Ciri-ciri dan contoh sarkas.

Arti sarkas © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri sarkas, diantaranya sebagai berikut.

- Sarkas bertujuan untuk menyakiti perasaan pendengarnya.

- Sarkas tidak selalu digunakan untuk mengungkapkan yang sebenarnya tapi bersifat emosional.

- Berlandaskan kekecewaan atau emosi negatif terhadap sesuatu hal.

- Pasif agresif, artinya dapat terlihat tidak menyerang pembacanya padahal sebenarnya menyerang.

Biasanya penggunaan sarkas ini bergantung pada isyarat verbal yang dilontarkan. Maka dari itu, kebanyakan dari penggunaannya beranggapan bahwa sarkas ini bentuk dari ejekan atau cemoohan atau ucapan yang tidak tulus. Berikut beberapa contoh kalimat sarkas yang biasa digunakan.

- Contoh ketika sesuatu yang buruk terjadi: "Oh, inilah yang saya butuhkan hari ini!"

- Saat seseorang melakukan sesuatu terlalu lambat: "Bisakah Anda melakukannya lebih lambat lagi?"

- Ketika ada sesuatu yang tidak menarik: "Saya senang bisa berada di sini selama lima jam ke depan."

- Contoh ketika melihat wajah orang lain: "Putih benar wajahmu, sampai bisa disendoki bedaknya."

Perbedaan sarkas dan satir.

Arti sarkas © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Kerap kali sarkas disamakan dengan satir. Padahal keduanya merupakan ungkapan yang berbeda. Satir adalah jenis kalimat yang dimaksudkan untuk mengejek kejahatan atau kesalahan manusia, seringkali melalui hiperbola, meremehkan, dan mencemooh. Satir juga diartikan untuk mengolok-olok orang dengan meniru mereka dengan cara yang mengungkapkan kebodohan atau kekurangan mereka.

Satir adalah cara konstruktif untuk memberi tahu orang tentang kesalahan dan kebodohan mereka, sementara sarkas dapat merusak karena cara penyajiannya. Saat ini, satire paling sering menggunakan bentuk humor untuk mengekspos kesalahan langkah politik atau kekurangan sosial dalam kehidupan sehari-hari, terkadang dengan tujuan untuk menginspirasi perubahan.

Sarkas dan satir menggunakan humor dan kecerdasan untuk membuat pesan mencapai audiens, tetapi satire dapat memiliki audiens yang lebih besar sementara sarkas seringkali dilakukan dalam percakapan orang ke orang. Satir lebih halus dari pada sarkas. Dalam bentuk tulisannya, satire dapat langsung dikenali sedangkan sarkas tidak, karena terkadang ditampilkan melalui infeksi suara.

Contoh kalimat yang mengandung satire.

- "Nikmat sekali makan di sini, sampai tikus dan kecoa saja ikut bergabung dengan kita."

- "Maklum, namanya juga ahli neraka, pasti dengan dosa mereka sudah tidak takut."

 

Sumber: Wicaksono, Andri. 2014. Catatan Ringkas Stilistika. Penerbit Garudhawaca.