmu bahagia!

10 Foto yang akan membuatmu merindukan sosok ayah

10 Coretan di uang kertas yang mungkin pernah kamu lakukan saat kecil

21 Stiker lucu di sepatbor motor, awas nabrak!

20 Tas belanjaan unik, kreatif, juga menggelikan

25 Meme kucing yang imut, ngegemesin dan bikin ketawa

11 Foto editan Agan Harahap ini dimuat di media asing top wired.com

15 Foto kombo, seni baru fotografi yang akan membuat kamu terbelalak!

Ini 12 meme Khong Guan yang pasti bikin kamu ngakak

Mbah Sholeh, meninggal 9 Kali, makamnya ada 9

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags