Brilio.net - Bersyukurlah kamu jika punya keluarga dan kerabat yang berpunya sehingga segala kebutuhan pokok dapat dipenuhi. Jika bahkan kebutuhan yang sekunder ternyata banyak yang terpenuhi sampai-sampai di luar kendali, kamu mesti melek melihat sekeliling agar tahu bahwa banyak dari sesama kita yang untuk hal-hal pokok masih ngos-ngosan.

Harta yang berlebih itu akan jauh lebih bermanfaat bagi mereka yang mengalami kesulitan perekonomian, meskipun pada dasarnya banyak dari mereka yang memilih tidak mengemis bantuan sedikit pun darimu.

Salah satunya adalah Ode, yang butuh biaya untuk pengobatan istrinya yang tengah menderita asma. Pria yang tinggal di Sukawening, Jatinangor, Jawa Barat ini berprofesi sebagai pemulung di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, seperti dikutip brilio.net dari akun Facebook Maimon Herawati pada Minggu (2/8). Ode bukan tak mau pindah profesi, namun memulung inilah yang dianggap paling memungkinkan untuk dia kerjakan karena tak membutuhkan bantuan tenaga lagi dari orang lain.

Keterbatasan fisik tak halangi Ode cari uang biayai pengobatan istri

Ode saat menimbang hasil memulungnya

Pekerjaan ini pun sebenarnya menguras energi dan menyebabkan sekujur badannya terasa sakit kala malam. Namun, pekerjaan lain semisal berjualan akan merepotkan orang lain, mengingat dia tak memiliki tangan sebelah kanannya.  

"Kalau jualan, kan, harus dibantu yang lain. Kalau memulung bisa dikerjakan sendiri. Ibu sering batuk. Jadinya, nggak enak. Apalagi mayoritas pembeli mahasiswa," tutur Ode ketika ditanya perihal alih profesi.

Ode bekerja siang hingga sore hari. Dalam sehari, dia bisa mengumpulkan sebanyak 8 kilogram plastik yang dihargai Rp 2.000 per kilogramnya. Dia tak berpikir untuk membebani anaknya karena juga tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Keterbatasan fisik tak halangi Ode cari uang biayai pengobatan istri

Tetap ceria menghadapi kenyataan hidup, salut!

Ramadan lalu Ode tak tampak di kampus, oleh sebab tengah sakit selama kurang lebih satu bulan. Jadilah istrinya meskipun sakit tetap mengupayakan bekerja membersihkan kos mahasiswa setiap dua kali dalam seminggu.

Keterbatasan fisik tak halangi Ode cari uang biayai pengobatan istri

Ode saat bekerja memulung sampah.