Brilio.net - Sebagai seorang muslim, alangkah baiknya saat hendak melakukan sesuatu dimulai dan diakhiri dengan berdoa. Sebab jika sesuatu hal melibatkan Allah maka akan selalu dilindungi dari hal-hal yang buruk. Seperti hendak masuk masjid dan keluar masjid, sebaiknya membaca doa agar ibadah yang akan dilakukan dalam masjid membawa keberkahan dan kebaikan.

Masjid merupakan tempat beribadah umat muslim, seperti halnya menunaikan ibadah sholat, sebagai tempat belajar dan mengajar keagamaan atau mengaji. Namun demikian, banyak hal yang bisa direalisasikan melalui masjid untuk tujuan kemaslahatan umat secara luas. Seperti pada firman Allah dalam surat Al Jin ayat 18, yang berbunyi;

 

<img style=

"Wa annal masaajida lillaahi fa laa tad'u ma'allaahi ahadaa."

Artinya:

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah."

Dijelaskan dalam firman tersebut, bahwa masjid adalah milik Allah, maka tak heran jika banyak orang menyebut masjid sebagai rumah Allah. Sebab masjid menjadi sebuah tempat berlangsungnya umat Islam untuk mengagungkan, mengingat, dan melakukan ibadah kepada Allah.

Maka dari itu, ketika hendak masuk dan keluar ke masjid, alangkah baiknya untuk membaca doa. Karena dengan membaca doa menjadi sebuah adab umat muslim saat hendak memasuki rumah milik Allah.

Lebih lanjut, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, berikut doa masuk dan keluar masjid sesuai ajaran Rasulullah beserta artinya, Senin (2/5).

 

 

Doa masuk masjid.

<img style=

foto: freepik.com

<img style=

"A‌llahummaf-tahlii abwaaba rahmatika."

Artinya:

"Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."

Selain doa tersebut, kamu bisa membaca doa berikut:

<img style=

"A‘uudzu billaahil ‘azhiim wa biwajhihil kariim wa sulthaanihil qadiim minas syaithaanir rajiim. Bismillaahi wal hamdulillaah. Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin. Allaahummaghfirlii dzunuubii waftahlii abwaaba rahmatik."

Artinya:

"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah sholawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukalah bagiku segala pintu rahmat-Mu."

Dari bacaan doa tersebut, seorang muslim meminta agar diberikan rahmat ketika mendatangi masjid untuk beribadah atau untuk hal-hal baik lainnya.

Doa keluar masjid.

<img style=

foto: freepik.com

<img style=

"Allahumma innii as-aluka min fadhlika."

Artinya:

"Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu."

Selain doa tersebut, kamu bisa membaca doa berikut:

<img style=

"A‘uudzu billaahil ‘azhiim wa biwajhihil kariim wa sulthaanihil qadiim minas syaithaanir rajiim. Bismillaahi wal hamdulillaah. Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin. Allaahummaghfirlii dzunuubii waftahlii abwaaba fadhlik."

Artinya:

"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakanlah bagiku segala pintu kemurahan-Mu."

Adab ketika di masjid.

Doa masuk dan ke luar masjid © 2022 berbagai sumber

 

foto: freepik.com

1. Berpakaian indah.

Seorang muslim yang akan berkunjung ke masjid sebaiknya mengenakan pakaian indah. Pakaian indah bukan berarti harus mahal dan baru, melainkan pakaian yang bersih dan menutup aurat. Seperti firman Allah dalam Alquran surat Al A'raf Ayat 31 yang berbunyi:

<img style=

"Yaa banii aadama khuzu ziinatakum 'inda kulli masjidiw wa kulu wasyrabu wa laa tusrifu, innahu laa yuhibbul-musrifiin."

Artinya:

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

2. Berwudu.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang berwudhu di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah, untuk menunaikan shalat wajib." (HR. Muslim)

Sebelum masuk ke dalam masjid, hendaknya kita mengambil wudhu terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian tempat ibadah tersebut. Seperti dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:

"Jika seseorang wudhu dengan sempurna, kemudian menuju masjid, maka Allah akan mencatat setiap langkahnya sebagai pahala untuknya, mengangkat derajatnya, dan menghapuskan dosanya." (HR. Muslim)

3. Berjalan ke masjid dengan tenang.

Rasulullah melarang umatnya berjalan menuju masjid untuk sholat secara tergesa-gesa walaupun sholat sudah didirikan. Abu Qatadah radhiallahu’anhu berkata:

"Saat kami sedang sholat bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, tiba-tiba beliau mendengar suara kegaduhan beberapa orang. Sesudah menunaikan sholat beliau mengingatkan,

'Apa yang terjadi pada kalian?' Mereka menjawab, 'Kami tergesa-gesa menuju sholat.' Rasulullah menegur mereka, 'Janganlah kalian lakukan hal itu. Apabila kalian mendatangi sholat maka hendaklah berjalan dengan tenang, dan rakaat yang kalian dapatkan sholatlah dan rakaat yang terlewat sempurnakanlah'."

4. Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya." (HR. Bukhari, Ahmad)

Dari hadis tersebut, Rasulullah mengajarkan umatnya agar selalu mendahulukan organ tubuh sebelah kanan ketika melakukan aktivitas, terutama ketika beribadah.

5. Membaca doa masuk masjid.

Usahakan untuk masuk ke dalam masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid supaya langkah kita untuk beribadah dirahmati oleh Allah.

6. Sholat tahiyatul masjid.

Sholat tahiyatul masjid adalah sholat sunah yang bertujuan untuk memuliakan masjid sebagai tempat beribadah. Jumlah rakaatnya adalah dua rakaat dikerjakan saat memasuki masjid dan sebelum duduk.

Sholat tahiyatul masjid dilakukan ketika seorang Muslim datang ke masjid setelah azan selesai dikumandangkan dan dapat dilakukan saat mendekati waktu iqomah. Tahiyatul masjid berarti menghormati masjid sebagai tempat ibadah umat Islam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:

"Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai sholat dua rakaat." (HR. Muslim)

7. Menunggu sholat dimulai dengan berzikir dan berdoa.

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:

"Setelah sholat dua rakaat hendaknya orang yang sholat untuk duduk menghadap kiblat dengan menyibukkan diri berdzikir kepada Allah, berdoa, membaca Alquran, atau diam dan janganlah ia membicarakan masalah duniawi belaka."

Berdasarkan sabda Rasulullah dalam sebuah hadis, terdapat keutamaan yang besar bagi seseorang yang duduk di masjid untuk menunggu sholat:

"Apabila seseorang memasuki masjid, maka dia dihitung berada dalam sholat selama sholat tersebut yang menahannya (di dalam masjid), dan para malaikat berdoa kepada salah seorang di antara kalian selama dia berada pada tempat shalatnya, Mereka mengatakan, "Ya Allah, curahkanlah rahmat kepadanya, ya Allah ampunilah dirinya selama dia tidak menyakiti orang lain dan tidak berhadats."

8. Keluar masjid dengan membaca doa.

Sama seperti saat masuk masjid, ketika kita sudah selesai menunaikan ibadah di masjid maka sebaiknya keluar dengan membaca doa supaya ibadah yang dilakukan tadi diberikan keberkahan.

Keutamaan sholat berjamaah di masjid.

Doa masuk dan ke luar masjid © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Pahala yang berlipat.

Keutamaan sholat berjamaah tentunya umat muslim akan mendapatkan ganjaran pahala yang banyak. Bahkan, saat melakukan sholat saja pahala yang diberikan sebanyak 27 derajat. Terlebih jika melakukan sholat berjamaah pada waktu tertentu seperti sholat subuh yang pahalanya hingga 119 pahala, hal ini tercantum dalam sebuah hadits, yang berbunyi;

"Seseorang yang melaksanakan sholat subuh berjamaah, maka orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibandingkan dengan sholat sendiri." (H.R Muslim)

Tak hanya sholat shubuh, sholat isya yang dilakukan secara berjamaah juga akan mendapatkan pahala sebanyak 59 kali lipat, seperti pada hadits berikut ini.

"Seseorang yang melaksanakan sholat isya berjamaah, maka dia akan dapat pahala 59 kali lipat." (H.R Muslim)

2. Diampuni dosa-dosanya.

Keutamaan sholat berjamaah selanjutnya yaitu diampuni dosa-dosanya, hal ini juga dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits dari Utsman bin Affan yang berkata bahwa pernah mendengar Rasulullah bersabda;

"Barangsiapa berwudhu untuk melaksanakan sholat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan sholat wajib yaitu dia melaksanakan sholat bersama manusia atau secara berjamaah atau melaksanakan sholat di masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (HR. Muslim)

3. Didoakan malaikat.

Ketika umat muslim datang untuk melaksanakan sholat berjamaah dan berada pada shaf pertama maka ia akan didoakan oleh malaikat, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits;

"Sesungguhnya para Malaikat memberikan shalawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama." (HR. Ibnu Hibban)

Setelah keluar sabda tersebut, kemudian para sahabat pun bertanya kembali. "Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah?" lalu, Rosul pun menjawab,
"Juga kepada orang-orang di shaf kedua." (Hasan: HR. Ahmad)

4. Perlindungan pada hari kiamat.

Apabila seseorang yang terpaut hatinya serta terbiasa sholat berjamaah di masjid, maka orang tersebut golongan yang akan mendapat perlindungan pada hari kiamat kelak. Hal ini seperti dijelaskan dalam sebuah hadits;

"Ada tujuh golongan yang dinaungi kelak di hari kiamat, salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Seorang pemuda yang hatinya terikat dengan masjid, orang-orang itulah yang akan mendapat perlindungan Allah saat hari Kiamat kelak." (HR. Al Bukhori)

5. Dijauhkan dari sifat munafik.

"Aku telah melihat bahwa orang yang meninggalkan sholat jamaah, hanyalah orang-orang yang munafik. Di mana ia adalah munafik tulen. Karena bahayanya meninggalkan sholat jamaah sedemikian adanya, ada seseorang yang sampai didatangkan dengan berpegangan pada dua orang sampai ia bisa masuk dalam shaf." (HR Muslim)