Brilio.net - Pada dasarnya sampah didefinisikan sebagai material atau sisa kegiatan sehari-hari dari manusia. Dalam artian lain, sampah merupakan buangan dari hasil pakai manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik yang bersifat dapat terurai atau tidak terurai.

Sampah memiliki dua bentuk, yaitu sampah organik dan anorganik, dalam pembahasan kali ini mengenai sampah organik. Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati atau yang dapat diurai (degradable). Biasanya sampah organik dapat berupa, sisa makanan, sayuran, dan daun kering yang mudah membusuk.

Meski demikian, sampah organik juga memiliki kelebihan yang jika diolah lebih lanjut akan menjadi kompos atau pupuk. Karena sampah organik mudah diuraikan melalui proses alami.

Lebih lanjut, untuk dapat memahami jenis, manfaat, dan cara pengelolaan sampah organik, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (9/6).

 

 

 

 

Jenis sampah organik.

Sampah organik adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Berdasarkan jenisnya, sampah organik dapat digolongkan menjadi dua, antara lain sebagai berikut.

1. Sampah organik basah, sampah organik basah adalah sampah organik yang mengandung air. Tak jarang sampah organik menghasilkan bau yang tidak sedap sebab kandungan air tinggi yang menyebabkan sampah jenis ini mudah membusuk. Contohnya, sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, dan sejenisnya.

2. Sampah organik kering, adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Sehingga sampah jenis ini sulit untuk diolah kembali dan lebih sering dibakar untuk memusnahkannya. Contohnya, kayu, ranting pohon, dan daun-daun kering.

Manfaat sampah organik.

Sampah organik adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Sampah organik yang dapat didaur ulang memiliki manfaat bagi kehidupan. Namun, sebelum digunakan sampah ini perlu dikelola dengan baik supaya menjadi sesuatu yang berguna dan dapat meminimalisir banyaknya sampah. Berikut ini manfaat sampah organik.

1. Sebagai kompos atau pupuk organik.

Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah kembali, karena pengelolaannya tergolong mudah. Salah satu contoh sampah organik yang dapat dijadikan pupuk atau kompos seperti buah busuk dan sisa sayuran.

2. Sebagai tambahan pakan ternak.

Manfaat sampah organik juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, selain itu sampah organik juga dapat diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan.

3. Sebagai biogas dan listrik.

Sampah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sampah yang berasal dari kotoran hewan, limbah tape dan tahu, sebagai bahan utama untuk digunakan.

Cara pengelolaan sampah.

Sampah organik adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Cara mengelola sampah dapat menggunakan prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Pengelolaan sampah dengan menggunakan prinsip ini sangatlah mudah dan dapat dilakukan kapan saja. Dikutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, diantaranya sebagai berikut.

1. Reuse (penggunaan kembali).

Reuse adalah menggunakan kembali sampah secara langsung dengan fungsi yang masih sama maupun fungsi yang berbeda. Contoh reuse dalam kehidupan sehari-hari adalah, menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi lain dan memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis.

2. Reduce (pengurangan).

Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah. Contohnya, memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang, menghindari penggunaan barang yang tidak perlu, dan menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali.

3. Recycle (daur ulang).

Recycle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengelolaan. Contohnya, olah sampah plastik menjadi kerajinan tangan dan olah sampah organik untuk kompos.

Sumber: Abduh Natsir. 2018. Ilmu dan Rekayasa Lingkungan. Makassar: CV SAH MEDIA.