Brilio.net - Pernah kah kamu mendengar tentang penipuan dengan cara digendam atau dihipnotis? Kejahatan semacam ini masih saja marak sampai sekarang. Bahkan kejadian ini malah sering terjadi di tempat-tempat umum seperti terminal, bandara, bahkan tempat yang terpantau CCTV seperti di ATM.

Pengalaman kurang mengenakkan semacam itu baru saja dialami oleh Nia, gadis asal kota Apel, Malang. Sekitar awal bulan Desember ini, Nia menjadi korban gendam di sebuah mesin ATM di kota Malang. Pagi itu menurutnya tak ada firasat buruk. Sekitar pukul 08.30 WIB Nia berangkat menuju kampus yang berjarak kurang lebih 12 km dari rumahnya. Di perjalanan, Nia berhenti di sebuah ATM dengan tujuan membayar beberapa tagihan dan mengambil uang untuk belanja bulanan.

"ATM saat itu dalam kondisi sepi, nggak ada yang antre," kata Nia mengawali pembicaraan melalui layanan story telling bebas pulsa brilio.net di 0-800-1-555-999, Senin (28/12).

Saat sedang mentransfer uang, tiba-tiba ada satu orang yang masuk ke ruang ATM yang kebetulan memiliki 2 mesin itu. Tanpa curiga Nia pun tak memperhatikan orang baru tersebut. Selesai mengambil uang dan hendak keluar ATM, Nia ditanyai beberapa hal oleh laki-laki tersebut.

"Habis itu blank, saya nggak ingat apa-apa lagi," ungkapnya.

Mungkin saat ditanya-tanya itulah Nia sudah terkena gendam, sehingga tanpa sadar dia menyerahkan dompetnya. Sesampainya di kampus Nia sempat menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda, namun dia belum sadar itu apa. Saat jam makan siang sehabis mengajar, dia pun ingin makan di kantin kampus dan menyadari bahwa dompetnya tidak ada di dalam tas.

"Saya coba inget-inget lagi, dan kejadian terakhir yang saya inget ya ngobrol dengan mas-mas di ATM tadi pagi," tutur dosen muda ini.

Setelah agak tenang dan sadar Nia pun langsung pergi ke bank terdekat untuk memblokir ATM-nya, membuat surat kehilangan di kepolisian dan membuat pengumuman kehilangan di Facebook serta broadcast via BlackBerry Messenger (BBM).  Satu hari, dua hari nggak ada kabar hingga 1 minggu kemudian dompet tersebut kembali melalui sebuah paket tanpa nama pengirim ke alamat rumahnya.

"Dompet, ATM dan surat-surat penting sih masih ada. Tapi uang Rp 600.000-nya yang nggak ada," keluh dia.

Baginya kejadian ini merupakan pelajaran agar lain kali lebih hati-hati lagi. "Jangan sampai deh kena lagi. ini buat pelajaran juga," imbuh anak kedua dari dua bersaudara ini.

Cerita ini disampaikan oleh Nia melalui telepon bebas pulsa Brilio di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!