Brilio.net - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Umumnya, pidato ditujukan kepada orang atau sekumpulan orang untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, dan untuk memperingati hari-hari besar.

Pidato juga dapat dipahami sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengapresiasikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Berpidato juga merupakan suatu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek non kebahasaan seperti ekspresi wajah yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.

Untuk mempelajari lebih rinci mengenai pidato, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (1/9).

Pengertian pidato

pengertian, tujuan, dan struktur pidato © berbagai sumber

foto: unsplash.com

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah komunikasi dalam bentuk pidato. Pidato adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan maksud di depan khalayak ramai.

Komunikasi dalam berpidato lebih bersifat satu arah. Artinya hanya didominasi oleh satu orang saja yaitu pembicara. Pidato akan baik disampaikan dan dituliskan jika menggunakan struktur yang sistematis sesuai dengan ketentuan.

Kesistematisan itu merupakan salah satu bentuk keindahan dari pidato. Terdapat beberapa pengertian pidato menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Indriani, pidato adalah berbicara di hadapan banyak orang dalam rangka menyampaikan suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Supriyatmoko mengatakan bahwa pidato adalah seni penyampaian percakapan yang didukung dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

 

Tujuan pidato

pengertian, tujuan, dan struktur pidato © berbagai sumber

foto: Unsplash/Teemu Paananen

Secara umum terdapat empat tujuan utama dalam pidato yaitu sebagai berikut:

1. Menyampaikan informasi
Pidato bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk pendengar.
2. Meyakinkan dan memengaruhi sikap pendengar
Pidato berisi materi yang berusaha untuk mendorong, meyakinkan, dan mengajak pendengar untuk melakukan suatu hal.
3. Menghibur pendengar
Pidato bertujuan sebagai wadah untuk menghibur atau menyenangkan pendengar.
4. Menekankan aspek pendidikan
Pidato bertujuan untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan seperti pada pidato keagamaan.

 

 

Hal yang perlu dipersiapkan oleh orang berpidato

pengertian, tujuan, dan struktur pidato © berbagai sumber

foto: Unsplash/Jeremy McGilvrey

Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh orang yang berpidato sebagai berikut:

1. Menentukan topik dan tujuan tertentu
Topik merupakan persoalan yang dikemukakan, sedangkan tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan oleh para pendengar berkenaan dengan persoalan yang dikemukakan.
2. Menganalisis pendengar dan situasi
Dengan menganalisis situasi akan mendapatkan jalan keluar untuk menyiapkan cara-cara bagaimana pembicara harus menyesuaikan diri dalam menyampaikan uraiannya dan memberikan jalan untuk menentukan sikap yang harus diambil dalam menghadapi para pendengar.
3. Memilih topik dan mengerucutkan topik
Pemilihan topik sebaiknya disesuaikan dengan sifat pertemuan, data, dan informasi mengenai situasi dan pendengar yang akan hadir dalam pertemuan.
4. Mengumpulkan materi pidato
Materi pidato harus berhubungan dengan persoalan atau topik yang akan dibahas.
5. Menyusun dan mengembangkan kerangka pidato
kerangka pidato dibuat secara rinci dan tersusun dengan baik. Dalam kerangka tersebut, persoalan yang akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian.
6. Menguraikan materi secara detail
Dalam penyusunan naskah sebaiknya menggunakan kata-kata yang tepat dan penggunaan kalimat yang efektif.
7. Melatih dengan suara nyaring
Dengan melakukan latihan, seorang pembicara dapat membiasakan diri dan menemukan gaya penyampaian yang tepat.

Metode pidato

pengertian, tujuan, dan struktur pidato © berbagai sumber

foto: Unsplash/Jeremy McGilvrey

Terdapat beberapa metode dalam berpidato yang dibedakan ke dalam empat metode di antaranya sebagai berikut:

1. Metode menghafal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghafalnya secara kata per kata. Metode ini bertolak belakang dengan metode impromtu. Pembicara mempersiapkan pidato yang akan disampaikan secara lengkap sebelum menyampaikan pidato, kemudian dihafalkan per kata. metode ini dapat melatih pembicara untuk melatih pemahaman sebelum menghafal teks pidato yang akan disampaikan. Selain itu, metode ini akan membuat pembicara lebih fokus pada teks yang telah dihafal dan audience yang dihadapi.

2. Metode serta-merta, yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Metode ini dilakukan berdasarkan kebutuhan sesaat. Sebelum berpidato, pembicara tidak melakukan persiapan sama sekali, melainkan berpidato berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang dikaitkan dengan situasi dan kepentingan saat itu.

3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya digunakan untuk pidato resmi. Pembicara menyampaikan pidato dengan membacakan naskah yang telah ditulis sebelumnya.

4. Metode tanpa persiapan naskah, yaitu metode tanpa persiapan naskah yang lengkap. Pembicara memiliki kesempatan untuk membuat persiapan khusus berupa kerangka pembicaraan atau catatan penting. Metode ini sangat dianjurkan sebagai jalan tengah. Uraian yang akan disampaikan direncanakan dengan cermat dan dibuat dalam catatan penting.

Struktur teks pidato

pengertian, tujuan, dan struktur pidato © berbagai sumber

foto: Unsplash/MD Duran

Sistematika umum dari suatu pidato meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Judul, judul dapat dibuat secara singkat dan menimbulkan keingintahuan dari pendengar.
2. Salam pembuka, biasanya salam pembuka digunakan sebagai awalan pidato yang disampaikan secara agama. Setelah itu, dilanjutkan dengan puji-pujian kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran pendengar.
3. Pendahuluan, pada bagian ini pembicara dapat menuliskan pokok permasalahan yang akan diuraikan lebih lanjut oleh pembicara.
4. Isi, merupakan bagian yang menjelaskan isi pidato secara lengkap dan disampaikan secara urut yang didukung dengan data atau fakta yang bertujuan untuk meyakinkan pendengar.
5. Penutup, bagian ini berisi simpulan dan harapan atas apa yang disampaikan oleh pembicara. Ucapan permintaan maaf atas kekurangans elama berpidato juga dapat diuraikan pada bagian ini.
6. Salam penutup, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks pidato yang berisi salam dan ucapan terima kasih.

Jenis-jenis pidato

pengertian, tujuan, dan struktur pidato © berbagai sumber

foto: Unsplash/Carlos Gil

Berdasarkan sifat isi pidato, pidato dapat dibedakan ke dalam enam jenis yaitu sebagai berikut:

1. Pidato pembukaan, yaitu pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara atau Master of Ceremony (MC) dalam sebuah acara seperti acara pernikahan atau ulang tahun.
2. Pidato pengarahan, yaitu pidato yang dilakukan oleh seseorang pada suatu pertemuan resmi yang berfungsi untuk memberikan pengarahan dalam melakukan sesuatu. Contohnya seperti pidato dekan ketika memberikan arahan dalam acara KKN mahasiswa.
3. Pidato sambutan, yaitu pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato peresmian, yaitu pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato laporan, yaitu pidato yang berisi laporan suatu tugas atau kegiatan yang telah selesai dilaksanakan.
6. Pidato pertanggungjawaban, yaitu pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

Sumber: Lubis. 2018. Journal Education and Development Volume 4 Nomor 2: Struktur Penulisan Teks Pidato Mahasiswa Semester III Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Tapanuli Selatan: Institut Pendidikan Tapanuli Selatan.