Brilio.net - Perilaku jujur dalam Islam merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Jujur secara umum merupakan salah satu aspek, ciri, serta moral manusia yang berbudi luhur, yang mana dengan karakter tersebut dapat membawa integritas, adil, setia, tulus, dan bisa dipercaya oleh orang lain.

Bahkan Allah SWT memerintahkan umatnya untuk selalu berperilaku jujur kepada orang lain dan juga kepada diri sendiri. Perintah untuk berperilaku jujur tidak hanya ada di dalam Alquran, namun juga di dalam hadits Nabi Muhammad. Tak hanya itu, Allah juga telah memerintahkan umatnya untuk mengatakan kebenaran meskipun hal itu bertentangan dengan kepentingan dirinya sendiri.

Jujur tidak hanya dalam perkataan saja, melainkan juga terhadap perbuatannya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sifat jujur tentunya sudah ada dalam diri manusia, tetapi dalam membentuk kepribadian yang jujur, seseorang harus diajarkan mulai dari anak-anak hingga menjadi suatu kebiasaan.

Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai arti jujur, sifat, dan hikmah dalam kehidupan. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (10/8).

Arti jujur dalam Islam.

Apa arti jujur dalam Islam © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Kejujuran adalah aspek moral memiliki nilai positif dan baik. Kejujuran punya katra lain seperti terus terang. Kejujuran adalah sifat yang dihargai oleh banyak etnis budaya dan agama. Jadi, tidak hanya agama Islam saja yang mengharuskan umatnya untuk menjunjung tinggi sifat kejujuran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur adalah lurus hati, maksudnya adalah tidak berbohong dan berbicara apa adanya. Selain itu, jujur juga dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak curang berlaku dalam sebuah permainan atau aturan tertentu.

Jujur menurut pandangan Islam bisa disebut dengan mengungkapkan, mengatakan, berbicara apa adanya, sebenar-benarnya, ataupun tanpa mengingkari fakta. Arti jujur dalam Islam juga telah dijelaskan dalam ayat Alquran surat Al-Ahzab ayat 70, yang artinya:

"Ya ayyuhallazina amanuttaqullaha wa qulu qaulan sadid."

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar."

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk bersikap jujur dengan mengatakan perkataan yang benar. Selain itu dalam surat Al An'am ayat 152 berikut artinya,

"Wa izaa qultum fa'diluu walau kaana zaa qurbaa, wa bi'ahdillaahi aufuu, zaalikum washshookum bihii la'allakum tazakkaruun."

Artinya: "Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat."

Perintah untuk berperilaku jujur juga dituliskan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW. Dijelaskan Nabi Muhammad mengatakan bahwa berperilaku jujur akan mengantarkan manusia pada kebaikan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi:

"Dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat di sisi Allah sebagai pendusta."