Brilio.net - Menjadi seorang ayah merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai bagi seorang pria. Siapa coba yang tidak ingin memiliki peran seperti ini dalam keluarga? Akan tetapi untuk menjadi seorang ayah, pertimbangan umur sangat penting. Jangan sampai kamu menjadi seorang ayah dalam usia terlalu muda, di bawah 25 tahun. Kenapa?

Sebuah penelitian yang dilakukan ahli dari University of Helsinki, Finlandia menunjukkan bahwa menjadi seorang ayah di bawah 25 tahun bisa meningkatkan risiko kematian dini, sebagaimana dikutip brilio.net dari Telegraph, Kamis (6/8). Studi ini dilakukan terhadap 10.500 laki-laki yang lahir antara 1940 hingga 1950 dan menjadi ayah pada usia antara 45-54 tahun.

Dari data tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa dalam kurun 10 tahun hanya satu pria meninggal dunia dari 20 pria yang menjadi ayah pada usia antara 45-54 tahun. Akan tetapi hal ini sangat berbeda bagi mereka yang menjadi ayah saat berusia 22 tahun, risiko kematian dininya bisa naik hingga 73%. Bahkan, orang yang menjadi ayah antara usia 22-24 tahun memiliki risiko kematian dini pada level 63%.

Sebaliknya, orang yang menjadi ayah pada usia antara 30-44 tahun atau 27-29 tahun menunjukkan adanya penurunan risiko kematian dini hingga 25%. Meskipun menunjukkan adanya korelasi positif antara umur menjadi ayah dan kematian dini, sang peneliti tetap masih belum mantap dengan hasilnya.

Sang peneliti, Kevin McConway menjelaskan bahwa hubungan ini terjadi karena tingkat stres yang melanda ayah muda. Hal ini terjadi, karena pria harus mencukupi kebutuhan baik finansial maupun emosional.

Jadi, apakah kamu sudah siap menjadi ayah muda?