Brilio.net - Kejujuran memang mahal harganya. Sebaik mungkin kejujuran ini sudah ditanam kepada anak-anak sejak dini agar bisa menjadi kebiasaan yang melekat. Tentunya, peran orangtua sangat penting dalam menanamkan kejujuran kepada anak-anak. Sebagai orang yang paling dekat dengan anak, orangtua bisa menjadi teladan yang baik dengan dengan menunjukkan sikap kejujuran.

Anak-anak yang polos dan lugu juga sering melakukan kejujuran atas panggilan nuraninya. Ya, anak-anak memang peniru ulung. Jika ia kerap melihat kejujuran di sekelilingnya, maka itulah kebiasaan yang melekat. Nah, ternyata sudah banyak kisah kejujuran anak-anak yang mampu menyentuh nurani. Penasaran? Yuk simak 5 kisah kejujuran anak-anak yang menyentuh nuranimu seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/1).

1. Tulis memo untuk bertanggung jawab.

kisah kejujuran anak menyentuh nurani  © 2018 berbagai sumber

foto: Facebook/Condri Fadilaturrohmah

Baru-baru ini, kisah kejujuran seorang anak kembali menjadi perbincangan warganet. Seorang anak berusia 6 tahun bernama Zhafran, tak sengaja menggores bumper mobil ketika sedang bersepeda. Anak sulung ini jatuh dari sepeda dan tak sengaja menggores mobil yang sedang terparkir di pinggir jalan. Merasa bersalah, ia pun pulang dalam keadaan nangis dan meminta maaf kepada orangtuanya. Orangtuanya pun menyuruh agar Zhafran meminta maaf dan menemui si pemilik mobil namun berujung tak bertemu. Ia pun menulis memo dengan kesungguhan hatinya untuk si pemilik mobil dengan menyertakan nomor ponsel ibunya. Kisah kejujuran Zhafran ini pun lantas menuai pujian dari warganet yang berani mengakui kesalahan dan meminta maaf.

2. Anak SD kembalikan iPhone yang hilang.

kisah kejujuran anak menyentuh nurani  © 2018 berbagai sumber

foto: Facebook/Ericson Fernandez

Seorang pria asal Filipina menyadari kalau ponsel kesayangannya itu tak ada di saku celananya ketika hendak menuju mal bersama temannya. Pria bernama Ericson Fernandez ini walanya mengira kalau ponselnya itu tertinggal di kamarnya. Iseng menelpon ke nomornya, malah yang menjawab telponnya orang tak dikenal. Tak disangka, orang tak dikenal itu adalah seorang anak SD yang tak lain adalah penemu ponselnya.

Fernandez pun bergegas menghampiri murid SD tersebut ke sekolah untuk mengambil ponsel iPhone-nya. Ia pun diajak masuk ke dalam kelas dan disambut oleh guru di kelas tersebut. Setelah bercengkerama, akhirnya Fernandez berterima kasih kepada sang guru yang telah menemukan ponselnya. Namun guru tersebut mengatakan kalau bukan dirinya yang menemukan, melainkan murid-muridnya. Anak-anak itu membawa dan menyerahkan ponsel milik Fernandez kepada gurunya tanpa bermaksud memiliki barang mahal tersebut. Mendengar itu, Fernandez pun haru dan mengajak anak-anak SD tersebut makan di restoran.

3. Bocah 9 tahun kembalikan tas berisi Rp 50 juta yang ditemukannya.

kisah kejujuran anak menyentuh nurani  © 2018 berbagai sumber

foto: phuketgazette.com

Seorang wanita asal Thailand telah kehilangan tasnya yang berisi uang dan benda berharga. Wanita bernam Nukhlia Sangkaew ini kehilangan tasnya usai mengambil uang dari bank. Uang senilai Rp 50 juta itu rencananya akan digunakan untuk membayar tagihan rumah sakit. Namun malang, saat perjalanan pulang Nukhlia malah terjebak hujan deras dan tasnya terjatuh. Menyadari tasnya hilang, Nukhlia pun melapor ke kantor polisi.

Tak cuma uang tunai senilai Rp 50 juta saja, namun ia membawa emas seberat 90 gram. Tetapi, tiba-tiba ada seseorang yang meneleponnya bahwa ia menemukan tas milik Nukhlia. Sontak saja wanita ini pun mengajak si penemu tasnya untuk bertemu. Pertemuan pun berlangsung, tak disangka yang menemukan tas Nukhlia adalah seorang bocah perempuan berusia 9 tahun bernama Piyarat. Nukhlia sangat berterima kasih kepada Piyarat, ia bahkan memberi imbalan kepada bocah tersebut sebesar Rp 700 ribu.


4. Kejujuran bocah penjual tisu di pinggir jalan.

kisah kejujuran anak menyentuh nurani  © 2018 berbagai sumber

foto: kisahinspiratifislam.wordpress.com

Kisah ini bercerita tentang dua bocah penjual tisu di atas jembatan penyeberangan Setia Budi, Jakarta. Dua sosok yang kira-kira berusia 8 tahun itu sedang menjajakan tisu dengan wadah kantong plastik. Seorang wanita menghampiri untuk membeli tisu tersebut dengan total Rp 2.500, namun ternyata dua bocah tersebut tak memiliki uang kembalian senilai Rp 7.500. Akhirnya salah satu bocah tersebut berinisiatif mencari uang tukar demi uang kembalian tersebut.

Tak lama, wanita tersebut pun pergi dan mengikhlaskan uang kembalian kepada dua bocah itu. Namun siapa sangka bocah tersebut berlarian dan dengan tegas mengembalikan dengan uang tukar yang baru diperoleh Rp 4 ribu dari orang sekitar. Bocah itu pun lalu berkata, "Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan." ungkap bocah itu. Kisah kejujuran dua bocah penjual tisu di pinggir jalan ini pun ternyata menuai pujian. Dua manusia super yang tetap jujur di tengah kerasnya hidup di Jakarta.

5. Video anak kecil minta maaf Lebaran.
Dalam video tersebut, seorang anak mengakui segala kesalahan yang pernah ia buat kepada ayahnya. Rupanya, video ini merupakan iklan Idul Fitri asal Malaysia. Namun yang membuat salut adalah sikap anak kecil ini yang berani jujur dan mengakui kesalahannya.