Brilio.net - Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia per Senin (27/4) mencapai 9.096 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 765 orang meninggal dunia dan 1.151 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini terjadi penambahan jumlah pasien positif virus corona sebanyak 214 orang.

"Jumlah kasus positif mencapai 9.096," kata dia, dalam juma pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/4).

Yurianto mengatakan pasien yang meninggal bertambah 22 orang.

"Sehingga total meninggal dunia menjadi 765 orang," ujarnya.

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh atau negatif virus corona setelah dua kali tes bertambah 44 orang.

"Sehingga total kasus sembuh mencapai 1.151," tandas Yuri.

Sehari sebelumnya, jumlah pasien positif virus corona sebanyak 8.882 orang. Dari jumlah tersebut, 743 orang meninggal dunia dan 1.107 orang lainnya dinyatakan sembuh. Rasio kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 8,37 persen atau yang tertinggi di Asia Tenggara.

Sementara Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan terdapat perkiraan bahwa masyarakat Indonesia sudah bisa kembali hidup normal pada Juli mendatang.

"Presiden (Joko Widodo) meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan aparat bisa lebih tegas agar pada Juni kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga Juli diharapkan kita bisa mengawali hidup normal kembali," ujar Doni dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin.

Doni menyampaikan hal tersebut usai rapat terbatas intern, bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan dipimpin Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan itu, Doni juga meminta seluruh kementerian, lembaga terkait, serta pemerintah daerah untuk menyampaikan berbagai imbauan soal upaya pencegahan penyebaran virus corona baru dengan berbagai bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.

"Imbauan-imbauan harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat, perlu gunakan bahasa daerah. Tidak mudik, protokol kesehatan jaga jarak, cuci tangan," ujar dia.