Brilio.net - Kabar duka datang dari presiden ke-3, BJ Habibie yang meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB. Kabar meninggalnya menjadi duka bagi masyarakat Indonesia.

Di balik sebagai sosok yang jenius dan berjasa bagi Indonesia, Presiden BJ Habibie juga memiliki kisah percintaan yang tak lekang oleh waktu. Ia merupakan sosok yang setia pada sang isteri yang lebih dahulu wafat. Bahkan kisah perjalanan cintanya diangkat ke layar lebar.

Kisah perjalanan Habibie dan Ainun brilio.net rangkum dari buku The True life of Habibie: Cerita di balik Kesuksesan. Habibie dan Ainun diketahui telah saling mengenal sejak lama, bahkan bersekolah di SMP yang sama di Bandung. Kemudian BJ Habibie berkuliah di ITB dan melanjutkan kuliah di Aachen, Jerman. Sementara Ainun berkuliah kedokteran di Universitas Indonesia. Sesudahnya Habibie mendapat gelar insinyur pada jurusan konstruksi pesawat terbang pada tahun 1960. PAda masa kuliah di Jerman, Habibie 7 tahun tidak pernah pulang ke Tanah Air.

Di tahun 1962, niatnya kembali ke Indonesia terlaksana. Ada hal yang menjadi niat untuk berziarah ke makam ayahnya di Ujungpandang. Rencananya itu mendapat restu dari ibunya. Bahkan ibunya juga mengharapkan Habibie mendapat jodoh di Indonesia. Menjelang lebaran BJ Habibie dan adiknya, Junus Effendy berkunjung di rumah keluarga Muhammad Besari, yang merupakan orangtua Hasri Ainun Besari. Saat itu Ainun sedang mudik karena sakit dan mendapat cuti dari tempat kerjanya.

Maka bertemulah kembali antara BJ Habibie dengan Ainun setelah sekian tahun tidak berjumpa. Pertemuan itu pun berlangsung di ruang makan. Bahkan Habibie sempat menegur Ainun.

"Kok gula jawa sudah jadi gula pasir" kata BJ Habibie dalam kesempatan perjumpaan itu.

Saat itulah perasaan cinta tumbuh di antara keduanya. Dalam pertemuan itu kakak beradik itu ditawari Mohammad Besari untuk makan siang bersama pada hari lebaran. Tawaran itu ternyata disambut, tetapi yang datang hanya BJ Habibie. Begitulah pertemuan kembali dua insan yang telah memendam cinta begitu lama. Mereka berjanji untuk bertemu satu sama lain. Bahkan dikisahkan mereka berpacaran di dalam jok tertutup, meskipun sebenarnya tidak hujan.

Poses berpacaran hingga nikah yang sangat singkat, BJ Habibie tidak suka membuang waktu begitu saja. Akhirnya BJ Habibie menikahi Ainun pada tanggal 12 Mei 1962. Mereka berbulan madu di Kaliurang Yogyakarta, Bali dan dilanjutkan memenuhi niatnya ke makam ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie. BJ Habibie kemudian kembali ke Jerman bersama Ainun.