Brilio.net - Dia tidak bermaksud mengusir mertuanya. Wanita yang kini menetap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini hanya mencoba untuk memesankan tiket pesawat untuk kepulangan ibu mertuanya. Kala itu, sang mertua sedang mengunjunginya karena kelahiran anak pertamanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Akan tetapi, maksud dari Rita Mawarni (36) ini diartikan secara berbeda. Bahkan, akibat peristiwa ini membuatnya diceraikan suaminya.

Pada Juli 2011, Rita dan suaminya dikaruniai seorang anak. Untuk menunggu kehadiran sang buah hati, pasangan yang menikah di Surabaya, Jawa Timur itu harus bersabar sekitar enam tahun. Untuk menyaksikan kabar bahagia ini, sang mertua bermaksud menengok cucunya dari Surabaya ke Banjarmasin pada Agustus 2011.

Untuk mendapatkan tiket pesawat yang lebih murah, Rita bermaksud menanyakan kapan sang mertua akan pulang. Akan tetapi, pertanyaan ini dimaknai secara berbeda oleh mertuanya sendiri sebagai bentuk pengusiran. Bahkan perlakuan itu berbuntut panjang, tepatnya sang mertua menyuruh suaminya untuk berpisah dengan Rita.

"Alasan cerainya karena saya dianggap tidak sopan kepada ibu mertua," tuturnya kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 08001555999, Senin (21/12).

Sebagai konsekuensinya, pernikahan yang sudah terjalin sejak 2005 itu tidak bisa diselamatkan lagi. Padahal, Rita lah yang menemani perjalanan suaminya mulai dari bukan apa-apa hingga sudah mapan.

"Dulu ketika ke Banjarmasin naik kapal dengan uang ngutang dan juga numpang di rumah orang," kenangnya.

Akan tetapi ketika perekonomian suaminya sudah meningkat, dia merasa didepak begitu saja. "Dia dipercaya salah satu ekspedisi di Jakarta," tuturnya. Lewat jerih payahnya itu, sang suami berhasil membeli beberapa rumah dan juga mobil.

Lebih parahnya lagi, ketika pembacaan talak di pengadilan, Rita dipaksa datang, padahal anaknya sedang sakit parah. "Saya sudah mewakilkan ibu saya untuk proses itu, tapi suami saya tidak terima," tuturnya.

Karena emosi, kala itu dia sampai sempat melemparkan obat-obatan bayinya. "Sambil menggendong bayi saya, saya mendengarkan pembacaan talak," akunya.

Karena tidak ada uang, Rita tidak bisa naik banding dengan keputusan persidangan yang diadakan pada Mei 2012 itu. Ia pasrah dengan apa yang sudah diputuskan di pengadilan.

Rita memutuskan pindah ke Palangkaraya karena sang mantan suami menikah lagi. Kabar yang dia dapat, kehidupan suaminya juga tidak lebih baik. "Kemarin habis terkena kasus sabu dan sempat juga mondok di pesantren," tuturnya.

Cerita ini disampaikan oleh Rita Mawarni melalui telepon bebas pulsa Brilio di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!