Brilio.net - Idul Adha merupakan hari raya yang identik dengan penyembelihan hewan kurban. Momen bahagia ini dirayakan umat muslim pada 10 Dzulhijjah. Sama halnya dengan hari Raya Idul Fitri, ada beberapa sunnah yang dianjurkan, beberapa di antaranya takbir, melaksanakan salat Idul Adha, menyembelih hewan kurban dan beberapa lainnya.

Sejak malam 10 Dzulhijjah, suara takbir mulai menggema di masjid, mushola atau rumah masing-masing. Barulah keesokan harinya umat muslim melaksanakan salat Ied, baik itu dilakukan di lapangan luas secara bersama-sama, maupun di masjid dan rumah masing-masing.

Usai melaksanakan salat Idul Adha, orang melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian hewan kurban kepada mereka yang berhak menerimanya. Untuk proses penyembelihan hewan kurban, selain saat hari Idul Adha, juga bisa dilaksanakan pada tiga hari tasyrik, tanggal 11-13 Zulhijah.

Nah berikut ini beberapa amalan sunnah sebelum melaksanakan salat Idul Adha, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (28/6).

1. Mandi sebelum salat Ied.

<img style=

foto: freepik.com

Mandi sebelum melaksanakan salat Ied merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Dan dari Abdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Doa mandi Idul Adha.

<img style=

foto doa mandi Idul Adha: Istimewa

"Nawaitul Ghusla Liyaumi ‘iiedil adha Sunnatan Lillaahi Ta’alaa."

Artinya:

"Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala."

Tata cara mandi untuk pria.

1. Membaca niat sholat mandi sunnah Idul Adha.

Yang membedakan mandi sunnah dengan mandi seperti hari biasa yaitu membaca niat. Niat ini kita tujukan kepada Allah untuk menyucikan diri dan menghilangkan hadas besar.

2. Membasuh tangan sebanyak tiga kali dengan air yang mengalir.

Setelah membaca niat, basuhlah tangan sebanyak tiga kali dengan air yang mengalir.

3. Membersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.

Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh, terutama pada sela-sela dubur dan kemaluan.

4. Melakukan wudhu.

Setelah bersih, berwudhulah untuk menyucikan tubuh.

5. Mengguyur kepala.

Setelah berwudhu, langkah selanjutnya adalah mengguyur kepala sebanyak tiga kali.

6. Siram anggota badan.

Mulailah menyiram anggota badan dari sebelah kanan terlebih dahulu, kemudian menyiram anggota badan sebelah kiri. Masing-masing anggota tubuh lakukan sebanyak tiga kali siraman.

7. Membasuh rambut.

Bersihkan kepala dan rambut dengan cara memasukkan kedua tangan ke air lalu gosokkan ke kepala melalui sela-sela rambut, kemudian bilas sebanyak tiga kali.

8. Menggosok tubuh.

Gosoklah bagian tubuh dari atas hingga bawah, depan dan belakang tubuh sebanyak tiga kali.

9. Membilas tubuh.

Langkah terakhir, bilas seluruh tubuh menggunakan air mengalir dimulai dengan sisi kanan terlebih dahulu kemudian ke bagian tubuh sisi kiri.

Tata cara mandi untuk wanita.

1. Membaca niat salat mandi sunnah Idul Adha.

Sama seperti melakukan niat mandi haid dan nifas, bacalah niat mandi sunah Idul Adha terlebih dahulu. Niat ini kita tujukan kepada Allah untuk menyucikan diri dan menghilangkan hadas besar.

2. Mencuci tangan.

Sama seperti pria, lakukan cuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam ember atau bak air sebelum mandi.

3. Membersihkan kemaluan.

Bersihkan kemaluan dengan tangan menggunakan tangan kiri, bersihkan kemaluan dari arah depan ke belakang agar tidak ada kotoran atau bakteri dari anus yang masuk ke vagina.

4. Mencuci tangan kembali.

Setelah membersihkan kemaluan, bersihkan tangan kembali dengan menggosokkan tangan ke lantai atau dengan menggunakan sabun.

5. Berwudhu.

Setelah tangan bersih, berwudhulah dengan sempurna seperti ketika hendak sholat.

6. Menyiram kepala.

Sama seperti pria setelah berwudhu, langkah selanjutnya adalah mengguyur kepala sebanyak tiga kali.

7. Membasuh rambut.

Bersihkan kepala dan rambut dengan cara memasukkan kedua tangan ke air lalu gosokkan ke kepala melalui sela-sela rambut, kemudian bilas sebanyak tiga kali.

8. Menggosok tubuh.

Gosoklah bagian tubuh dari atas hingga bawah, depan dan belakang tubuh sebanyak tiga kali.

9. Membilas tubuh.

Langkah terakhir, bilas seluruh tubuh menggunakan air mengalir dimulai dengan sisi kanan terlebih dahulu kemudian ke bagian tubuh sisi kiri.

2. Memakai wewangian.

<img style=

foto: freepik.com

Memakai pakaian bagus dan wangi-wangian merupakan amalan sunnah menjelang Hari Raya Idul Adha yang baik dilakukan. Hal ini tidak berarti harus menggunakan pakaian mewah dan baru. Cukup bersih dan rapi saja.

Seperti yang diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan:

"Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan." (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).

3. Mengumandangkan takbir.

<img style=

foto: freepik.com

Mengumandangkan takbir sebelum melaksanakan salat Ied merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi dan sahabatnya memiliki kebiasaan untuk terus mengumandangkan takbir selama mereka dalam perjalanan menuju ke lapangan untuk menunaikan salat Ied.

Allah berfirman, yang artinya: "Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (QS. Al Baqarah ayat 185).

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai shalat selesai. Setelah menyelesaikan salat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf).

4. Makan setelah salat Idul Adha.

<img style=

foto: freepik.com

Sebelum melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk tidak makan dan minum terlebih dahulu, kesunahannya adalah makan setelah selesai melaksanakan salat Ied. Hal ini kebalikan dari Idul Fitri, di mana umat muslim dianjurkan makan sebelum menunaikan salah Ied.

Hal ini disampaikan lewat hadis dari Anas bin Malik RA.

"Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma," (HR. Bukhari).

Anjuran makan dan minum ini dilakukan sebagai pengingat bahwa, pada 1 Syawal dilarang berpuasa.