Brilio.net - Profesi sebagai penarik ojek saat ini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lho. Akibat kemajuan teknologi, ojek sekarang menjadi satu profesi yang banyak diminati. Lihat saja seberapa besar antusias masyarakat saat Go-Jek, layanan ojek online di Jakarta, mengadakan proses rekrutmen driver. Di Jogja layanan ojek online pun juga ada, namanya OjekJogja (Bang-Jek) yang foundernya adalah seorang anak remaja kelas XII.

Bang-Jek secara tidak langsung juga mengadaptasi dari Go-jek yang sudah eksis duluan. Namun tetap ada beberapa perbedaan sehingga kedua tak bisa disamakan. Apa saja perbedaan itu?

1. Cara pesan
Layanan Go-Jek Jakarta sudah memiliki pelayanan berbasis aplikasi smartphone untuk Android maupun IOS. Jadi para pelanggan yang ingin menggunakan jasa Go-Jek harus instal terlebih dahulu aplikasi Go-Jek di smartphone untuk bisa memakai jasa Go-Jek. Sedangkan OjekJogja (Bang-jek) masih menggunakan nomor Whatsapp, BBM, dan LINE dalam melayani pelanggan. Jadi para pengguna Bang-Jek tinggal pilih dengan mengirimkan text dengan format: nama_lokasi anda_tujuan_jam (minimal 30 menit sebelum keberangkatan) melalui kontak Whatsapp, BBM maupun Line. Ke depan Bang-Jek juga akan memakai layanan berbasis aplikasi smartphone.

2. Pembayaran
Aplikasi Go-Jek memberikan kemudahan bagi para pengguna jasanya. Bagi yang sudah menginstal aplikasi Go-Jek bisa sekaligus membuat rekening kredit. Jadi setiap menggunakan jasa Go-Jek tinggal dipotong saja dari saldo. Tapi ada juga yang masih membayar secara tunai sesuai tarif. Saat ini tarif yang berlaku Rp 15.000 untuk di luar jam pulang kerja dan pada saat jam pulang kerja (16.00-19.00) adalah Rp 15.000 untuk 6 km pertama dan Rp 2.500 per km berikutnya. Sedangkan Bang-Jek masih melakukan sistem pembayaran manual, yaitu dengan tarif jauh-dekat maksimal 15 km sebesar Rp 15.000 atau menggunakan tarif argo yaitu 2.000/km dan pelanggan hanya bisa bayar setelah sampai di alamat tujuan dengan uang tunai.

3. Seragam
Enggak cuma aplikasinya aja yang keren, Go-Jek juga sudah memiliki seragam sendiri yang mebedakan Go-Jek dengan tukang ojek konvensional. Saat diterima sebagai driver Go-Jek, para driver dibekali atribut khusus seperti jaket, helm yang berwarna hijau. Untuk Bang-Jek sendiri saat ini masih belum berseragam, sehingga masih terlihat seperti ojek konvensional.

4. Gaji driver
Para pengendara Go-Jek berkesempatan mendapat 80% dari total pendapatannya hari itu ditambah bonus sebesar Rp 50.000 jika berhasil mengantar 10 penumpang per harinya, sedangkan yang 20% masuk ke perusahaan. Sedangkan perhitungan untuk Bang-Jek adalah 70% untuk driver dan 30% masuk ke perusahaan. Untuk masalah bonus, Rio belum memikirkannya apakah nanti akan menggunakan sistem bonus seperti Go-Jek atau tidak. "Kedepan tentu kami sudah punya rencana untuk membuat Bang-Jek seperti apa, sistem serta layanannya bagaimana namun semuanya haruslah bertahap," jelas Rio, CEO OjekJogja (Bang-Jek).

5. Jenis layanan pelanggan
Sejauh ini Go-Jek tidak memberikan pelayanan dengan membedakan pelanggan wanita dan pria. Namun, Go-Jek menyediakan layanan di luar sebagai transportasi, yakni melayani pengiriman paket instan, pembelian makanan, dan belanja. Adapun untuk Bang-Jek telah memiliki layanan khusus pelanggan wanita dan pria.