Brilio.net - Demi mengatasi masalah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, saat ini pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di pulau Jawa dan Bali. Aturan ini berlaku 3-20 Juli mendatang.

Saat masa PPKM Darurat pemerintah bahkan melakukan penyekatan wilayah serta patroli yang ketat. Razia pun kerap dilakukan oleh aparat.

Namun ada yang istimewa dengan razia yang dilakukan oleh bos jalan tol Jusuf Hamka bersama Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma, serta Camat Johar Baru Nurhelmi Savitri. Didampingi sejumlah anggota Satpol PP, mereka mendatangi para pedagang kaki lima (PKL) yang masih buka.

Mereka memiliki ide yang apik dalam meminta para pedagang pulang dan menaati aturan PPKM. Jusuf Hamka memborong seluruh dagangan para pedagang yang ditemui, lalu makanan itu disalurkan untuk dibagikan kepada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Dilansir dari akun Instagram @jusufhamka, Jumat (16/7) Jusuf Hamka menyusuri sekitar Kecamatan Johar Baru, dengan berjalan kaki bersama Dhani Sukma dan Nurhelmi Savitri. Setiap pedagang ditanya berapa jumlah dagangannya untuk diborong.

"Pak, nasi segitu banyak bisa berapa porsi? Sehari kira-kira bisa jual berapa porsi kalau nasi goreng, bihun goreng atau ini?," tanya Jusuf.

"Kalau habis bisa 30, ya kira-kira 30 kali Rp 13.000," jawabnya.

"Oke, berarti 30 kali Rp 13.000 jadi Rp 390.000. Saya borong semuanya ya. Bikinin yang enak ya buat warga yang isoman di sini, nanti diambil teman-teman Satpol PP (nasi gorengnya)," pinta Jusuf.

<img style=

foto: Instagram/@jusufhamka

Tak sedikit pedagang yang sempat takut melihat rombongan Satpol PP. Hal itu pun disampaikan kepada Jusuf.

"Kalau sudah habis, pulang ya," pesan Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma.

"Matur nuhun pak, tadi saya takut duluan," jawab si pedagang, yang sontak membuat Jusuf tertawa geli.

Jusuf Hamka begitu ramah kepada para pedagang. Aksinya tersebut diakuinya merupakan ide bersama dengan Wali Kota Jakpus Dhani Sukma dan Camat Johar Baru, supaya para pedagang mau mengikuti aturan tutup jam 8 malam, maka dagangan pun harus dihabiskan.

"Ini kan ada aturan PPKM, kita dukung pemerintah biar pandemi lekas berlalu. Barokah ya. Ini pak Wali Kota, ibu Camat, ingin PPKM dijalankan dengan baik. Beliau-beliau ini punya ide, dagangan sampean (Anda) perlu dipikirkan. Oleh sebab itu, kita kerja sama antar pemerintah kota dan saya untuk membantu. Jadi kamu bisa pulang," terang Jusuf.

<img style=

foto: Instagram/@jusufhamka

Setelah semua dagangan diborong, para anggota Satpol PP bertugas mengambil dan membagikan ke warga yang sedang melakukan isolasi mandiri dan para kaum dhuafa serta termarjinalkan.

"Ini dibeli semua sama pak Wali Kota ya dan Jusuf Hamka, jadi kamu harus pulang. Dukung program pemerintah jam 8 sudah pulang. Supaya kamu nggak dirugikan, kita beli tolong dibikinin yang higienis ya. Nanti dibawa teman-teman Satpol PP. Jangan kasih cabai ya, biar nggak mules lagi kondisi gini," papar Jusuf.

"Nanti makanannya dikumpulkan di kecamatan lalu dibagi ke teman-teman isoman dan yang termarjinalkan. Semoga ini bisa diadopsi oleh yang lain. Dan ini adalah ide dari pak Dhani Sukma," imbuhnya.

<img style=

foto: Instagram/@jusufhamka

Ada momen kala Jusuf menerima teguran dan ocehan salah seorang warga pemilik komedi putar. Lantas Jusuf mencoba menenangkan dan memberi uang lebih kepadanya supaya mau menutup usaha sementara waktu, tanpa paksaan.

"Bapak tenang, jangan emosi dulu. Kan biasanya dapat Rp 150.000, ini saya gantiin Rp 400.000 untuk tutup dulu kalau bisa sampai besok. Kalau nggak yaudah, nggak apa-apa. Yang penting bapak mendukung PPKM. Ini, rezeki anak sholeh dari pak Wali. Barokah, panjang umur," ujar Jusuf.

<img style=

foto: Instagram/@jusufhamka

Lantaran waktu sudah malam, Jusuf dan rombongan pun bertolak pulang. Namun ada pesan menohok yang disampaikan olehnya. Terutama bagi para sesama pengusaha yang memiliki kesanggupan materi untuk mengulurkan tangan.

"Semoga UMKM tetap hidup. Jadi saya imbau pada teman-teman pengusaha yang mampu, ayo mari kita bantu saudara-saudara kita. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi," kata Jusuf bersemangat.