Brilio.net - Rasul terakhir umat muslim tidak pernah mengajarkan permusuhan hanya karena alasan berbeda agama. Nabi Muhammad membangun hubungan atas dasar kepercayaan serta menghormati prinsip-prinsip mulia orang yang berinteraksi dengannya, bukan semata atas dasar kesamaan agama. Hal ini kemudian ditiru para sahabat sehingga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat dapat terwujud, meskipun tetap ada saja yang membenci nabi dengan dasar sentimen agama.

Dikutip dari buku Biografi Intelektual-Spiritual Muhammad yang ditulis Tariq Ramadan, nabi menaruh kepercayaan serta penghormatan yang besar kepada dua pamannya, yaitu Abu Thalib dan Abbas, meskipun mereka masih menyembah berhala. Nabi Muhammad tidak pernah memberi batasan pada para pengikutnya mengenai hubungan sosial kemanusiaan terhadap pemeluk agama lain. Perlakuan adil tetap ia berikan pada siapapun.

Diceritakan, putra pasangan Abdullah dan Aminah ini sering menerima simpanan penting milik mitra bisnisnya yang kebanyakan nonmuslim tanpa menanggalkan kejujuran dan keadilan yang diajarkan Islam padanya. Keharmonisan ini kemudian dicontoh oleh pengikut nabi. Misalnya ketika Ummu Salamah terpisah dari rombongannya dalam perjalanan menuju Madinah, kemudian Utsman ibnu Talhah yang belum berislam menawarkan diri menemani dan melindungi ibu yang hanya bersama anak laki-lakinya itu.

Bahkan kepada mereka yang kembali ke agama asal setelah berislam pun tidak dimusuhi sedikitpun. Semisal Hisyam, Ayyasy, serta Ubaydillah yang meninggalkan Islam karena mendapat penganiayaan dari keluarga. Tak ada respons buruk apapun dari Rasul, apalagi penjatuhan sanksi. Belakangan dua orang kembali memeluk Islam, Ubaydillah tetap dengan agama Kristen tanpa mendapat pelecehan dari nabi.

Alquran pun memuji penghormatan yang dipraktikkan nabi ini dalam surah Al Mumtahanah, "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

BACA JUGA:

Status balasan Facebook ibu-anak penyandang lupus membuat nelangsa

Twitter bisa memprediksi kapan kamu sakit

Lebih banyak mana follower kamu dengan follower Twitter 4 hewan ini?

Para pengguna Twitter rata-rata adalah orang yang susah tidur

Begini cara menghentikan auto retweet dan auto follower di Twitter

Komentar orang Indonesia banjiri Instagram Victoria Beckham, kenapa?

Pingin makin eksis di Instagram? Tirulah pose para selebriti ini