Brilio.net - Nggak semua buah-buahan dan sayur-sayuran diciptakan sama. Mereka memiliki variasi bentuk, warna, dan rasa yang tentu berbeda. Tapi studi baru menyatakan perbedaan produk buah-buahan dan sayuran juga dapat memiliki efek dramatis berbeda terhadap penurunan berat badan. Wow!

Dilansir brilio.net dari InStyle, Rabu (4/11), sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard melihat informasi diet dari 117.918 orang dalam interval waktu empat tahun selama 24 tahun, yang berusia 30-an dan 40-an tahun. Meskipun peningkatan porsi harian buah dan sayuran menyebabkan penurunan berat badan, tapi ternyata beberapa makanan tertentu berkorelasi lebih baik dalam penurunan berat badan daripada yang lain.

Misalnya, meskipun peningkatan konsumsi buah menyebabkan penurunan berat badan rata-rata 0,53 pon (sekitar 0,24 kilogram) per porsi harian tambahan selama empat tahun, makan lebih banyak mengonsumsi buah tertentu menyebabkan lebih dari satu pon (0,45 kilogram) penurunan berat badan. Apel dan buah pir memiliki efek yang sama, yakni menyebabkan penurunan berat badan sampai 1,24 pon (0,56 kilogram) per porsi ekstra harian.

Nah, kalau dari sisi sayuran, tahu atau kedelai dan kembang kol adalah dua jenis yang paling direkomendasikan. Meskipun peningkatan sayuran keseluruhan dapat menyebabkan penurunan berat badan sekitar seperempat pon per porsi harian, bahan pencahar pada tahu atau kedelai menyebabkan orang mengalami penurunan berat badan rata-rata hampir 2,5 pon (1,13 kilogram), dan kembang kol dapat menurunkan berat badan sebesar 1,37 pon (0,62 kilogram).

Namun begitu, ada sayuran yang justru bisa berbahaya. Studi terkait menyatakan bahwa peningkatan asupan sayuran bertepung, termasuk jagung, kacang polong, dan kentang, justru dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Hmmm, perhatikan kembali asupan buah dan sayur kalau mau diet sehat ya! Kesehatanmu lho!