Brilio.net - Salah satu negara terbesar di kawasan Timur Tengah adalah Arab Saudi. Negara ini terletak di semenanjung Arabia yang punya luas 2.149.690 km persegi. Masyarakat di negara ini menempati sebagian besar wilayah semenanjung Arabia yang dikelilingi oleh gurun pasir dengan cuaca panas yang cukup ekstrem.

Dengan cuaca yang ekstrem seperti itu, kelangkaan air menjadi masalah utama bagi negara ini. Oleh karena itu, dalam hal penanganan kelangkaan air, pmerintah Arab Saudi melakukan beberapa langkah investasi seperti Desalinasi Air Laut, Jaringan Pipa distribusi air bersih, dan Pengolahan Air Limbah.

Ibukota Riyadh berada di jantung wilayah Saudi, sumber suplai air bersih dipasok dari proses desalinasi air laut yang berasal dari Teluk Persia. Air bersih di Arab Saudi hampir dikenakan gratis bagi para warga setempat.

Arab Saudi menjadi negara terbesar di dunia yang tidak mempunyai sungai alami. Mereka hanya punya Wadi', sebuah sungai kering yang hanya punya air saat musim penghujan datang.

alasan Arab Saudi tetap punya wilayah pertanian alami meski sulit air YouTube

foto: YouTube/Mr Frestea

Meksi punya kondisi negara yang gersang, ternyata Arab Saudi tetap punya lahan pertanian, lho. Bukan hanya pertanian macam kurma, tapi nyatanya Arab Saudi punya lahan pertanian seperti padi dan sayur-sayuran.

Kok bisa ya? Nah, mending langsung aja simak alasannya mengapa, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (16/1).


Adanya Pegunungan Najd dan Hijaz yang Subur

Arab Saudi diketahui sebagai negara yang punya gurun pasir terbesar kelima di dunia. Gurun itu mencakup 90 persen wilayah Arab Saudi. Gurun Arabia sendiri terbagi menjadi tiga bagian terpisah dengan dua gurun dengan dataran tinggi berbatu.

Di antaranya ada gurun An-Nafud di bagian utara, Ad-Danha di bagian timur, dan Rub Al Khali di bagian selatan. Namun gurun tersebut hanya terpusat di utara, tengah, timur, dan selatan.

 

 

Jika dilihat di peta, gurun tersebut terlihat seperti perisai yang melindungi bagian barat Arab Saudi yakni dataran tinggi Najd, dan pegunungan Hijaz. Nah, di wilayah barat daya pegunungan Hijaz itulah terdapat daerah bernama Tihamah yang justru memiliki tanah yang subur.

Di sinilah pusat pertanian Arab Saudi. Dimana, iklim dan pegunungan membuat cuaca di daerah ini lebih lembab karena arus angin yang dibawa oleh angin monsun dari Samudera Hindia.

 

Beberapa dataran tinggi di Tihamah kadang diselimuti salju. Seperti puncak gunung Jabal Sauda sebagai puncak tertinggi di negara Arab Saudi.


Keberadaan Oasis Al-Ahsa

Tak punya sungai, bukan berarti Arab Saudi tak punya sumber air. Di wilayah gurun, ada lokasi sumber air yang unik bersama oasis. Tempat ini adalah sumber mata air di tengah-tengah gurun yang gersang.

Oasis dibentuk dari sungai bawah tanah atau akuifer seperti akuifer artesis, dimana air dapat mencapai ke permukaan melalui tekanan secara alami maupun melalui sumur buatan manusia.

Nah, di Arab Saudi, Oasis terbesar adalah Oasis Al-Ahsa, di kota Hofuf. Disini kondisi alam yang relatif hijau dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan bercocok tanam.

Wilayahnya yang subur, dipakai sebagai lahan pertanian dengan mengembangkan beberapa tanaman seperti padi, jagung, sayuran, dan beberapa buah. Salah satu produk pertanian dari daerah ini adalah Beras Hesawi.

Beras tersebut sangat terkenal karena kualitas dan harga mahal. Bahkan, Beras Hesawi punya harga sebesar 50 Riyal atau sekitar Rp 199.500. Wajar jika beras Timur-tengah ini menjadi beras termahal di dunia saat ini.

Nah, keberadaan beras Hesawi inilah yang menjadi bukti kalau daratan Arab Saudi yang dikenal punya iklim panas yang ekstrem tetap bisa dijadikan lahan pertanian di beberapa wilayahnya.