Brilio.net - Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie memang dikenal sebagai sosok yang sangat banyak berjasa di dunia dirgantara Indonesia.

Baru-baru ini, BJ Habibie kembali mengejutkan dunia dengan merancang pesawat terbaru yang diberi nama R80. Pesawat yang mampu mengangkut hingga 90 penumpang itu akan mulai diproduksi oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Habibie bersama putranya, Ilham Habibie.

Pesawat R80 resmi masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), seiring diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional.

Berikut 5 fakta hebat pesawat R80 rancangan BJ Habibie dan putranya, seperti yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber.

1. Punya spesifikasi canggih.
Pesawat R80 memiliki desain kokpit yang modern dan menjamin kenyamanan dan keamanan penumpang selama mengudara. Pesawat yang memiliki dimensi panjang 32,3 meter dengan lebar sayap 30,5 meter dan tinggi 8,5 meter ini mampu melesat hingga 330 knots atau sekitar 611 km per jam.

Dalam sekali terbang, pesawat ini mampu menjangkau 1.480 km. R80 dilengkapi dengan teknologi fly by wire, yaitu sebuah sistem kendali yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah.

Selain itu, R80 juga dilengkapi teknologi yang mampu meminimalisir suara kebisingan yang dihasilkan oleh baling-baling pada sisi kanan dan kiri sayap pesawat.

2. Mulai diminati oleh banyak maskapai.
Kehadiran pesawat rancangan BJ Habibie ini tentu menjadi angin segar bagi industri maskapai di Indonesia. Sedikitnya, sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang tertarik untuk mendatangkan pesawat r80. Antara lain seperti NAM Air yang memesan 50 pesawat, Kalstar Aviation memesan 15 pesawat, Trigana Air Services memesan sebanyak 10 pesawat, dan Aviastar 5 pesawat.

3. Melibatkan ribuan engineer dalam proses pengembangan dan produksinya.
Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI), Agung Nugroho mengatakan, dalam proyek pengembangan pesawat R80 pihaknya akan membutuhkan sedikitnya 1.000 insinyur.

Namun PT Regio Aviasi Industri (RAI) akan lebih melibatkan insinyur lokal ketimbang asing, hal ini disebabkan proyek R80 merupakan ajang kebangkitan industri dirgantara nasional.

Pembuatan prototype atau purwarupa R80 sendiri ditargetkan akan dimulai pada tahun 2019 mendatang dengan nilai investasi sebesar Rp 200 miliar.

4. Lebih efisien dibanding pesawat Airbus dan Boeing.
Selain canggih, R80 diyakini lebih ekonomis, baik dari segi harga, biaya pemeliharaan, juga bahan bakar karena merupakan pesawat terbang berbaling-baling (turboprop).

BJ Habibie bahkan mengklaim pesawat R80 nantinya akan lebih cepat dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibanding Airbus ataupun Boeing.

Hal itu dilandaskan dari berhasilnya Habibie merancang R80 ini dengan memiliki perbandingan antara angin yang dingin dihasilkan dari udara di badan pesawat dengan angin yang dikeluarkan pada engine di belakang pesawat lebih tinggi (Bypass ratio).

5. Himpun dana dari masyarakat.
Biaya investasi pengembangan pesawat jarak menengah ini dikabarkan mencapai Rp 22 triliun. Dengan biaya yang terbilang tidak sedikit itu, Habibie mengatakan tidak akan menggunakan dana APBN, melainkan menjalin kerjasama dengan swasta.

Selain itu, Habibie juga mengajak warganet untuk patungan, atau yang lebih dikenal dengan istilah crowdfunding lewat situs kitabisa.com. Berdasarkan hasil penelusuran brilio.net, crowdfunding yang dimulai oleh PT RAI ini sudah menyentuh angka Rp 2 miliar lebih.