Brilio.net - Kondisi sampah plastik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Bahkan Indonesia dianggap sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun atau sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut.

Selain itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Oleh sebab itu, saat ini banyak sekali perusahaan makanan maupun minuman yang mencari alternatif penggunaan plastik, termasuk Nestle Indonesia.

Perusahaan Nestle Indonesia meluncurkan terobosan baru, yakni sedotan kertas untuk minuman kemasan di Indonesia. Terobosan ini dilakukan karena sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025.

Presiden Direktur Nestle Indonesia, Dharnesh Gordhon mengatakan bahwa sebagai inisiatif pertama, sedotan kertas diluncurkan untuk Nescafe Lively Yuzu dan Cool Coconut yang akan dijual di Alfamart dan Indomaret Jabodetabek.

"Kami berencana untuk menerapkan solusi kemasan yang sama untuk varian ready to drink lainnya secara bertahap dengan tujuan mengeliminasi 450 juta sedotan plastik setelah peluncuran," ujarnya kepada media.

Selain itu, Nestle juga bekerja sama dengan pemasok kemasan, SIG Combibloc Indonesia dan mitra bisnis Alfamart dan Indomaret dalam membangun sistem pengumpulan sampah (waste collection).

Business Executive Officer Ready To Drink Business Nestle Indonesia, Welih Sudjan mengungkapkan dalam mewujudkan program daur ulang, Nestle harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.

"Perubahan membutuhkan kerja sama dan inovasi berskala global. Bekerja sama dengan para ilmuwan bahan kemasan, para ahli kemasan hingga kelompok masyarakat, dan LSM, pemerintah dan perusahaan lain, kami ingin menciptakan perubahan jangka panjang dan berdampak signifikan," jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Milo juga meluncurkan penggunaan gelas kertas yang dapat didaur ulang hingga 100 persen. Inisiatif ini akan diluncurkan pada awal 2020.

Business Executive Officer Beverages Business Unit Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo mengatakan, pihaknya terus berinovasi untuk menginspirasi keluarga Indonesia untuk menjalankan gaya hidup aktif dan sehat melalui program olahraga kami.

"Di samping itu, kami juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dimulai dengan mengadopsi gelas kertas yang 100 persen dapat daur ulang untuk menyajikan minuman MILO dingin pada seluruh kegiatan olahraga kami," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk turut mendorong perubahan perilaku dan pemahaman baru terkait cara menggunakan plastik, NESCAFÉ dan MILO juga mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial #AwalCintaiAlam dengan mengurangi konsumsi sedotan plastik mereka.