9. Contoh teks resensi buku motivasi.

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Judul Buku: The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business

Penulis: Charles Duhigg

Penerbit: Random House

Tahun Terbit: 2012 Tebal Buku: 371 halaman

Intisari karya

Buku ini merupakan karya jurnalistik yang mengupas tentang fenomena kebiasaan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pribadi, sosial, maupun organisasi. Penulis mengajak pembaca untuk memahami bagaimana kebiasaan terbentuk, berfungsi, dan dapat diubah.

Penulis juga memberikan banyak contoh nyata dan studi kasus yang menarik dan menginspirasi, seperti bagaimana Starbucks melatih karyawan untuk menghadapi situasi sulit, bagaimana Michael Phelps menjadi perenang terbaik di dunia, bagaimana gerakan hak-hak sipil berhasil mengubah sejarah Amerika, dan lain-lain.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan buku ini adalah gaya penulisan yang menarik, lugas, dan mudah dipahami. Penulis berhasil menyajikan konsep-konsep ilmiah dengan cara yang sederhana dan aplikatif.

Penulis juga berhasil menggabungkan antara fakta, analisis, dan cerita dalam setiap babnya. Selain itu, buku ini juga memiliki pesan yang positif dan motivasional, yaitu bahwa setiap orang dapat mengubah kebiasaan yang tidak diinginkan menjadi kebiasaan yang produktif dan bermanfaat.

Kekurangan:

Namun, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, buku ini terasa terlalu panjang dan berulang-ulang dalam menjelaskan beberapa poin. Hal ini membuat pembaca menjadi bosan dan kehilangan minat. Kedua, buku ini kurang memberikan panduan yang jelas dan sistematis tentang bagaimana cara mengubah kebiasaan secara praktis.

Penulis hanya memberikan beberapa tips dan saran yang bersifat umum dan tidak spesifik. Ketiga, buku ini kurang memberikan kritik dan alternatif terhadap beberapa teori dan model yang digunakan. Penulis cenderung menerima dan mengutip teori dan model tersebut tanpa melakukan evaluasi dan perbandingan.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, buku ini merupakan buku yang informatif dan bermutu tentang fenomena kebiasaan dalam kehidupan. Buku ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca yang ingin memahami dan mengubah kebiasaan mereka. Namun, buku ini juga memerlukan koreksi dan penyempurnaan dalam beberapa aspek, seperti panjang, metode, dan keseimbangan.

10. Contoh teks resensi film animasi.

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Judul Film: The Lion King

Sutradara: Jon Favreau

Produser: Jon Favreau, Jeffrey Silver, dan Karen Gilchrist

Penulis: Jeff Nathanson

Pemeran:

- Donald Glover

- Seth Rogen

- Chiwetel Ejiofor

- Alfre Woodard

- Billy Eichner

- John Kani

- John Oliver

- Beyoncé Knowles-Carter

- James Earl Jones

Genre: Drama, Petualangan, Musikal

Durasi: 118 menit

Tahun Rilis: 2019

Intisari karya:

Film ini merupakan film yang diadaptasi dari film animasi klasik dengan judul yang sama yang dirilis pada tahun 1994. Film ini menceritakan tentang Simba, seekor singa muda yang merupakan putra dari Mufasa, raja hutan. Simba memiliki masa kecil yang bahagia dan ceria bersama ayahnya, ibunya Sarabi, dan temannya Nala.

Namun, kebahagiaan itu berakhir ketika Mufasa dibunuh oleh Scar, adiknya yang iri dan haus kekuasaan. Simba pun melarikan diri dari hutan dan bertemu dengan Timon dan Pumbaa, dua sahabat yang mengajarkan filosofi hidup “hakuna matata”.

Simba tumbuh menjadi singa dewasa yang bebas dan riang, hingga suatu hari ia bertemu kembali dengan Nala, yang membawa berita bahwa Scar telah menguasai hutan dan membuatnya menjadi tandus dan miskin. Simba pun harus memilih antara tetap hidup dengan “hakuna matata” atau kembali ke hutan dan merebut kembali takhtanya.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan film ini adalah penggunaan teknologi CGI yang sangat canggih dan realistis. Film ini berhasil menciptakan gambar-gambar yang sangat detail dan hidup, sehingga membuat penonton merasa seolah-olah melihat binatang-binatang sungguhan.

Film ini juga berhasil menghadirkan suasana dan latar belakang yang indah dan menakjubkan, seperti padang savana, hutan tropis, dan gurun pasir.

Selain itu, film ini juga memiliki musik dan lagu-lagu yang sangat bagus dan mengesankan, seperti “Circle of Life”, “Can You Feel the Love Tonight”, dan “Hakuna Matata”. Musik dan lagu-lagu ini berhasil menggambarkan emosi dan pesan dari film ini.

Kekurangan:

Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, film ini terasa kurang memiliki jiwa dan ekspresi dibandingkan dengan film animasi aslinya. Hal ini disebabkan oleh penggunaan CGI yang terlalu realistis, sehingga membuat wajah dan gerak-gerik binatang-binatang terlihat kaku dan datar.

Kedua, film ini terasa kurang memiliki kejutan dan inovasi dibandingkan dengan film animasi aslinya. Hal ini disebabkan oleh kesetiaan film ini terhadap cerita dan adegan-adegan dari film animasi aslinya, sehingga membuat penonton yang sudah menonton film animasi aslinya merasa bosan dan tidak tertarik.

Ketiga, film ini terasa kurang memiliki humor dan keceriaan dibandingkan dengan film animasi aslinya. Hal ini disebabkan oleh pengurangan beberapa adegan dan dialog yang lucu dan menghibur, sehingga membuat film ini terasa lebih serius dan berat.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, film ini merupakan film yang mengagumkan dan berkualitas tentang kisah petualangan dan pertumbuhan seorang singa muda yang menjadi raja hutan. Film ini dapat memberikan pengalaman dan hiburan yang berbeda bagi penonton yang menyukai film-film dengan teknologi CGI yang canggih dan realistis. Namun, film ini juga memerlukan perbaikan dan penyesuaian dalam beberapa aspek, seperti ekspresi, inovasi, dan humor.

11. Contoh teks resensi novel sejarah.

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Identitas Buku

Novel: Laut Bercerita

Penulis: Leila S. Chudori

Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Tahun Terbit: 2017

Tebal Buku: 488 halaman

Intisari:

Novel ini merupakan novel sejarah yang mengangkat tema tentang tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru. Novel ini mengisahkan tentang nasib para aktivis mahasiswa yang ditangkap, disiksa, dan dibuang ke Pulau Buru tanpa pengadilan.

Novel ini juga mengisahkan tentang perjuangan keluarga dan teman-teman mereka yang mencari kebenaran dan keadilan. Novel ini ditulis dengan gaya bercerita yang mengalir dan mendalam, dengan menggunakan sudut pandang orang pertama dari beberapa tokoh utama, seperti Biru Laut, Lintang Utara, Surti Anjani, dan Damianus Aditya. Novel ini juga dilengkapi dengan catatan kaki, daftar pustaka, dan lampiran yang memberikan informasi tambahan dan referensi bagi pembaca.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan novel ini adalah penggambaran yang realistis dan menyentuh tentang kondisi para tahanan politik di Pulau Buru. Penulis berhasil menyajikan fakta-fakta sejarah yang terjadi di pulau tersebut, seperti penyiksaan, kelaparan, penyakit, kerja paksa, dan isolasi.

Penulis juga berhasil menyelipkan nilai-nilai humanis dan kemanusiaan dalam novel ini, seperti persahabatan, solidaritas, cinta, harapan, dan perlawanan. Selain itu, novel ini juga memiliki pesan yang kritis dan aktual, yaitu bahwa sejarah tidak boleh dilupakan atau diputarbalikkan, tetapi harus diungkap dan diselesaikan secara adil.

Kekurangan:

Namun, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, novel ini terasa terlalu panjang dan kompleks, dengan banyak tokoh, latar, dan alur yang saling terkait. Hal ini membuat pembaca menjadi bingung dan lelah mengikuti ceritanya.

Kedua, novel ini terasa kurang fokus dan konsisten, dengan banyak adegan dan dialog yang tidak relevan atau berlebihan. Hal ini membuat novel ini menjadi kurang menarik dan menggigit.

Ketiga, novel ini terasa kurang orisinal dan segar, dengan banyak kesamaan dan pengulangan dengan karya-karya sebelumnya yang membahas tema yang sama, seperti Pulang, Buru Quartet, dan Nyanyian Sunyi Seorang Bisu.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, novel ini merupakan novel yang berani dan bermutu tentang sejarah kelam Indonesia yang jarang dibicarakan. Novel ini dapat memberikan wawasan dan edukasi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang terjadi di Pulau Buru. Namun, novel ini juga memerlukan penyuntingan dan penyederhanaan dalam beberapa aspek, seperti panjang, fokus, dan orisinalitas.

12. Contoh teks resensi novel percintaan.

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Identitas Buku

Judul Novel: Ayat-Ayat Cinta

Penulis: Habiburrahman El Shirazy

Penerbit: Republika

Tahun Terbit: 2004

Tebal Buku: 415 halaman

Intisari:

Novel ini merupakan novel religi yang mengangkat tema tentang cinta yang sesuai dengan syariat Islam. Novel ini mengisahkan tentang Fahri, seorang mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Kairo, Mesir. Fahri adalah seorang pemuda yang taat beragama, cerdas, dan baik hati.

Ia memiliki empat wanita yang mencintainya, yaitu Aisha, seorang gadis Turki yang cantik dan kaya; Maria, seorang gadis Koptik yang saleh dan setia; Nurul, seorang gadis Indonesia yang pintar dan penyabar; dan Noura, seorang gadis Mesir yang bermasalah dan benci cinta.

Fahri harus memilih salah satu dari mereka, dengan mempertimbangkan hati dan agamanya. Novel ini ditulis dengan gaya bercerita yang sederhana dan lugas, dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga dari tokoh Fahri. Novel ini juga diselingi dengan ayat-ayat Al-Quran, hadis, dan kutipan-kutipan dari tokoh-tokoh Islam.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan novel ini adalah penyampaian yang menarik dan menggugah tentang cinta yang berlandaskan agama. Penulis berhasil menyajikan konsep-konsep Islam yang berkaitan dengan cinta, seperti ta’aruf, khitbah, nikah, poligami, talak, dan iddah.

Penulis juga berhasil menunjukkan contoh-contoh perilaku yang baik dan buruk dalam berhubungan dengan lawan jenis, seperti menjaga pandangan, menjaga aurat, menjaga perasaan, dan menjaga kehormatan. Selain itu, novel ini juga memiliki pesan yang positif dan inspiratif, yaitu bahwa cinta harus didasari oleh iman, ilmu, dan amal.

Kekurangan:

Namun, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, novel ini terasa kurang realistis dan logis, dengan banyak kejadian dan karakter yang tidak masuk akal atau terlalu idealis. Hal ini membuat novel ini menjadi kurang meyakinkan dan menyentuh.

Kedua, novel ini terasa kurang kritis dan toleran, dengan banyak pandangan dan sikap yang bersifat eksklusif atau diskriminatif. Hal ini membuat novel ini menjadi kurang objektif dan inklusif.

Ketiga, novel ini terasa kurang orisinal dan segar, dengan banyak kesamaan dan pengaruh dengan karya-karya sebelumnya yang membahas tema yang sama, seperti Ketika Cinta Bertasbih, Di Atas Sajadah Cinta, dan Negeri 5 Menara.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, novel ini merupakan novel yang populer dan fenomenal tentang cinta yang Islami. Novel ini dapat memberikan hiburan dan motivasi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak tentang cinta dalam bingkai agama. Namun, novel ini juga memerlukan koreksi dan perluasan dalam beberapa aspek, seperti realisme, kritik, dan orisinalitas.

13. Contoh teks resensi buku pelajaran biologi

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Identitas

Judul: Biologi untuk SMA/MA Kelas X

Penulis: Siti Nurjanah, S.Pd., M.Si. dan Drs. H. Sutarno, M.Si.

Penerbit: Erlangga

Tahun Terbit: 2018

Tebal Buku: 336 halaman

Buku ini merupakan buku pelajaran Biologi yang disusun sesuai dengan kurikulum 2013. Buku ini membahas tentang konsep-konsep dasar Biologi, seperti keanekaragaman makhluk hidup, sel, metabolisme, pewarisan sifat, mutasi, rekayasa genetika, dan evolusi.

Buku ini juga membahas tentang isu-isu aktual dan relevan dalam bidang Biologi, seperti bioteknologi, kesehatan, lingkungan, dan konservasi. Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan disertai dengan gambar, tabel, dan grafik yang menarik dan informatif.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan buku ini adalah penyajian materi yang sistematis dan komprehensif. Buku ini mengikuti struktur pembelajaran yang terdiri dari tujuan pembelajaran, pendahuluan, uraian materi, rangkuman, evaluasi, dan tugas proyek.

Buku ini juga menyediakan berbagai aktivitas belajar yang menarik dan bervariasi, seperti eksperimen, diskusi, observasi, dan penelitian. Buku ini juga menyertakan berbagai sumber belajar yang dapat diakses melalui internet, seperti video, animasi, dan simulasi.

Kekurangan:

Namun, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, buku ini terkadang kurang memberikan penjelasan yang mendalam dan rinci tentang beberapa konsep yang kompleks dan sulit, seperti siklus Calvin, mekanisme transkripsi dan translasi, dan teori evolusi.

Buku ini juga kurang memberikan contoh-contoh yang konkret dan aplikatif tentang penerapan konsep Biologi dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, buku ini terkadang kurang konsisten dan akurat dalam penggunaan istilah dan simbol Biologi, seperti penggunaan huruf besar dan kecil, tanda kurung, dan tanda hubung.

Buku ini juga kurang teliti dalam penulisan nama ilmiah makhluk hidup, seperti penggunaan huruf miring, spasi, dan titik. Ketiga, buku ini terkadang kurang memperhatikan aspek estetika dan kenyamanan pembaca, seperti penggunaan warna, ukuran huruf, dan jarak antar baris. Buku ini juga kurang memanfaatkan ruang kosong yang tersedia, sehingga terlihat padat dan monoton.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, buku ini merupakan buku pelajaran Biologi yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum 2013. Buku ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan Biologi yang dibutuhkan oleh siswa SMA/MA kelas X. Namun, buku ini juga memerlukan perbaikan dan penyempurnaan dalam beberapa aspek, seperti penjelasan, konsistensi, dan estetika.

14. Contoh teks resensi film Korea

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Judul Film: Train to Busan

Sutradara: Yeon Sang-Ho

Produser: Lee Dong Ha

Penulis: Park Joo Suk

Pemain:

- Gong Yoo

- Jung Yu Mi

- Ma Dong Seok

- Kim Su an

- Kim Eui Sung

- Choi Woo Shik

- Ahn So Hee

Genre: Aksi, Horor

Durasi: 118 menit

Tahun Rilis: 2016

Film ini merupakan film yang mengisahkan tentang perjuangan para penumpang kereta api yang terjebak di tengah wabah zombie yang menyebar di Korea Selatan. Film ini mengikuti kisah Seok Woo, seorang manajer dana yang egois dan dingin, yang membawa putrinya Soo An ke Busan untuk menemui ibunya yang bercerai.

Di dalam kereta, mereka bertemu dengan berbagai karakter, seperti Sang Hwa, seorang pria yang protektif terhadap istrinya yang hamil; Jin Hee, seorang gadis SMA yang bersama tim bisbolnya; Yong Guk, seorang pemain bisbol yang menyukai Jin Hee; In Gil dan Seong Kyeong, dua saudara perempuan lansia; dan Yon Suk, seorang pengusaha yang licik dan pengecut. Mereka harus bekerja sama untuk bertahan hidup dari serangan zombie yang ganas dan tak kenal ampun.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan film ini adalah alur cerita yang cepat dan menegangkan. Film ini berhasil menciptakan suasana yang mencekam dan mendebarkan, dengan menggunakan berbagai teknik, seperti musik, efek suara, pencahayaan, dan kamera. Film ini juga berhasil menghadirkan aksi-aksi yang spektakuler dan brutal, dengan menggunakan efek khusus yang realistis dan mengesankan.

Film ini juga berhasil menggambarkan karakter-karakter yang beragam dan berkembang, dengan menggunakan dialog, ekspresi, dan gestur yang tepat. Film ini juga berhasil menyampaikan pesan-pesan yang bermakna, seperti tentang pentingnya keluarga, persahabatan, kemanusiaan, dan pengorbanan.

Kekurangan:

Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, film ini terasa kurang orisinal dan segar, dengan banyak kesamaan dan klise dengan film-film zombie lainnya, seperti World War Z, 28 Days Later, dan Dawn of the Dead. Film ini juga kurang memberikan latar belakang dan penjelasan yang memadai tentang asal-usul dan penyebaran wabah zombie.

Kedua, film ini terasa kurang logis dan konsisten, dengan banyak kejadian dan adegan yang tidak masuk akal atau bertentangan dengan fakta. Film ini juga kurang memperhatikan detail dan akurasi, seperti tentang waktu, tempat, dan situasi.

Ketiga, film ini terasa kurang emosional dan menyentuh, dengan banyak karakter dan adegan yang tidak mendapat simpati atau empati dari penonton. Film ini juga kurang memberikan dampak dan kesan yang kuat, dengan akhir cerita yang terlalu mudah ditebak dan tidak memuaskan.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, film ini merupakan film yang seru dan menghibur tentang petualangan dan horor di dalam kereta api yang penuh dengan zombie. Film ini dapat memberikan sensasi dan hiburan bagi penonton yang menyukai film-film aksi dan horor. Namun, film ini juga memerlukan perbaikan dan penyegaran dalam beberapa aspek, seperti orisinalitas, logika, dan emosi.

15. Contoh teks resensi film horor

Contoh teks resensi © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Judul Film: The Conjuring

Sutradara: James Wan

Produser: Tony DeRosa-Grund, Peter Safran, dan Rob Cowan

Penulis: Chad Hayes dan Carey W. Hayes

Pemain:

- Vera Farmiga

- Patrick Wilson

- Ron Livingston

- Lili Taylor

Genre: Horor

Durasi: 112 menit

Tahun Rilis: 2013

Film ini merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang penyelidikan paranormal yang dilakukan oleh Ed dan Lorraine Warren, dua ahli supranatural yang terkenal. Film ini mengisahkan tentang keluarga Perron, yang pindah ke sebuah rumah tua di Rhode Island pada tahun 1971.

Mereka tidak menyadari bahwa rumah tersebut memiliki sejarah kelam dan berhantu. Mereka mulai mengalami berbagai kejadian aneh dan menakutkan, seperti suara-suara, bau busuk, dan penampakan-penampakan.

Mereka pun meminta bantuan Ed dan Lorraine Warren, yang menemukan bahwa rumah tersebut dikuasai oleh roh jahat yang ingin membunuh mereka. Mereka harus berjuang untuk menyelamatkan diri dan rumah mereka dari teror roh jahat tersebut.

Kelebihan:

Salah satu kelebihan film ini adalah penggambaran yang mengerikan dan menyeramkan tentang fenomena-fenomena supranatural yang terjadi di rumah tersebut. Film ini berhasil menciptakan suasana yang gelap dan menakutkan, dengan menggunakan berbagai teknik, seperti musik, efek suara, pencahayaan, dan kamera.

Film ini juga berhasil menghadirkan horor-horor yang mengagetkan dan menyerang, dengan menggunakan efek khusus yang realistis dan mengejutkan. Film ini juga berhasil menggambarkan karakter-karakter yang kuat dan berani, dengan menggunakan dialog, ekspresi, dan gestur yang tepat. Film ini juga berhasil menyampaikan pesan-pesan yang bermakna, seperti tentang pentingnya kepercayaan, keberanian, dan kasih sayang.

Kekurangan:

Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, film ini terasa kurang orisinal dan segar, dengan banyak kesamaan dan klise dengan film-film horor lainnya, seperti The Amityville Horror, The Exorcist, dan Poltergeist.

Film ini juga kurang memberikan latar belakang dan penjelasan yang memadai tentang asal-usul dan motif roh jahat yang menghantui rumah tersebut. Kedua, film ini terasa kurang logis dan konsisten, dengan banyak kejadian dan adegan yang tidak masuk akal atau bertentangan dengan fakta.

Film ini juga kurang memperhatikan detail dan akurasi, seperti tentang waktu, tempat, dan situasi. Ketiga, film ini terasa kurang emosional dan menyentuh, dengan banyak karakter dan adegan yang tidak mendapat simpati atau empati dari penonton. Film ini juga kurang memberikan dampak dan kesan yang kuat, dengan akhir cerita yang terlalu mudah ditebak dan tidak memuaskan.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, film ini merupakan film yang seru dan menghibur tentang penyelidikan dan horor di dalam rumah berhantu. Film ini dapat memberikan sensasi dan hiburan bagi penonton yang menyukai film-film horor. Namun, film ini juga memerlukan perbaikan dan penyegaran dalam beberapa aspek, seperti orisinalitas, logika, dan emosi.