Brilio.net - Dunia maya kembali dihebohkan oleh aksi pemukulan guru terhadap murid. Kali ini aksi tersebut terjadi di SMK Kesatrian, Purwokerto pada Kamis (19/4).

Waka Kesiswaan SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rahmawati membenarkan adanya kejadian tersebut. "Kejadian tadi pagi (Kamis), (viralnya) cepet banget, kami merasa kecolongan. Karena emang tipikal beliau tidak seperti itu, orangnya santun, baik, sama murid deket," dilansir brilio.net dari liputan6.com, Jumat (20/4).

Guru pelajaran Teknologi WAN berinisial LS tersebut melakukan tindak kekerasan kepada sembilan muridnya. Murid yang ia tampar tersebut telat masuk kelas, maka dari itu diberi pelajaran berupa tindak kekerasan.

Pukul 08.00 WIB, LS memasuki ruang kelas XI TKJ 3 namun mendapati sembilan muridnya tidak ada dikelas. Mereka masih berada di kantin untuk sarapan. Maka LS meminta izin wali kelas X1 TKJ 3 untuk memberikan tindak pendisiplinan.

Murid ditampar satu persatu hingga terdengar suara 'plak' keras. Aksi penamparan tersebut ternyata direkam seorang siswa dan disebarkan di media sosial. Video tersebut pun menjadi viral dan mengundang kegeraman masyarakat. Tampak dalam video, ia mengelus lembut pipi muridnya sebelum melayangkan tamparan.

Pihak sekolah langsung menghubungi Polsek Purwokerto Timur untuk melakukan pengamanan. Hal ini dibenarkan pihak kepolisian. "Sekolah telah didatangi ormas dan elemen masyarakat lain. Kami lakukan pengamanan agar tidak terjadi aksi main hakim sendiri," tutur AKP Djunaidi dilansir dari liputan6.com, Jumat (20/4).

LS menyatakan dalam sebuah video klarifikasi, tindak kekerasan yang ia lakukan bukan tanpa tujuan. Di depan korban yang ia tampar, LS juga menyatakan bahwa murid yang dendam boleh membalasnya. Ia juga membeberkan tujuan dari tindak kekerasannya.

Berikut video klarifikasi LS dilansir dari Twitter @GunKidFor2, Jumat (20/4).

Meski demikian, warganet masih dibuat geram dengan tindak kekerasan yang dilakukan LS. Berikut komentar warganet.

"Guru kog ba***gan??? Maksudnya apa trus bikin video nunjukkin para korbannya? Cari pembelaan? Kampret..gue perempuan, tp kalo anak gue lo gituin, gue balas dg lbh sadis, paham nyet? Puji Tuhan guru2 anakku sejak TK sampi SMP baik2 semuanya," cuitan @Agnes_Ajah01.

"Merasa tidak mengintimidasi tp dikumpulkan di dlm ruangan tanpa org lain sbg penengah. Mana mgkn murid2nya akan bilang terintimidasi. Bisa2 kena gampar lagi. Org kek gini ga cocok jd guru. Cocoknya jd debt colector," cuitan @tatamardu.

"Peraturan sekolah sudah jelas, proses hukum bisa berlanjut tetapi pemecatan harus se segera mungkin," cuitan @TaufiqMarhaban.

"sudah melewati batas ini tindakannya. apalagi pemukulannya kencang banget di video," cuitan @romiemocka.

"Pecat dan proses hukum, pemukulan tetap tdk di benarkan sebagai guru," cuitan @AlvinoLulu.