Brilio.net - Nama Hj Noor Paridah, atau yang dikenal luas sebagai "Acil Ida" melekat dalam sejarah budaya masyarakat Banjarmasin. Sosok perempuan tangguh ini menjadi salah satu figur yang memperkenalkan Pasar Terapung Kuin ke panggung nasional melalui tayangan ikonik di RCTI pada 1990-an. Mendiang Hj Noor Paridah bukan hanya sosok yang dikenal di televisi, tetapi juga seorang ibu, anggota masyarakat yang merakyat, dan penjaga budaya lokal.
Namun, di balik nama besarnya, tersimpan cerita tentang kesederhanaan dan pengabdian tanpa pamrih. Untuk perannya sebagai "bu RCTI Oke" Hj Noor Paridah kala itu hanya dibayar Rp40 ribu atau setara dengan Rp400 ribu jika dinilai pada saat ini.
Pada 1994, rumah produksi yang bekerja sama dengan RCTI memilih Hj Noor Paridah sebagai figur utama dalam tayangan promosi Pasar Terapung. Tayangan itu memanfaatkan kekhasan budaya pasar terapung, memperlihatkan kehidupan pedagang kecil di atas perahu.
acil ida ibu RCTI oke
YouTube/Official RCTI
Seiring waktu, popularitas tayangan itu tidak hanya membawa nama besar bagi Pasar Terapung, tetapi juga menjadikan Hj Noor Paridah sebagai salah satu ikon kebanggaan Banjarmasin.
Pasar Terapung Kuin, yang semula hanya dikenal oleh penduduk lokal, menjelma menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Bahkan, tempat tersebut beberapa kali mendapatkan pengakuan internasional sebagai destinasi unik yang layak dikunjungi. Acil Ida menjadi maskot kebudayaan itu, membuat masyarakat dari berbagai daerah dan negara penasaran untuk berkunjung.
Tayangan ikonik itu bertahan lama, bahkan hingga 2008, meskipun beberapa kali direvisi. Perubahan pertama dilakukan pada 20 Agustus 2000, bertepatan dengan peralihan logo RCTI. Revisi berikutnya menyusul pada 2004, 2005, dan terakhir pada Agustus 2007. Dalam setiap revisi, nama Hj Noor Paridah tetap melekat sebagai maskot tak resmi untuk iklan RCTI.
acil ida ibu RCTI oke
Facebook/Raja Rajes
Selama tujuh tahun, tayangan tersebut terus diputar oleh RCTI. Meskipun awalnya tidak mengetahui besarnya bayaran yang diterima oleh Hj Noor Paridah, pihak stasiun televisi itu kemudian memberikan perhatian.
Melalui program Tali Kasih, RCTI kemudian memberikan apresiasi kepada Hj Noor Paridah berupa hadiah berupa televisi dan uang tunai sebesar Rp1.500.000. Tayangan ikonik yang menampilkan Acil Ida sebagai sosok utama bahkan sempat diparodikan oleh grup musik komedi Project Pop pada 1998. Dalam parodi tersebut, Gumilar Nurochman berperan sebagai Acil Ida dengan mengenakan kerudung sambil menaiki jet ski, menghadirkan sentuhan humor khas grup tersebut.
Pada 2002, manajemen RCTI kembali mengundang Hj Noor Paridah ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun ke-13 stasiun televisi tersebut. Sebagai bentuk penghargaan lanjutan, mereka memberikan bantuan sebesar Rp14 juta. Dana tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Hj Noor Paridah untuk membeli sebuah sepeda motor, yang menjadi kenangan berarti dari kolaborasinya dengan RCTI.
acil ida ibu RCTI oke
Facebook/Ever Halimunan
Hj Noor Paridah berpulang pada Kamis, 25 Juni 2020, di usia 66 tahun, setelah memberikan sejumlah isyarat kepada keluarganya. Menurut Rahmi, sang ibu sempat mengatakan sesuatu yang menguatkan keyakinan bahwa dia siap untuk berpulang.
Sepekan sebelum wafat, Hj Noor Paridah juga membagikan warisan kepada kedelapan anaknya. Dia dimakamkan di kompleks keluarga di Jalan Alalak Selatan, berdampingan dengan makam sang suami yang telah berpulang empat tahun sebelumnya.
Bagi masyarakat Banjarmasin, Hj Noor Paridah bukan hanya ikon budaya, tetapi juga simbol ketulusan dan pengabdian. Sepanjang hidupnya, dia dikenal sebagai sosok yang merakyat dan sering memberikan nasihat berharga, terutama kepada delapan anaknya. Hingga akhir hayat, dia tetap menjadi inspirasi bagi keluarga dan masyarakat yang mencintainya.
Recommended By Editor
- Hoki Joni bocah NTT yang viral panjat tiang bendera, begini nasibnya usai lolos bintara TNI AD
- Tolak dijebloskan ke penjara, Agus Buntung menangis histeris, ancam ingin akhiri hidup
- Viral pesona Polwan Febby Veronica, wajahnya disebut mirip artis Korea
- Kini punya 2 rumah megah, 5 potret hunian lawas Mira Hayati ini jauh dari kesan mewah plafon kayu
- Sumanto, dari napi kanibalisme jadi konten kreator, sering bagikan kata motivasi
- 9 Potret keseharian Sumanto usai keluar dari penjara, aksi mubangnya jadi sorotan