Cara meneladani sifat sidiq.

Arti sidiq adalah jujur © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Sidiq dalam berjanji.

Setiap orang yang berucap atau berjanji sudah semestinya untuk ditepati dan menunaikan janji tersebut. Bahkan sifat sidiq adalah sifat seorang rasul yang sangat dipuji oleh Allah SWT, berikut dalil dalam Alquran;

"Dan ceritakanlah [Hai Muhammad] kisah Ismail [dalam Al-Quran]. Sesungguhnya ia adalah seorang yang jujur janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi," (QS. Maryam [19]: 54).

2. Sidiq dalam perkataan.

Sifat sidiq yang utama dan perlu dipahami adalah jujur atau benar dalam perkataan serta menjauhi sifat bohong. Kewajiban sifat sidiq juga tertera dalam sabda Rasulullah SAW;

"Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin kepada kalian balasan surga: [1] jujurlah ketika berbicara, [2] penuhilah janji, [3] tunaikan jika dipercaya, [4] jagalah kemaluan kalian, [5] tundukkan pandangan kalian, dan [6] tahanlah tangan kalian," (H.R. Ahmad).

3. Sidiq dalam niat dan kemauan.

Tidak hanya dalam perkataan dan perbuatan, sifat sidiq juga perlu diniatkan untuk mengharap ridho Allah SWT, tidak mengharapkan hal buruk atau berlandaskan pada dosa dan kejahatan. Sifat sidiq dalam niat juga tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW;

"Setiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sebab, suatu perbuatan jika diniatkan untuk dipuji orang lain, bukan memperoleh pahala, melainkan berujung pada dosa.

4. Sidiq dalam bermuamalah.

Sidiq dalam bermuamalah diartikan, ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain selalu bersikap jujur dan tidak berbohong. Contohnya, dalam perkara niaga, ia tidak menipu, berkhianat, atau memalsu. Ketika seseorang menjual barang dagangan, ia tidak mengurangi timbangannya. Serta jika ia membeli, ia tidak memberatkan takaran atau menambah timbangannya.

5. Sidiq dalam berpenampilan sesuai kenyataan.

Sebagai muslim, dianjurkan untuk jujur dalam berpenampilan dan tidak melebih-lebihkan. Ketika seseorang hidup bersahaja, tidak boros, maka hidup akan terasa damai dan sejahtera.

6. Sidiq dalam keadaan.

Sidiq dalam keadaan yaitu menegakkan hari dan anggota tubuh untuk senantiasa ikhlas dan menerima ketetapan Allah. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah SWT, yang artinya;

"Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Ahzab:24)