Sudah jadi hal yang umum jika di banyak negara di dunia punya kalender tradisionalnya masing-masing. Seperti di Arab ada Kalender Hijriyah, di Indonesia juga ada kalender Jawa. Etiopia juga punya kalender tradisional mereka.

Namun, apapun kalendernya biasanya hitungannya selalu seragam dengan menghitung satu tahun dalam 12 bulan. Nah, Etiopia ini punya kalender yang cukup nyentrik dengan menghitung satu tahun dalam 13 bulan.

Dilansir dari bbc.com, kalender Etiopia juga punya jarak tujuh tahun lebih lama dibanding kalender Masehi. Artinya, jika sekarang 2023, kalender Etiopia masih ada di tahun 2016. Selain itu, Etiopia punya tanggal unik dalam merayakan hari raya umat Kristiani.

Masyarakat Etiopia merayakan Natal pada 7 Januari, Kenaikan Yesus Kristus pada 19 Januari, Tahun Baru pada 11 September, serta Paskah pada 27 September.

Perbedaan penentuan waktu

fakta-fakta unik dari Ethiopia Berbagai sumber

foto: bunniktours.com

Jika umumnya perhitungan awal hari dimulai pukul 00.00 dini hari, Masyarakat Etiopia umumnya menghitung awal hari dari pukul 06.00 pagi. Logika perhitungan itupun dipakai dalam kegiatan sehari hari.

Maka jangan heran, jika kamu mengajak kawanmu yang orang Etiopia untuk nongkrong ngopi pada pukul 10 malam, orang Etiopia itu akan datang pukul 16.00.

Jadi satu-satunya negara Afrika yang tidak pernah dijajah

fakta-fakta unik dari Ethiopia Berbagai sumber

foto: intrepidtravel.com

Etiopia ini punya rekor yang patut dibanggakan sepanjang negara ini berdiri. Negeri ini menjadi satu-satunya negara di benua Afrika yang tidak pernah dijajah sepanjang sejarah.

Dikutip dari intrepidtravel.com, pada era kolonisasi merajalela di daratan Afrika, Etiopia berhasil mempertahankan diri dari upaya penaklukan Italia pada 1889. Italia yang sebelumnya berhasil menjajah negara tetangga, Eritrea setelah sebuah perusahaan pelayaran Italia membeli pelabuhan Assab di Laut Merah.

Namun, setelah kematian kaisar Ethiopia Yohannes IV, Italia kembali berusaha menaklukkan Etiopia dengan menduduki dataran tinggi di sepanjang pantai. Beberapa tahun kemudian, ketika Italia mencoba mendorong lebih jauh wilayah Etiopia. Dalam pertempuran Adwa, Italia kembali dikalahkan ketangguhan dari pasukan Etiopia.

Empat brigade pasukan Italia dikalahkan dalam hitungan jam pada tanggal 1 Maret 1896 oleh orang Etiopia yang bertugas di bawah Kaisar Menelik II. Usai kalah, Italia dipaksa menandatangani perjanjian yang mengakui kemerdekaan Etiopia.