Brilio.net - Nabi Isa merupakan putera Maryam, wanita suci yang merupakan keponakan Nabi Zakaria. Beliau termasuk dalam golongan Ulul Azmi yakni Nabi yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam berdakwah.

Allah juga telah menganugerahkan mukjizat pada Nabi Isa, antara lain mampu berbicara saat bayi, menghidupkan orang yang sudah mati, dan dianugerahi kitab Injil. Kelak pada hari akhir, Nabi Isa juga akan turun dan meluruskan pemahaman atas akidah yang menyesatkan.

Kisah Nabi Isa pun telah dijelaskan dalam Alquran maupun hadits. Sebagai umat Islam, kita pun bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Baik dari kisah kelahiran Nabi Isa, perjalanan dakwahnya, hingga misinya di akhir zaman kelak.

Kisah Maryam dan kelahiran Nabi Isa.

foto: freepik.com

Nabi Isa merupakan Nabi yang terlahir tanpa ayah. Ibunya adalah Maryam, wanita yang senantiasa menjaga kesucian dan kehormatannya. Sejak kecil, Maryam berada di bawah asuhan Nabi Zakaria. Karena itulah Maryam memiliki akhlak mulia dan taat beribadah.

Ketika tengah bertasbih, Maryam terkejut melihat pria yang ternyata adalah malaikat Jibril. "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci," ujar Malaikat Jibril.

Maryam pun mengutarakan pertanyaannya, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina,"

Allah kemudian berfirman dengan perantaraan Jibril, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya "Jadilah", lalu jadilah dia." (QS Ali Imran ayat 42-47).

Setelah peristiwa tersebut, Maryam benar-benar mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Orang-orang yang mengetahui hal itu mencemooh Maryam dan menuduhnya berzina. Namun atas izin Allah, Nabi Isa yang masih bayi pun tiba-tiba bisa berbicara dan melindungi ibunya, sebagaimana dalam surah Maryam ayat 30-33.

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan aku seorang Nabi, dan dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku di lahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali."

2 dari 2 halaman

Mukjizat Nabi Isa.

foto: freepik.com

Tepat pada usia 30 tahun, Nabi Isa mendapatkan wahyu dan diangkat menjadi rasul. Allah juga menganugerahkan kitab Injil sebagai penyempurna kitab Taurat.

Sejak menyerukan dakwahnya, Nabi Isa terus mendapatkan kecaman. Oleh Raja Herodes, Nabi Isa ditantang untuk membuktikan kenabiannya. Atas izin Allah, Nabi Isa pun membuat sebuah patung dari tanah liat dengan bentuk burung. Setelah ditiup, burung tersebut tiba-tiba hidup dan terbang. Banyak orang orang-orang yang berdecak kagum melihat kejadian itu dan mulai mempercayai Nabi Isa.

Tak hanya itu, Nabi Isa juga didatangi dua orang yang memiliki penyakit, yaitu tunanetra dan kusta. Berkat izin Allah, orang buta sejak lahir tersebut dapat melihat kembali. Begitupun dengan orang yang menderita penyakit kusta. Keduanya sembuh dan memiliki badan yang bugar.

Mengutip dari buku "Kisah 25 Nabi dan Rasul" karangan Zaka Alfarisi, Nabi Isa dan pengikutnya sempat melakukan perjalanan melewati gurun pasir. Saat kehabisan bahan makanan, Nabi Isa memohon pada Allah untuk menurunkan hidangan dari langit. Hal itu juga menjadi mukjizat dari Nabi Isa.

Dakwah Nabi Isa pun mengalami kemajuan dan sudah memiliki banyak pengikut. Namun pihak-pihak yang menaruh iri pada Nabi Isa terus mencari cara untuk membunuhnya. Salah satu murid Nabi Isa bernama Yudas diketahui telah berkhianat. Ia terbujuk akan iming-iming hadiah sebesar 30 dinar dan memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa beserta para pengikutnya.

Sesaat sebelum tentara Romawi datang, Allah menyerupakan wajah Yudas dengan Nabi Isa, sehingga ia mendapat pukulan, diseret, hingga tewas disalib. Sedangkan Allah menyelamatkan Nabi Isa dan mengangkatnya, sebagaimana dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 157-158 yang artinya "Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Kelak, Nabi Isa juga akan turun pada hari akhir dan menjadi saksi sebagaimana dalam An Nisa ayat 159 "Tidak ada seorang Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka."