Brilio.net - Pemanasan global atau yang sering disebut dengan global warming adalah suatu proses peningkatan suhu rata-rata dari permukaan bumi. Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk yang ada di dunia, termasuk manusia. Namun, adanya pemanasan global tentunya mempengaruhi keberlangsungan kehidupan makhluk di dalamnya.

Pemanasan global, suatu fenomena global yang dipicu kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama jumlahnya akan bertambah di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) melalui proses yang disebut efek rumah kaca.

Dalam artian sederhana proses dari efek rumah kaca terjadi karena adanya pantulan sinar matahari oleh benda yang ada di dalam rumah kaca yang terhalang dinding kaca, sehingga udara panas tidak dapat keluar. Akibat dari meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain seperti naiknya permukaan air laut serta meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrim

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan lengkap dari pemanasan global, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (18/5).

 

 

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Efek rumah kaca.

Sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Efek rumah kaca menjadikan panas berada di bumi tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa, tetapi terperangkap di atmosfer.

Efek rumah kaca sebenarnya sangat dibutuhkan bagi makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpa gas rumah kaca bumi akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfer akan mengakibatkan pemanasan global.

2. Adanya penggundulan hutan.

Hutan merupakan salah satu diantara penyadap karbondioksida yang ada di bumi. Jika hutan semua digunduli, maka seiring berjalannya waktu tidak ada yang bisa mengurangi karbondioksida.

3. Adanya polusi metana akibat peternakan, pertanian, dan perkebunan.

Selain karbondioksida, penyebab yang paling besar adanya pemanasan global adalah metana. Gas metana berasal dari bakteri yang kekurangan oksigen untuk memecahkan bahan-bahan organik. Selain itu juga, pemanasan global terjadi karena adanya proses pemupukan secara berlebihan.

4. Polusi udara karena bahan bakar.

Bahan bakar pada mesin di kendaraan bermotor, mobil, atau lainnya menghasilkan dapat menghasilkan gas karbondioksida. Adanya gas karbondioksida menjadikan panas tidak bisa diteruskan ke luar angkasa sehingga akan mengendap di bumi.

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Dampak terhadap antartika.

Dengan adanya peningkatan suhu secara global, maka gunung es di kutub utara maupun kutub selatan akan mencair dan menyebabkan naiknya permukaan air laut.

Mencairnya es di daerah kutub juga akan mengubah ekosistem dalam kutub, akibatnya beruang kutub akan kehilangan habitat, sehingga populasi beruang kemungkinan akan punah.

2. Dampak terhadap kehidupan manusia.

Pemanasan global akan mengakibatkan perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan cuaca yang akan mengganggu kesehatan manusia. Gangguan kesehatan dapat berupa penyakit yang berhubungan dengan perubahan suhu, gangguan pernafasan, dan penyakit yang disebabkan oleh vektor nyamuk, misalnya malaria dan demam berdarah.

3. Naiknya suhu air laut.

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Perubahan air laut akan mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, maka banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.

4. Iklim tidak stabil.

Dampak dari adanya pemanasan global adalah iklim tidak stabil. Iklim adalah situasi rata-rata cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang lama, sementara cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang relatif sempit.

Faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sinar matahari, suhu, tekanan udara, kelembaban udara, angin, awan, dan curah hujan. Jika dahulu iklim mudah untuk diperkirakan dan biasanya bulan oktober sampai maret masuk pada musim hujan, akan tetapi kini perkiraan tersebut seringkali meleset.

 

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Melakukan reboisasi.

Reboisasi merupakan cara yang efektif untuk mengatasi karbondioksida yang berlebihan. Menanam pohon di hutan yang gundul dan penghijauan di lahan yang kritis adalah solusi termudah dan cara yang efektif untuk mengatasi pemanasan global.

2. Menghemat penggunaan energi.

Salah satu cara untuk mengatasi pemanasan global adalah mematikan lampu apabila sudah tidak digunakan lagi. Listrik dihasilkan pembangkit listrik, sementara pembangkit listrik dihasilkan dengan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Dengan menghemat energi terutama listrik, kamu dapat berkontribusi untuk mengurangi polusi yang berasal dari pembakaran zat-zat tersebut.

3. Meminimalisir penggunaan plastik.

Dalam produk plastik seperti botol air, sedotan, tas kresek atau pembungkus makanan dapat mengeluarkan gas etilen dan metana apabila terkena sinar matahari.

Maka dari itu, disarankan untuk menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang dan membawa kantong belanja sendiri agar tidak menyumbangkan lebih banyak sampah di bumi.

4. Gunakan produk ramah lingkungan.

Saat ini, banyak sekali produk yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, mulai dari lampu, mesin cuci, hingga motor listrik. Meskipun tetap menyumbang angka untuk pemanasan global, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan produk lainnya.

Sumber: Mukono. 2018. Analisis Kesehatan Lingkungan Akibat Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Surabaya: Airlangga University Press.