Brilio.net - Burner kompor memiliki bentuk menyerupai piringan bulat yang menjadi tempat keluarnya api saat kompor dinyalakan. Permukaan burner dilengkapi dengan rongga-rongga kecil untuk menghantarkan panas secara merata.

Akibat paparan api yang terus-menerus, warna burner dapat mengalami perubahan. Warna asli yang semula kuning kecokelatan lambat laun bisa berubah menjadi hitam pekat. Bahkan, karat sering kali muncul dan menutupi rongga-rongga kecil tersebut.

Jika kondisi tersebut dibiarkan, kinerja kompor bisa terganggu, terutama dalam hal kestabilan dan kekuatan api. Oleh sebab itu, burner perlu dibersihkan secara rutin agar tetap berfungsi optimal.

Beberapa orang membersihkan burner yang sudah berkarat menggunakan larutan asam sitrat (sitrun). Berdasarkan informasi dari thespruce.com, kandungan asam dalam sitrun efektif mengangkat noda membandel, termasuk karat, sehingga permukaan burner kembali bersih seperti baru.

Namun demikian, penggunaan sitrun tidak selalu cocok untuk semua orang. Efek samping yang umum terjadi meliputi iritasi pada kulit, rasa gatal, kemerahan, hingga perih. Jika terhirup, zat ini juga dapat menyebabkan batuk dan sakit tenggorokan.

Sebagai alternatif, metode pembersihan burner dapat dilakukan menggunakan bahan lain. Salah satu caranya pernah dibagikan oleh kanal YouTube Mama Ikha Channel, yang memperlihatkan penggunaan dua bahan pengganti sitrun dalam proses pembersihan burner kompor.

Di awal video, ia menunjukkan penampakan burner kompornya. Karena jarang dibersihkan, burner kompor tampak berwarna hitam legam dan di berapa sisinya pun berkarat.

burner pakai vixal © 2023 brilio.net

foto: YouTube/Mama Ikha Channel

Untuk membersihkannya, ia langsung menaruh burner kompor ke wadah. Lalu, ia menuang satu bahan, yakni cairan pembersih toilet ke seluruh bagian burner kompor.

“Boleh sampai semua bagian burner itu kerendem semua. Meskipun ini cairan pembersih toilet, tapi dia juga bisa membersihkan perabotan dapur yang berkerak, ya,” ungkapnya, dikutip brilio.net dari YouTube Mama Ikha Channel pada Rabu (14/5).

burner pakai vixal © 2023 brilio.net

foto: YouTube/Mama Ikha Channel

Setelah didiamkan selama beberapa menit, tampak cairan rendaman burner kompor berubah menjadi hitam. Karena karat dan noda gosong di burner kompor langsung luntur seketika.

“Langsung berubah ke warna aslinya, yaitu kuning,” ucapnya.

Agar bersih maksimal, gosok seluruh permukaan burner kompor pakai spons kawat. Jangan lupa tambahkan satu bahan lagi, yakni sabun cuci piring.

burner pakai vixal © 2023 brilio.net

foto: YouTube/Mama Ikha Channel

Setelah digosok dengan sabun cuci piring, burner kompor pun tampak semakin bersih. Terakhir, bilas burner kompor dengan air bersih. Bolak-balik burner kompor untuk memastikan nggak ada noda ataupun cairan pembersih yang tersisa.

burner pakai vixal © 2023 brilio.net

foto: YouTube/Mama Ikha Channel

Jika sudah bersih, keringkan burner kompor pakai lap kering. Burner kompor yang awalnya berwarna hitam legam berubah jadi kuning kembali.

“Sudah bisa menjadi kesan kompor kita itu kembali cantik lagi,” jelasnya.

burner pakai vixal © 2023 brilio.net

foto: YouTube/Mama Ikha Channel

Cuma modal dua bahan sederhana, hasil burner kompor pun langsung kelihatan, ya.

5 Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) terkait burner kompor.

1. Mengapa api kompor berwarna merah atau kuning, bukan biru seperti biasa?

Api kompor yang berwarna merah atau kuning biasanya menandakan adanya pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini bisa disebabkan oleh sumbatan pada lubang-lubang burner, adanya kotoran, karat, atau residu minyak yang menutupi jalur gas. Warna api yang tidak biru juga dapat mengindikasikan kurangnya oksigen dalam proses pembakaran. Kondisi ini harus segera diatasi karena selain boros gas, juga berpotensi menghasilkan karbon monoksida yang berbahaya.

2. Apakah burner kompor bisa diganti jika rusak atau terlalu berkarat?

Ya, burner kompor dapat diganti. Burner umumnya dijual secara terpisah dan tersedia dalam berbagai ukuran serta tipe sesuai merek dan model kompor. Jika burner sudah terlalu berkarat, retak, atau tidak mampu lagi menghantarkan panas dengan baik, mengganti dengan burner baru merupakan solusi yang aman dan efisien. Pastikan kompatibilitas ukuran dan tipe sebelum membeli pengganti.

3. Berapa kali burner kompor sebaiknya dibersihkan?

Idealnya, burner kompor dibersihkan setidaknya satu kali dalam seminggu, terutama jika digunakan setiap hari. Jika terdapat tumpahan makanan atau minyak, pembersihan sebaiknya dilakukan segera setelah permukaan dingin. Pembersihan berkala membantu mencegah kerak, karat, serta menjaga efisiensi pembakaran.

4. Apa perbedaan burner kompor aluminium, kuningan, dan stainless steel?

Burner aluminium lebih ringan dan cepat menghantarkan panas, tetapi rentan terhadap korosi dan deformasi.

Burner kuningan (brass) lebih tahan lama, tidak mudah karat, dan menghasilkan panas yang stabil. Burner jenis ini umumnya ditemukan pada kompor berkualitas tinggi.

Burner stainless steel tahan karat dan mudah dibersihkan, tetapi bisa sedikit lebih lambat dalam menghantarkan panas dibanding kuningan.

5. Bagaimana cara membersihkan burner tanpa harus mencopotnya dari kompor?

Jika tidak memungkinkan untuk mencopot burner, pembersihan dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Matikan kompor dan pastikan burner dingin.
- Tuangkan air panas yang telah dicampur dengan sedikit sabun cuci piring ke atas permukaan burner.
- Gunakan sikat gigi bekas atau kawat halus untuk menggosok rongga-rongganya.
- Lap hingga kering dengan kain bersih.
- Untuk kerak membandel, teteskan cuka atau air perasan lemon secara langsung, lalu diamkan beberapa menit sebelum digosok.