Brilio.net - Setiap rasul Allah SWT memiliki misi untuk membimbing manusia menuju kehidupan yang lebih baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah SWT. Bahkan, bukan hanya untuk kebaikan manusia di dunia, namun juga di akhirat kelak. Bagi umat Islam, Rasulullah SAW merupakan panutan dan utusan Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.

Rasul merupakan manusia pilihan Allah SWT yang memiliki sifat wajib dan patut untuk diteladani serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat wajib yang dimiliki seorang rasul salah satunya adalah sidiq. Sifat ini identik dengan kejujuran baik dalam perbuatan, ucapan, maupun tindakan. Setiap manusia tentu perlu memiliki sifat sidiq karena menjadi bagian dari akhlak karimah.

Dengan mengetahui sifat sidiq, menjadi suatu acuan bagi umat Islam untuk dapat meneladani dan meniru dalam kehidupan. Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai ciri-ciri dan cara meneladani sifat sidiq. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (25/7).

Arti sidiq.

Arti sidiq adalah jujur © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Sidiq berasal dari bahasa Arab, yaitu shadaqa-shiqdan-shadiqan yang memiliki arti benar, nyata, atau berkata benar. Sidiq adalah salah satu bentuk shignat mubalaghah dari kata shadaqa-siqdu yang memiliki makna selalu benar dalam ucapan dan perbuatan.

Seseorang yang memiliki sifat sidiq menunjukkan bahwa dirinya tidak pernah berbohong, apa yang diucapkan selalu benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Orang yang memiliki sifat sidiq merasa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga enggan untuk berbuat dosa. Anjuran memiliki sifat sidiq tertera dalam Alquran, yang artinya;

"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan berucaplah dengan ucapan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal kalian, dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya maka ia telah memperoleh kemenangan yang besar". (QS. Al-Ahzab : 70-71)

 

Ciri-ciri orang sidiq.

Arti sidiq adalah jujur © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Seseorang yang mempunyai sifat sidiq dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut.

1. Memberikan kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.

2. Memiliki keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan menunaikan janji.

3. Memiliki komitmen yang kuat terhadap agama Islam.

4. Mengikuti jejak dan keutamaan nabi dalam perbuatan maupun tindakan.

5. Tidak mencampuri setiap urusan atau tindakan dengan kedustaan.

6. Memiliki sikap yang tegas dan kemantapan hati.

7. Memiliki kesesuaian dalam setiap informasi dan kenyataan.

8. Tidak ragu berjihad dengan harta dan jiwa.

 

Cara meneladani sifat sidiq.

Arti sidiq adalah jujur © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Sidiq dalam berjanji.

Setiap orang yang berucap atau berjanji sudah semestinya untuk ditepati dan menunaikan janji tersebut. Bahkan sifat sidiq adalah sifat seorang rasul yang sangat dipuji oleh Allah SWT, berikut dalil dalam Alquran;

"Dan ceritakanlah [Hai Muhammad] kisah Ismail [dalam Al-Quran]. Sesungguhnya ia adalah seorang yang jujur janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi," (QS. Maryam [19]: 54).

2. Sidiq dalam perkataan.

Sifat sidiq yang utama dan perlu dipahami adalah jujur atau benar dalam perkataan serta menjauhi sifat bohong. Kewajiban sifat sidiq juga tertera dalam sabda Rasulullah SAW;

"Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin kepada kalian balasan surga: [1] jujurlah ketika berbicara, [2] penuhilah janji, [3] tunaikan jika dipercaya, [4] jagalah kemaluan kalian, [5] tundukkan pandangan kalian, dan [6] tahanlah tangan kalian," (H.R. Ahmad).

3. Sidiq dalam niat dan kemauan.

Tidak hanya dalam perkataan dan perbuatan, sifat sidiq juga perlu diniatkan untuk mengharap ridho Allah SWT, tidak mengharapkan hal buruk atau berlandaskan pada dosa dan kejahatan. Sifat sidiq dalam niat juga tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW;

"Setiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sebab, suatu perbuatan jika diniatkan untuk dipuji orang lain, bukan memperoleh pahala, melainkan berujung pada dosa.

4. Sidiq dalam bermuamalah.

Sidiq dalam bermuamalah diartikan, ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain selalu bersikap jujur dan tidak berbohong. Contohnya, dalam perkara niaga, ia tidak menipu, berkhianat, atau memalsu. Ketika seseorang menjual barang dagangan, ia tidak mengurangi timbangannya. Serta jika ia membeli, ia tidak memberatkan takaran atau menambah timbangannya.

5. Sidiq dalam berpenampilan sesuai kenyataan.

Sebagai muslim, dianjurkan untuk jujur dalam berpenampilan dan tidak melebih-lebihkan. Ketika seseorang hidup bersahaja, tidak boros, maka hidup akan terasa damai dan sejahtera.

6. Sidiq dalam keadaan.

Sidiq dalam keadaan yaitu menegakkan hari dan anggota tubuh untuk senantiasa ikhlas dan menerima ketetapan Allah. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah SWT, yang artinya;

"Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Ahzab:24)