Brilio.net - Tanaman zamia menjadi salah satu jenis tanaman hias yang diburu untuk mempercantik rumah. Dengan bentuk daun yang kecil, membuat tanaman ini cocok diletakkan dalam berbagai area. Tanaman zamia juga dikenal dengan sebutan tanaman ZZ. Dari segi bentuk, ia memiliki tampilan daun yang berbentuk menyirip.

Tanaman zamia atau Zamioculcas Zamiifolia berasal dari keluarga tanaman Araceae. Afrika Selatan dan Timur, menjadi habitat asli dari tanaman ini. Dilansir brilio.net dari plantophiles.com pada Senin (22/3), menurut University of Vermont, tanaman zamia adalah tanaman rumahan yang sempurna, karena kemampuan beradaptasinya yang baik. Ditambah lagi, dari segi perawatannya juga relatif santai. Yang nggak kalah membuat tanaman zamia spesial adalah kemampuannya yang mampu membersihkan udara. Hal ini membuat semakin banyak para kolektor tanaman memilih tanaman zamia.

Meski begitu, zamia nggak terlepas dari beberapa permasalahan yang kerap terjadi. Maka untuk kamu yang ingin merawatnya, coba perhatikan beberapa cirinya yuk. Berikut ulasan selengkapnya dalam brilio.net dari plantophiles.com pada Senin (22/3).

Permasalahan yang timbul pada tanaman zamia.

1. Daun berubah warna menjadi cokelat.

<img style=

foto: Instagram/@dejabotanic

 

Sama seperti beberapa jenis lain, tanaman zamia bisa mengalami permasalahan daun yang mengalami perubahan warna menjadi cokelat. Ketika kondisi daun berubah kecokelatan dengan tepi yang kering, hal ini bisa terjadi karena tanaman tersebut perlu disiram lebih banyak. Sedangkan jika tanaman memiliki batang yang lembek dengan daun berwarna kuning, maka hal ini berarti tanaman mendapatkan air yang terlalu banyak.

Untuk solusinya, kurangi frekuensi penyiraman dan biarkan tanaman ZZ mengering sepenuhnya selama satu bulan. Kondisi tepian berwarna cokelat juga bisa menunjukkan kurangnya kelembapan yang tepat.

2. Daun yang menggulung.

<img style=

foto: Instagram/@maithrymn

 

Jangan kaget ketika kamu menemukan kondisi daun yang menggulung dalam proses perawatannya, karena hal ini bisa terjadi pada banyak jenis tanaman hias. Ketika daun mulai menggulung atau mengeriting, kamu bisa memindahkan tanaman ke tempat yang lebih teduh. Namun jika memindahkan tanaman tidak memungkinkan, kamu bisa menggunakan tirai untuk mengatasinya. Pasalnya kondisi ini biasanya diakibatkan oleh paparan sinar matahari. Penampakan ini merupakan upaya tanaman untuk menjauh dari sumber cahaya.

3. Akar yang membusuk.

<img style=

foto: Instagram/@plantmom_india

 

Permasalahan selanjutnya adalah pembusukan pada akar. Tentu kamu perlu mengatasi kondisi ini agar permasalahan tidak menjalar semakin besar. Namun biasanya terdapat beberapa ciri yang ditunjukkan tanaman ketika akar membusuk. Salah satunya, daun akan berubah menjadi menguning. Maka kamu harus segera mencabut tanaman untuk menyelamatkan kondisinya.

Perlu kamu ketahui, penyebab utama tanaman zamia menjadi mati adalah akar yang membusuk. Maka jangan biarkan tanaman zamia terendam air untuk waktu yang lama. Pengairan yang berlebihan dan drainase yang tidak memadai adalah penyebab utama dari pembusukan akar. Maka ingat, selalu buang sisa air yang terkumpul di piring atau baki tanaman.

Penyiraman yang berlebihan menyebabkan akar membusuk akibat perkembangan jamur. Hal ini akan menghalangi kemampuan penyimpanan air dan makanan akar. Jika tidak ditangani, tanaman zamia akan cepat layu dan mati.

Buang daun yang menguning dan basahi akarnya dengan larutan fungisida. Kamu juga perlu membersihkan pot dengan merendamnya dalam larutan 9 bagian air dan 1 bagian pemutih selama kurang lebih setengah jam.

4. Gangguan hama.

<img style=

foto: Instagram/@baypotiplants

 

Kutu menjadi hama yang bisa menyerang tanaman zamia. Tapi jangan khawatir, kamu bisa menyingkirkannya dengan kain lembut dan semprotkan berulang kali tanaman dengan alkohol isopropil atau alkohol gosok untuk membunuh kutu putih yang tersisa. Menggosok alkohol dengan minyak neem dikatakan efektif untuk mengatasi hama tanaman rumahan. Namun jika hama muncul kembali setelah beberapa waktu, semprot tanaman zamia dengan hortikultura atau minyak neem setiap minggunya.

Cara merawat tanaman zamia.

<img style=

foto: Instagram/@leafygreens_

 

1. Pemupukan.

Kamu bisa memberi makan sebulan sekali di musim panas dan musim semi menggunakan pupuk tanaman rumahan biasa. Untuk rasio yang bisa kamu berikan adalah 1/8 ke 1/4 dari takaran yang disarankan. Jika kamu ingin menggunakan pupuk organik, aplikasikan sebulan sekali pada musim tanam sesuai petunjuk pada kemasan.

2. Kelembapan.

Sebagai tanaman tropis, tanaman zamia menyukai udara yang lebih lembap. Setidaknya kadar kelembapan yang dibutuhkan minimal 40 persen. Hindari menempatkan tanaman ZZ di dekat sumber panas, seperti radiator atau jendela yang terkena sinar matahari, karena hal ini akan membuat udara di sekitar tanaman menjadi lebih kering.

3. Suhu.

Suhu ideal untuk perawatan di dalam ruangan sekitar 65-85 derajat Fahrenheit (18-30 derajat Celcius). Sementara itu, tanaman ini bisa ditanam pada area outdoor di daerah yang memiliki iklim dingin dan sejuk. Namun ketika suhu sudah menyentuh angka di bawah 60 derajat Fahrenheit (15 derajat Celcius), disarankan untuk memindahkannya dari luar ke dalam ruangan. Cara ini dilakukan untuk tetap menjaga kesehatannya.

4. Pencahayaan.

Tanaman ZZ dapat tumbuh dengan baik dengan pencahayaan sinar matahari rendah. Meski begitu perlu diketahui, tanaman ZZ tidak bisa mendapatkan paparan sinar matahari secara langsung. Diperlukan penyaring berupa tirai atau kerai tipis untuk mengurangi intensitas sinar matahari.

Untuk kamu yang ingin merawat tanaman ZZ di dalam ruangan, kamu bisa memilih area kamar mandi atau kantor tanpa jendela di bawah lampu neon. Jangan lupa, hindari penempatan tepat di jendela. Paparan sinar matahari secara langsung dapat membakar dan membuat daun menjadi layu. Sedangkan untuk perawatan di luar ruangan, kamu bisa menempatkan pada area yang teduh.

5. Penyiraman.

Tanaman zamia akan tumbuh lebih baik dengan pemberian air yang lebih sedikit. Karena, pemberian air yang berlebihan dapat membuat tanaman zamia menjadi layu dan mati. Tanaman semi sukulen ini lebih menyukai kondisi yang gersang dengan lingkungan seperti hutan lembap. Maka dari itu, untuk menjaga tanaman agar tetap subur, sirami janda bolong zamia varigata secara teratur ketika tanah sudah mulai mengering. Nah kalau kamu menanam tumbuhan ini pada pot, kamu bisa menyentuh permukaan tanah untuk memeriksa tingkat kekeringannya.

6. Kondisi tanah.

Dalam proses pertumbuhannya, zamia varigata membutuhkan tanah yang subur. Kamu bisa memberikan campuran tanah dengan mempertahankan kelembapannya dan juga yang memiliki drainase yang baik. Kamu bisa menambahkan pasir jika kandungan tanah terlalu berat atau padat. Jangan lupa, pertahankan pH tanah 5,6-7,5, asam sampai netral.