Sidang isbat adalah proses resmi dalam agama Islam untuk menentukan awal bulan Hijriyah, yang merupakan kalender Islam. Sidang isbat dilakukan dengan mengundang perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat, LAPAN, BRIN, BMKG, dan juga Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Sidang isbat biasanya dilakukan pada akhir bulan Hijriyah, yaitu pada tanggal 29 atau 30.

Hasil sidang akan diumumkan apakah hari berikutnya akan menjadi awal bulan Hijriyah atau tidak, tergantung pada apakah hilal (sabit) telah terlihat di langit atau tidak. Hilal adalah bulan sabit pertama yang terlihat setelah bulan baru. Sidang isbat juga dilakukan untuk menentukan hari raya besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh umat Islam merayakan hari raya tersebut pada hari yang sama.

Proses sidang isbat melibatkan sejumlah tahapan, di antaranya:

1. Pencarian hilal (sabit): Pada malam tanggal 29 atau 30 bulan Hijriyah, pihak yang bertugas akan mencari hilal di langit dengan menggunakan teleskop atau dengan mata telanjang. Mereka akan mencari hilal di tempat-tempat yang memiliki kondisi langit yang cerah dan jelas.

2. Pelaporan: Setelah hilal ditemukan, pihak yang bertugas akan melaporkan temuan mereka kepada lembaga yang berwenang. Laporan tersebut akan berisi informasi tentang di mana dan pada jam berapa hilal terlihat, serta informasi lain yang relevan.

3. Sidang: Setelah menerima laporan, lembaga yang berwenang akan mengadakan sidang isbat. Sidang tersebut akan dihadiri oleh para ulama dan tokoh-tokoh agama Islam lainnya. Dalam sidang ini, para peserta akan membahas laporan tentang penemuan hilal, serta mengambil keputusan apakah hari berikutnya akan menjadi awal bulan Hijriyah atau tidak.

4. Pengumuman: Setelah sidang isbat selesai, lembaga yang berwenang akan mengumumkan keputusan mereka tentang apakah hari berikutnya akan menjadi awal bulan Hijriyah atau tidak. Pengumuman tersebut akan disiarkan melalui media massa dan disampaikan ke seluruh umat Islam di wilayah yang bersangkutan.

Proses sidang isbat ini sangat penting dalam agama Islam karena menentukan awal bulan Hijriyah, yang berpengaruh pada waktu ibadah, puasa, dan hari raya besar Islam. Oleh karena itu, proses sidang isbat harus dilakukan dengan hati-hati dan akurat untuk memastikan kepastian waktu dalam kalender Islam.