Brilio.net - Pernikahan merupakan momen dalam kehidupan yang sangat ditunggu-tunggu dan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan tersebut mengalir bukan hanya bagi kedua insan yang menikah, namun juga bagi keluarga dan para sahabat yang menyaksikannya.

Menikah juga sebagai salah satu bentuk ketaatan umat Islam terhadap Allah SWT. Sebab, dengan adanya pernikahan dapat meredam pandangan mata dan perbuatan yang diharamkan, yakni zina. Di Indonesia, pernikahan secara Islam berarti harus mengikuti kaidah rukun dan syarat sah menikah Islam.

Agar segala prosesi pernikahan berjalan dengan lancar dan penuh berkah, calon pengantin ini dianjurkan untuk memanjatkan doa jelang pernikahan. Agar menambah wawasan dan amalan ibadah kaum muslim, berikut brilio.net telah merangkum bacaan doa jelang pernikahan lengkap dengan arti dan keutamaanya dari berbagai sumber, Kamis (13/5).

Bacaan doa calon pengantin jelang pernikahan.

Doa calon pengantin jelang nikah © berbagai sumber

foto: freepik.com

Sudah menjadi tradisi di Indonesia sebelum acara pernikahan dilaksanakan prosesi khitbah (melamar). Khitbah ini bersifat mengikat, ketika seorang wanita telah dilamar oleh laki-laki, maka haram baginya untuk menerima lamaran dari laki-laki lain.

Biasanya prosesi ini dimaknai sebagai ajang perkenalan (ta’arruf), baik bagi kedua calon pengantin maupun bagi keluarga calon mempelai tersebut.

Berdasarkan laman resmi NU Online, dikutip dari karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr, (Surabaya: Kharisma, 1998), hal. 283, terdapat doa yang sepatutnya diucapkan oleh seorang calon mempelai yang akan melaksanakan prosesi khitbah (lamaran). Adapun doanya sebagai berikut:

Doa calon pengantin jelang nikah © berbagai sumber

foto: NU Online

Allahumma innaka taqdiru wa lâ aqdiru wa lâ a’lamu wa anta ‘allâmul ghuyûbi. Fa in ra`aita lî fî (.....) khairan fî dînî wa âkhiratî faqdirhâ lî

Artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mentakdirkan, dan bukanlah aku yang mentakdirkan. Dan (Engkau) Maha Mengetahui apa yang tidak kuketahui. Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Maka jika Engkau melihat kebaikan antara diriku dan (..... [sebutkan nama calon pasangan bin/binti ayahnya]) untuk agama dan akhiratku, maka takdirkanlah aku bersamanya.”

Amalan sunnah jelang pernikahan.

Sebelum menggelar pernikahan, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan calon mempelai. Tujuannya pun beragam, mulai dari agar diberi kemudahan saat pelaksanaan acaranya hingga agar rumah tangganya diberkahi Allah SWT.

Adapun amalan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Menunaikan sholat hajat.

Sholat hajat ini menjadi salah satu wujud ikhtiar seseorang yang hendak melaksanakan pernikahan agar hajatnya terkabul. Sebagaimana tertuang dalam HR Ahmad, “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.”

Dilansir dari NU Online, Syekh Nawawi Al Batani Rahimahullah menyebutkan bahwasanya orang yang sedang mengalami kesulitan, hendaknya melakukan sholat sunnah hajat.

2. Mengucap istighfar.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amalan ini agar Allah memberi kelapangan bagi hambanya yang sedang mengalami kesulitan.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki dari arah yang tida diduga-duga.” (HR. Ahmad).

3. Bersedekah.

Tak ada yang ingin pernikahannya ditimpa musibah. Oleh sebab itu, perbanyaklah sedekah.

Rasulullah bersabda:

“Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”

Dalam sabda lainnya:

“Sedekah itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan.”

4. Puasa sunnah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda dalam HR Ahmad, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizhalimi.”

Dalam hadits tersebut dapat dimaknai bahwa mereka yang berpuasa mempunyai keutamaan akan terkabul doanya. Pada momen inilah, sebaiknya calon pengantin memperbanyak doa, baik dengan tujuan dilancarkan urusannya, diberkahi rumah tangganya, hingga diberikan keturunan yang shalih dan shalihah.

5. Mempelajari Ilmu Agama.

Tujuan utama sebuah pernikahan yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Sementara ibadah tidak akan sempurna tanpa dilandasi ilmu. Oleh sebab itu, amalan berikutnya yang hendaknya dilakukan calon pengantin adalah mempelajari ilmu agama.

Ibnu Qayyim Rahimahullah mengatakan, "Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang berjalan tanpa penuntun akan mendapatkan kesulitan dan sulit untuk selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan."