Indikator dear of missing out atau fomo

Indikator ini didasarkan pada rangkuman dari survei industri yang dilakukan oleh Przybylski mengenai fear of missing out atau fomo pada tahun 2012. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketakutan
Ketakutan diartikan sebagai keadaan emosional yang timbul pada seseorang yang merasa terancam ketika seseorang sedang terhubung pada suatu kejadian atau pengalaman dengan pihak lain.

2. Kekhawatiran
Kekhawatiran diartikan sebagai perasaan yang timbul ketika seseorang menemukan bahwa orang lain sedang mengalami peristiwa menyenangkan tanpanya dan merasa telah kehilangan kesempatan bertemu dengan orang lain.

3. Kecemasan
Kecemasan diartikan sebagai respons seseorang terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan ketika seseorang sedang terhubung atau tidak terhubung pada suatu kejadian atau pengalaman dengan pihak lain.

Dampak dari perilaku fear of missing out atau fomo
foto: Unsplash/Erik Lucatero

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi fear of missing out atau fomo yaitu:

1. Berpikir positif
Kamu dapat mencoba menghilangkan segala pikiran negatif dan kurangi membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kamu bisa mulai dengan mensyukuri kehidupan yang kamu jalani. Langkah ini dapat membuatmu merasa lebih baik dan fokus pada kehidupan nyata daripada media sosial.

2. Membuat batasan waktu di media sosial
Kamu bisa mencoba menggunakan timer untuk membatasi penggunaan media sosial. Hal ini dapat membantumu dalam mengurangi perasaan kehilangan momen atau fomo yang sering terjadi ketika menyusuri media sosial.

3. Melakukan meditasi
Kamu juga dapat mengurangi rasa cemas dengan melakukan meditasi. Kamu bisa mengikuti kelas meditasi atau melakukannya secara mandiri di rumah. Aktivitas ini dapat membantu mengurangi penggunaan media sosial dan membuat perasaan menjadi lebih tenang.

Sumber: Anggareni. 2021. Hubungan Antara Subjective Well-Being dan Fear of Missing Out (FoMO) Pada Emerging Adulthood. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945.