Perubahan sosial adalah © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Faktor pendukung perubahan sosial.

Berikut ini yang menjadi faktor pendukung terjadinya perubahan sosial, diantaranya.

a. Sistem pendidikan yang maju.

Perkembangan zaman saat ini akan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui bidang pendidikan. Semakin berkembangnya pendidikan akan mendorong terjadinya perubahan sosial. Karena dengan adanya pendidikan tertanam ilmu pengetahuan yang luas.

b. Sikap.

Pastinya setiap masyarakat atau individu memiliki keinginan untuk maju dan menghargai karya yang dihasilkan masyarakat atau orang lain. Jika sikap ini tertanam dengan baik, maka akan mendorong munculnya penemuan-penemuan baru atau berusaha untuk membuat karya yang bermanfaat.

c. Kontak dengan masyarakat lain.

Adanya interaksi dengan masyarakat di luar masyarakatnya sendiri, akan menimbulkan komunikasi dan saling mempengaruhi. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyebaran atau difusi terhadap suatu gagasan atau teknologi, dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain, dan dilakukan secara perorangan atau kelompok.

d. Sikap mudah menerima hal baru.

Penemuan baru merupakan langkah menuju perubahan karena setiap individu harus menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi, dan barang yang diterimanya. Contohnya, individu yang selalu mengikuti perkembangan dunia mode atau fashion.

e. Sistem stratifikasi sosial terbuka.

Masyarakat yang memiliki stratifikasi atau lapisan sosial yang terbuka, memungkinkan terjadinya mobilitas atau perpindahan sosial antar sosial. Seseorang yang berada pada lapisan bawah, dapat berpindah ke lapisan atas apabila orang tersebut bekerja keras untuk mencapainya.

2. Faktor penghambat perubahan sosial.

Adapun faktor penghambat terjadinya perubahan sosial, diantaranya sebagai berikut.

a. Kurangnya interaksi dengan masyarakat lain.

Akibat kurangnya interaksi dengan masyarakat lain, sehingga informasi yang dapat menunjang pembangunan pada masyarakat tidak dapat diterima dengan baik.

b. Sikap masyarakat yang tradisional.

Apabila sikap masyarakat ini memihak masa lalu, karena masa lalu merupakan masa yang penuh kemudahan menurut beberapa kelompok. Tradisi berlaku sebagai warisan masa lampau tidak dapat diubah dan perlu dilestarikan. Hal inilah yang menghambat perubahan, terutama pada kelompok yang konservatif dan ingin bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.

c. Adat atau kebiasaan.

Adat atau keyakinan masyarakat terhadap norma yang berlaku turun-temurun merupakan pegangan hidup yang tetap harus dijalankan. Biasanya kebiasaan yang turun-temurun akan sulit diubah masyarakat.

d. Takut terjadinya disintegrasi.

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dianggap dapat mengganggu tatanan sosial yang berjalan. Hal ini disebabkan masuknya unsur perubahan dari luar yang dapat menggoyahkan pola kehidupan dan pada akhirnya masyarakat tidak mempercayai pemimpinnya.

e. Hambatan yang bersifat ideologis.

Setiap unsur perubahan berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan masyarakat akan ditolak karena dianggap berlawanan dengan ideologi mereka, contohnya ketika pembuatan jembatan harus diadakan selamatan terlebih dahulu, akan tetapi perencanaan proyek pembangunan tidak percaya akan hal tersebut sehingga penolakan kerap terjadi oleh masyarakat.

Sumber: Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Bandung: Setia Purna Inves.