Brilio.net - Seringkali seorang individu melakukan suatu tindakan yang sifatnya irasional atau tidak berdasarkan pada akal sehat. Dengan kata lain, individu tersebut bertindak di luar nalar atau logikanya. Nah, logika merupakan suatu pandangan atau pemikiran yang mencegah seseorang untuk bertindak di luar nalar.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin pernah melihat atau diri sendiri pernah merasakan akan melakukan tindakan nekat yang tidak logis. Hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya pemahaman berpikir logis yang baik. Sebagai ilmu, logika mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Jika disimpulkan secara sederhana, logika adalah jalan pikiran seseorang yang masuk akal.

Adanya logika juga bisa berlaku untuk banyak hal, mulai dari mengembangkan ilmu pengetahuan, melahirkan sebuah teori baru, dan menciptakan sebuah karya atau inovasi. Bahkan logika juga menjadi cara berpikir manusia secara kritis dan logis. Terlepas dari itu semua, memahami logika juga sangat penting.

Berikut ini pengertian, dasar, dan fungsi dari logika, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (2/9).

Pengertian logika.

Logika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Pengertian logika secara bahasa diambil dari kata Yunani Kuno (logos), yaitu ilmu yang mempertimbangkan akal pikiran yang disampaikan lewat bahasa dan kata-kata. Logika sebagai salah satu cabang ilmu filsafat yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang filsafat, logika tidak dapat dipisahkan dalam proses mencari suatu kebenaran atau kesahihan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), logika adalah jalan pikiran yang masuk akal. Makna lain dari logika adalah pengetahuan tentang kaidah berpikir. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, logika berkaitan dengan kata logis dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari.

Berikut ini pengertian logika menurut para ahli.

1. Aristoteles.

Logika merupakan ajakan berpikir ilmiah dan membicarakan konsep pemikiran sesuai dengan hukum-hukum pemikiran.

2. William Alston.

Logika membahas tentang proses penyimpulan secara cermat terhadap sebuah pemikiran. Logika akan memutuskan kesimpulan akan digunakan atau tidak.

3. Rapar (1988).

Logika adalah dasar pertimbangan pemikiran manusia melalui pengaturan kata yang diucapkan.

4. Karl (2003).

Logika adalah bagian dari metode dan teknik yang digunakan sebagai dasar penelitian ketepatan bernalar.

5. Baggini (2004).

Logika merupakan ilmu kecakapan bernalar yang menjadikan manusia berfikir secara cepat dan tepat.

 

 

 

Dasar logika.

Logika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Inti dari logika adalah konsep atau pemikiran yang logis. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan isinya. Dalam hal ini juga, logika menjadi alat untuk menganalisis argumen. Logika memiliki dua dasar penalaran, yaitu deduktif dan induktif. Berikut ini penjelasannya.

1. Penalaran deduktif.

Penalaran deduktif atau logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid, jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Contoh argumen deduktif.

- Semua kuda adalah mamalia.

- Setiap mamalia punya sebuah jantung.

intinya, setiap kuda punya sebuah jantung.

2. Penalaran induktif.

Penalaran induktif atau logika induktif, adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Contoh argumen induktif.

- Kuda Sumba punya sebuah jantung.

- Kuda Amerika punya sebuah jantung.

- Kuda Australia punya sebuah jantung.

Intinya, setiap kuda punya sebuah jantung.

Fungsi logika.

Logika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: pexels.com

Pada dasarnya, fungsi logika tidak hanya melahirkan ilmu baru. Akan tetapi juga dapat berfungsi untuk menghasilkan kebenaran atau kesalahan. Jika argumennya benar maka akan menghasilkan kebenaran, sebaliknya jika argumennya salah, maka logikanya pun juga akan salah. Namun, logika memiliki fungsi secara umum, diantaranya sebagai berikut.

1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren.

2. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

3. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan, kekeliruan, serta kesesatan dalam berpikir.

4. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

5. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis

Cara berpikir dan memahami logika.

Logika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: pexels.com

1. Melakukan sesuatu hal baru: guna menambah kecakapan berpikir lebih logis.

Salah satu cara untuk menambah dan meningkatkan kecakapan dalam berpikir lebih logis adalah belajar melakukan dan menerapkan hal baru. Untuk itu, kamu dapat melakukannya dengan menjalankan hobi maupun aktivitas baru secara rutin. Sehingga hal ini dapat meningkatkan motivasi hidup dan memberi banyak kegiatan serta pengalaman baru.

2. Mempertimbangkan risiko dari setiap keputusan.

Dalam berpikir logis harus mempertimbangkan banyak kemungkinan yang akan terjadi, sehingga satu per satu bagian keputusan yang diambil, bisa dipertimbangkan lebih baik lagi, entah itu risiko buruk maupun kebaikannya.

Salah satu cara untuk belajar logika adalah mempertimbangkan berbagai risiko di setiap keputusan yang dibuat, yaitu dengan menggunakan daya imajinasi. Maksudnya adalah setiap individu pasti memiliki proses dalam mengambil keputusan saat mengalami masalah. Maka sebisa mungkin perlu adanya bayangan akan seperti apa dampak atau risiko dari suatu keputusan. Sehingga meminimalisir skenario buruk yang terjadi.

3. Sadar terhadap pikiran irasional.

Cara selanjutnya adalah individu perlu sadar terhadap pikiran irasional. Pada dasarnya seorang individu dapat melakukan tindakan di luar nalar atau logika karena tidak memperhitungkan atau mepertimbangkan pemikiran logisnya. Oleh sebab itu, kamu perlu memaksimalkan langkah untuk berpikir lebih logis. Ketika seseorang mengalami banyak pikiran irasional, alangkah baiknya introspeksi diri untuk kembali berpikir logis.

4. Berorientasi pada masa depan.

Cara lain yaitu membiasakan diri untuk berorientasi pada masa depan, bukan pada masa lalu. Ketika seseorang berorientasi pada masa depan, maka mau tidak mau harus memiliki visi ke depan, perencanaan, analisa, dan motivasi.

 

Sumber: Jalinus, dkk. 2021. Riset Pendidikan dan Aplikasinya. Penerbit UNP Press.