Brilio.net - Sahabat adalah segalanya. Setuju? Tapi apakah kamu pernah mengalami peristiwa yang membuatmu dan kawan karibmu harus mengakhiri persahabatan?

Terkadang orang memang memiliki sahabat yang super menjengkelkan. Baik sih, tapi bapernya keterlaluan. Royal sih, tapi ternyata menikam kamu dari belakang. Suka bantu sih, tapi protektif sama kamu sehingga nggak boleh bergaul dengan teman selain dia. Sebel-sebel cinta sama sahabat kan, kalau begini jadinya?

Namun begitu, ada kasus yang memang membuat beberapa poin tak bisa ditoleransi lagi dalam persahabatan, bagi orang-orang tertentu. Mungkin juga kamu.

Dilansir brilio.net dari Prevention, Rabu (7/10), ada enam alasan yang bikin orang harus 'putus hubungan persahabatan' dengan sang kawan. Cekidot!

1. Dia terus menerus mengecewakan kamu
Punya teman yang selalu ingkar janji, kerja bareng tapi nggak becus, suka marah-marah tapi kalau diprotes nggak mau terima, atau selalu mau menang sendiri? Bikin enek bin kecewa banget, kan? Maka dari itu, daripada kamu terus menerus menguras emosi dan tenaga, ada baiknya kamu cukupkan persahabatan kamu dengan dia. Bukan berarti nggak berkawan, ya. Cukup menyambung tali persaudaraan, tapi jangan lagi terlalu intens.

2. Dia mengkhianati kamu
Sudah percaya seratus persen segala macam hal sama dia, eh, dia tiba-tiba 'memukul' kamu dari belakang. Duh, sakit banget! Tipe teman seperti ini lebih baik disetop saja jadi kawan dekat. Boleh saja kamu memberikan kesempatan kedua, tapi ada baiknya kamu lebih waspada selama berteman kembali dengan dia. Jangan sampai kamu jatuh ke lubang dua kali alias berhasil dikelabuhinya lagi.

3. Dia sering bikin kamu sakit kepala
Persahabatan yang nggak tulus dari dia, biasanya bisa bikin kamu stres atau cemas sendiri. Itu terjadi karena ulahnya yang sering bikin kamu jengkel. Makanya setiap kali ada dia, kamu merasa nggak nyaman, bahkan bisa jadi 'terancam'.

Nah, menurut Irene S Levine, seorang psikolog dan ahli pertemanan sekaligus pemilik situs The Friendship Blog, menyatakan bahwa persahabatan yang bikin kamu tertekan atau cemas, bisa saja membuat gangguan fisik, misalnya sakit kepala, sakit perut, dan semacamnya. Itu pertanda, perkawanan kamu dengan dia memang harus segera 'tutup buku' sementara.

4. Dia membuat kamu malu
Kawan yang sukanya mencari celah kekurangan kamu plus suka menggembar-gemborkan masalah kamu di depan umum, semisal juga di media sosial, patut kamu kasil tanda 'X' besar-besar sebagai tanda 'persahabatan kita usai!'. Terlebih kalau kejadian ini terus berulang.

Setiap orang memiliki kesalahan, hal konyol, bahkan aib. Tapi kalau sudah dibocorin ke umum padahal kamu merasa itu hal sensitif banget, lantas kawanmu itu bermuka badak alias nggak merasa berdosa telah mengumumkan ke khalayak umum tentang rahasiamu, say good bye sama persahabatan kamu. Tapi kalau kamu masih bisa menoleransi, itu terserah kamu. Tapi pastikan nggak terulang ke depannya.

5. Dia membosankan
Poin ini bukan sekadar membosankan. Teman yang nggak bisa membuatmu jadi lebih baik dan dia membosankan karena sikapnya yang buruk, bukankah lebih baik cukup sampai di sini persahabatan kalian?

Persahabatan bukan sekadar nongkrong bareng, curhat haha-hihi bersama, melakukan hal gila barengan, tapi juga kudu bisa saling dukung dan membuat lebih baik satu sama lain. Betul?

6. Dia bukan orang yang sama lagi
Menurut Shasta Nelson, CEO dari GirlFriendCircles.com, orang akan mengganti setengah teman-temannya setiap tujuh tahun. Maka tak heran, kamu bisa berganti sahabat pada jenjang berbeda dari kehidupan kamu.

Kamu juga akan merasa bahwa ada yang berubah, dan memang orang berubah dan punya kepentingan sendiri-sendiri. Tapi kalau temanmu berubah seperti bukan dia yang selama ini kamu kenal, terlebih berubah jadi lebih buruk, dan usahamu membuat kamu dan dia sama-sama jadi baik, sepertinya kamu perlu 'rehat' bersahabat sama dia.

Jadi, guys, kamu perlu menimbang ulang apakah sahabatmu seperti enam poin di atas atau nggak? Kalau iya, bukan berarti kamu putus hubungan, melainkan ambil waktu untuk nggak terlalu dekat sementara waktu. Mengapa?

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang menekan kamu, baik hubungan dengan keluarga, teman, bahkan pasangan, dapat menyebabkan masalah kesehatan, misalnya tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko depresi.

Solusi lainnya kamu benar-benar 'rehat' berteman dengan dia, dan lebih meluangkan waktu dengan teman yang lain. Jadi, putus hubungan persahabatan di sini bukan berarti saling bermusuhan lho ya. Jadi, mulailah bersikap dewasa dan selalu jaga baik-baik persahabatan kamu!