Diawali dengan perjalanan seorang pelaut Belanda yang terkenal, Abel Tasman ketika menjelajahi Samudra Pasifik, ia menemukan Pulau Tasmania dan kepulauan Fiji. Pelaut ini kembali meneruskan perjalanannya ke arah selatan sampai mendarat di pulau yang kini jadi Selandia Baru, pada tahun 1642.

Namun, Abel Tasman mengira dia berada di Staten Landt, sebuah pulau di ujung Argentina, yang sebelumnya pernah ia jelajahi dan namakan pulau tersebut sendiri. Dengan perjalanan laut yang lama tanpa peta dan peralatan canggih, tentu dirinya jadi bingung.

Namun ketika ia sudah kembali ke Belanda, para kartografer di Belanda bernama Hendrik Brouwer dan Joan Blaeu menyadari bahwa pulau besar yang ia temukan bukanlah bagian dari Amerika Selatan.

Akhirnya, Blaeu menamakan area yang dijelajahi Tasman dengan nama Nieuw Zeeland, yang berasal dari nama 'Zeeland,' sebuah provinsi di barat negara Belanda. Penamaan dari Zeeland sengaja dilakukan karena provinsi Zeeland terdiri dari beberapa pulau dan semenanjung. Zeeland juga berarti 'pulau laut' dalam bahasa Belanda.

Puluhan tahun berikutnya, penjelajah terkenal asal Inggris, James Cook, melakukan beberapa pelayaran untuk mengikuti jalur rasi bintang Venus ke Samudera Pasifik.

Namun, Cook dan para awaknya tersesat dan akhirnya terdampar di Nieuw Zeeland. Diketahui, pulau tersebut belum pernah dikunjungi pelaut dari barat sejak Tasman.

Akhirnya Cook-lah yang melengkapi peta dari keseluruhan area garis pantai Nieuw Zeeland, dan bertanggung jawab atas penggantian namanya menjadi New Zealand.

Berpuluh tahun kemudian, New Zealand atau Selandia Baru ini mengalami migrasi besar-besaran orang-orang Eropa khususnya Inggris untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Hingga sekarang, Selandia Baru jadi negara berdaulat sebagai persemakmuran di bawah Kerajaan Inggris. Negara seluas 268,021 km persegi ini hanya diisi oleh total 4.699.755 orang menurut data sensus penduduk di tahun 2022.