Brilio.net - Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya, untuk mengungkapkan gagasan sehingga dapat diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Diksi juga diartikan sebagai kemampuan memilih kata dengan cermat, sehingga dapat dibedakan secara tepat pula makna dari gagasan yang ingin disampaikan.

Dalam suatu penulisan baik puisi, novel, karangan, dan lainnya tentu membutuhkan pilihan kata yang tepat. Agar ketika disampaikan para pendengar atau pembaca mampu memahami makna, tujuan, dan pesan yang terkandung di dalamnya. Selain diartikan sebagai pilihan kata, diksi juga dipakai untuk mengungkapkan gagasan atau cerita yang membahas gaya bahasa. Sehingga dengan adanya diksi, setiap kata dapat dipahami.

Lebih lanjut, agar dapat memahami penjelasan lengkap mengenai diksi, berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber pada Kamis (12/5).

 

 

Diksi adalah © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

Supaya dapat memahami pengertian diksi lebih lanjut, merujuk pada pendapat para ahli yang dinukil dari buku berjudul "Apresiasi Puisi Teori dan Aplikasi" ditulis Yanti dan Gusriani (2022), berikut ini penjelasannya.

1. Harimurti.

Pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam pengarang.

2. Gorys Keraf.

Menurut Gorys Keraf definisi diksi dibagi menjadi dua, yaitu.

a. Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang tepat, dan gaya penyampaian kata yang lebih baik sesuai situasi.

b. Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat, nuansa dan makan dari gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi, serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat, pendengar, dan pembaca.

3. Enre.

Diksi adalah penggunaan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran dan juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola untuk kalimat.

4. Susilo Mansurudin.

Pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian diksi yang tepat, cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda.

Diksi adalah © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

a. Ciri-ciri diksi.

1. Tepat pada pemilihan kata, hal ini berguna untuk mengungkap gagasan maupun hal yang diamanatkan.

2. Pilihan kata digunakan untuk membedakan nuansa makna dengan bentuk yang sesuai terhadap gagasan dan situasi maupun nilai rasa pembacanya.

3. Menggunakan kata yang dikenal atau mudah dipahami oleh masyarakat, serta dapat menggerakkan atau memberdayakan kekayaan menjadi sebuah kata yang jelas.

b. Syarat diksi.

Supaya cerita yang dihasilkan lebih menarik, maka diksi atau pilihan kata yang digunakan harus memenuhi beberapa syarat, seperti berikut ini.

1. Dapat menguasai berbagai macam kosakata serta mampu memanfaatkan kata menjadi suatu kalimat yang jelas, mudah dipahami, dan lebih efektif.

2. Pengarang harus memiliki kemampuan untuk membedakan dengan tepat makna berdasarkan gagasan yang hendak disampaikan, serta memiliki kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembaca.

3. Ketepatan dalam pemilihan kata ketika akan menyampaikan suatu gagasan.

Diksi adalah © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

Secara umum diksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan leksikal dan diksi berdasarkan maknanya. Dalam buku berjudul "Panduan Penulisan Naskah Ilmiah" yang ditulis oleh Yogiswari (2019), berikut jenis diksi.

a. Jenis diksi berdasarkan leksikal.

1. Sinonim.
Sinonim adalah diksi yang dipilih karena memiliki persamaan makna. Diksi ini dipilih untuk memberikan kesan yang lebih baik atau halus, misalnya kata mati diganti dengan wafat.

2. Antonim.
Antonim adalah diksi yang maknanya berlawanan dengan ungkapan lainnya, contohnya buruk lawan katanya baik.

3. Polisemi.
Polisemi adalah satuan kata yang memiliki makna lebih dari satu. Contohnya kepala yang dapat diartikan sebagai bagian tubuh atas tetapi juga berarti sebuah jabatan dalam suatu perusahaan.

4. Hiponim.
Hiponim adalah diksi yang maknanya meliputi makna lainnya. Misalnya kata salmon yang mencakup makna ikan di dalamnya.

5. Hemonim.
Homonim adalah diksi yang ejaan dan pengucapannya sama tetapi maknanya berbeda. Contohnya bisa berarti racun ular, dan bisa yang berarti mampu.

6. Homofon.
Homofon adalah diksi yang pengucapannya sama tetapi penulisan maknanya berbeda. Contohnya kata 'Bang' untuk sebutan orang yang lebih dewasa, dan kata 'bank'.

7. Homograf.
Homograf adalah diksi yang mempunyai persamaan dalam ejaan, tetapi pengucapan dan maknanya berbeda. contoh buah apel dan apel pagi.

b. Jenis diksi berdasarkan maknanya.

1. Makna denotasi, adalah makna sebenarnya yang sebenarnya atau sesuai dengan apa yang tersurat di dalam kamus. Misalnya adik makan nasi, artinya makan berarti memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

2. Makna konotasi, adalah makna yang tersurat dan merujuk pada sesuatu hal lainnya atau bisa disebut dengan makna kiasan. Contohnya, saat mendengar ucapannya aku seperti makan hati. Arti dari makan hati sendiri sesuai dengan kamus, namun harus digabung dengan kata hati, yang berarti sedang marah atau kecewa.