Brilio.net - Kepercayaan bagi setiap orang memang sangatlah penting. Pasalnya, kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang dapat diandalkan untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang telah disepakati. Namun, pernahkah kamu merasa dikecewakan atau dikhianati hingga akhirnya menimbulkan perasaan takut dan sulit untuk membangun rasa percaya lagi pada seseorang?

Trust issue adalah situasi ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya pada orang lain yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu, seperti dikhianati, dikecewakan, diabaikan, dimanipulasi, dan lain sebagainya. Trust issue adalah ketidakmampuan untuk percaya bahwa seseorang dapat mengandalkan orang lain (teman, pasangan, keluarga, dan lainnya).

Memang pada dasarnya, jika tidak adanya rasa kepercayaan, maka hubungan tidak bisa dilanjutkan. Namun, awal mula rasa kepercayaan hilang terjadi ketika seseorang tidak bisa menepati janji atau tidak berkata yang sesuai. Lebih mirisnya, orang tersebut berbohong dan menyembunyikan sesuatu hal, sehingga membuat orang lain sulit untuk mempercayai.

Masalah trust issue kerap terjadi atas pengalaman pribadi di masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Jika kondisi trust issue sudah menguasai diri, biasanya hal ini akan tampak bebarengan dengan pikiran-pikiran yang negatif. Terlepas dari apa yang terjadi, trust issue dapat dihadapi dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.

Nah, berikut ini telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (25/8), penyebab dan cara mengatasi trust issue.

Ciri-ciri orang memiliki trust issue.

Trust issue adalah  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang memiliki trust issue:

1. Menghindari komitmen.

Ketika seseorang mengalami trust issue, maka ia akan mengalami kesulitan untuk berkomitmen, karena hubungan yang berkomitmen membutuhkan kepercayaan.

2. Menghindari keintiman.

Orang yang memiliki trust issue berusaha menghindari perasaan rentan dengan segala cara, sehingga ia lebih suka sendirian daripada harus mengambil risiko terluka karena adanya hubungan yang intim.  

3. Merasa harus melakukan segalanya.

Ciri selanjutnya, seseorang yang memiliki trust issue berusaha melakukan semuanya sendiri, karena ia merasa tidak percaya jika pekerjaannya dilakukan orang lain. Hal ini akan mengarah pada perfeksionis, stres, dan terlalu banyak bekerja.

4. Fokus pada hal negatif.

Orang-orang dalam hubungan saling percaya lebih cenderung melihat hal-hal positif satu sama lain, sedangkan orang-orang dengan trust issue lebih cenderung fokus pada hal-hal negatif. Apabila kamu selalu mengasumsikan yang terburuk dan memperhatikan kelemahan orang lain daripada kekuatannya, ini bisa menjadi tanda masalah kepercayaan.

5. Sulit memaafkan.

Biasanya orang yang telah dirusak kepercayaannya atau dikecewakan, maka orang tersebut tidak akan pernah melupakan serta tidak pernah memaafkan atau mempercayai orang itu lagi.

Penyebab trust issue.

Trust issue adalah  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Penyebab trust issue pada diri seseorang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Berikut ini penyebab terjadinya trust issue:

1. Pengalaman dari masa lampau.

Trust issue tumbuh dari pengalaman seseorang, baik itu di masa lampau maupun masa sekarang. Apabila seseorang telah mengalami kekecewaan, pengkhianatan, rasa sakit, hal itu akan berdampak dan menyebabkan trust issue.

Pada dasarnya, semua orang pastinya mengalami masa lalu, hanya saja sikap dalam menghadapi dan menerima masa lalu tentunya berbeda. Bagi sebagian orang, masa lalu dapat melekat pada dirinya, tetapi bagi sebagian orang lagi, tidak.

2. Kejadian menyedihkan dan menyakitkan.

Kejadian menyedihkan atau menyakitkan seseorang di masa lalu akan menghadirkan traumatis yang cukup mendalam. Misalnya, ia mengalami kecelakaan, suatu penyakit, ataupun kehilangan seseorang yang berharga di dalam hidupnya.

Tidak hanya itu, pelecehan atau penyerangan, baik secara verbal maupun nonverbal dapat memengaruhi rasa percaya seseorang terhadap orang lain.

3. Hubungan asmara.

Trust issue bisa terjadi dalam hubungan asmara. Contohnya, orang yang mengalami trust issue pernah dikecewakan oleh orang yang ia sayang, seperti dibohongi, diselingkuhi, atau diperlakukan tidak baik lainnya.

Cara mengatasi trust issue.

Trust issue adalah  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Tak perlu khawatir atas semua masalah yang terjadi, pasti semua ada solusinya. Seperti berikut ini merupakan cara untuk mengatasi trust issue:

1. Mencoba untuk berkomunikasi.

Orang yang mengalami trust issue pasti akan tetapi melakukan komunikasi, hanya saja pasti ada batasan dan sedikit memberi sekat pada orang lain. Namun, cobalah untuk melakukannya dengan santai dan jangan berpikir bahwa orang tersebut akan bertindak jahat.

2. Perlahan terbuka dan bersikap jujur.

Kamu dapat menceritakan keluh kesah selama menghadapi trust issue bersama orang terdekat. Karena dengan begitu, perlahan kamu akan mendapatkan support system yang akan mendengarkan dan memberikan saran atas apa yang kamu keluhkan. Akan tetapi, harus menceritakan itu secara jujur. Jangan semata-mata hanya untuk mengetes kepercayaan seseorang.

3. Belajar untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri.

Saat dalam proses untuk mempercayai kembali dan proses melupakan masa lampau akibat trust issue, ada satu yang penting, yaitu memaafkan diri sendiri dan orang yang pernah terlibat. Sebab, ketika memaafkan diri sendiri, hati akan merasa lega dan tenang. Karena, secara tidak sadar kamu telah membuang energi negatif dalam diri dan menghempas semua beban yang ada di dalam diri, baik itu di pikiran maupun hati.

4. Jangan memaksa diri.

Tidak perlu memaksa diri sendiri untuk mencoba membangun rasa percaya pada seseorang, namun lakukan dengan cara perlahan asalkan pasti. Proses yang dilakukan memanglah memerlukan waktu. Hal terpenting, tingkatkan kepercayaan pada diri sendiri karena rasa percaya pada diri sendiri akan berpengaruh pada kemampuan untuk mempercayai orang lain.

5. Berikan kesempatan pada orang yang telah mengecewakan.

Bukan menjadi masalah jika memberikan kesempatan pada orang yang telah mengecewakan. Pasalnya, dengan memberikan kesempatan maka terciptanya peluang untuk melakukan interaksi dan komunikasi, tetapi tetap pada batasan. Sebab, tidak ada salahnya menjalin hubungan baik pada semua orang.