Brilio.net - Susu sudah menjadi konsumsi banyak orang. Selain rasanya yang enak, susu dipercaya memberikan beberapa manfaat, misalnya kesehatan tulang. Namun benarkah demikian?

Dilansir brilio.net dari HowStuffWorks, Selasa (15/9), ternyata susu tak selamanya bagus lho. Berikut penjelasannya:

1. Sapi perah menghasilkan limbah dan gas rumah kaca
Rata-rata sapi perah memproduksi 120 pon (sekitar 54.4 kilogram) limbah setiap hari. Ini setara dengan kotoran manusia sebanyak lebih dari dua lusin orang. Tapi tanpa toilet, saluran pembuangan, atau pabrik pengolahan.

Mengingat artikel asli ini, '8 Reasons You Should Stop Drinking Milk Now' bersetting di Amerika, data menunjukkan di California menghasilkan seperlima dari total pasokan susu di negara ini.

Dikutip juga dari MilkSucks.com, sapi perah di Central Valley of California menghasilkan kotoran sebanyak kotoran 21 juta orang! Bahkan sebuah peternakan kecil yang terdiri dari 200 ekor sapi menghasilkan nitrogen sebanyak air limbah atau air selokan terdiri dari 5.000-10.000 orang di sebuah komunitas, seperti laporan pihak Senat Amerika Serikat.

2. Produksi susu menyebabkan perubahan iklim
Industri susu merupakan perpanjangan dari industri daging sapi (sapi perah yang telah diambil susunya akan dikirim ke rumah jagal, kira-kira setelah empat tahun, hanya seperlima harapan hidup normal). Ini artinya memainkan peran utama dalam perubahan iklim.

Melalui limbahnya, sapi berkontribusi pada peningkatan karbondioksida dunia sebesar 18% dan memancarkan gas rumah kaca lebih banyak ketimbang mobil, pesawat, dan semua bentuk dari polusi gabungan transportasi yang ada. Perlu diketahui, gas-gas yang menimbulkan efek rumah kaca antara lain karbon dioksida (CO2), belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2), gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).

Akibat efek rumah kaca tersebut adalah peningkatan suhu permukaan bumi dan mengakibatkan perubahan iklim bumi.

3. Susu sering mengandung bahan yang tak diinginkan
Di bawah metode industri saat ini, susu sapi sering kali bercampur dengan racun, misalnya hormon bio-rekayasa, antiobiotik (kalau di Amerika Serikat, 55% antibiotik yang digunakan adalah untuk pakan ternak), dan pestisida. Semua itu jelas buruk bagi tubuh manusia.

4. Susu sapi untuk sapi
Produksi biokimia dari susu sapi bisa sekali mengubah anak sapi yang baru lahir dengan berat 65 pon (sekitar 29.4 kilogram) menjadi sapi dengan berat 400 pon (sekitar 181.4 kilogram) dalam waktu satu tahun. Ini berisi, misalnya, kandungan protein tiga kali lebih tinggi dan mineral tujuh kali lebih tinggi, di mana susu manusia memiliki 10 kali lipat lebih banyak kandungan asam lemak esensial, tiga kali lebih banyak selenium, dan setengah kali lipat lebih tinggi kandungan kalsiumnya.

Kadang-kadang susu manusia mirip susu sapi, tapi meminum keduanya juga tidak terlalu penting dan terkadang justru berpotensi berbahaya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi atau balita.

5. Susu minim kalsium
Banyak iklan yang mengatakan susu merupakan sumber kalsium yang baik. Tapi faktanya manusia maupun sapi itu sendiri, mendapatkan sumber kalsium dari pola makan nabati lho. Itu artinya sebenarnya kalsium didapatkan dari sayur-sayuran.

6. Susu meningkatkan osteoporosis
Berita yang beredar menyatakan bahwa susu bagus untuk tulang dan mencegah osteoporosis. Tapi studi menyatakan bahwa makanan yang bersumber dari hewan (seperti susu) justru membuat darah menjadi asam/acid. Saat ini terjadi, darah akan menyedot kalsium dari tulang untuk meningkatkan alkalinitas (berkebalikan dari sifat asam).

Nah, saat ini terjadi, kadar pH dalam darah akan normal, namun tulangmu kekurangan kalsium sehingga mengalami osteoporosis.

7. Susu membuat gendut
Pada tahun 2005, Harvard Schoolof Public Health mengatakan bahwa tiga gelas susu rendah lemak bisa menambah kalori sebesar 300 kalori per hari. Hal ini menjadi masalah bagi orang Amerika yang berusaha mengontrol berat badan mereka. Belum lagi, jutaan orang Amerika mengalami intoleran terhadap laktosa, atau semacam alergi terhadap laktosa. Beberapa produk susu justru membuat mereka mengalami sakit perut, mudah buang gas, dan sebagainya.

Kamu yakin masih mau minum susu tiap hari?