Brilio.net - Ratusan siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman hanyut saat menggelar acara susur sungai di Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Sleman pada Jumat (21/2) sekitar pukul 15.30 WIB.

Dilansir brilio.net dari antaranews.com, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan kegiatan Pramuka SMPN 1 Turi ini diikuti sekitar 257 siswa.

"Kegiatan yang dilakukan yakni susur Sungai Sempor. Pada saat turun ke sungai di lokasi belum hujan, tetapi di hulu sudah hujan," katanya.

Ia mengatakan saat ini proses evakuasi dan pendataan anak-anak di sekolah sedang dilakukan. "Sedangkan tim SAR gabungan masih menyisir sepanjang aliran Sungai Sempor," katanya.

Ia mengatakan data sementara 257 siswa ikut Pramuka susur sungai, yang sudah terdata di sekolah 154 anak.

"Ada yang langsung pulang, kondisi luka-luka sempat dibawa ke Klinik SWA, empat dibawa ke Puskesmas Turi, satu dibawa ke Klinik Purihusada," ujar dia.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, berdasarkan informasi, dilaporkan 257 siswa yang merupakan siswa kelas 7 dan 8 mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor. Tiba-tiba arus sungai menderas karena banjir yang mengakibatkan sebagian peserta hanyut.

Info dari kantor Basarnas DIY puluhan siswa masih dalam pencarian. Hasil assessment PMI Kabupaten Sleman menyebutkan sebanyak 127 siswa kelas 8 yang mengikuti acara tersebut, 120 di antaranya selamat. Sedangkan dari 129 siswa kelas 7 yang menjadi peserta, sampai pukul 18.00 WIB baru terabsen 51 orang. Total 171 siswa selamat.

PMI Kabupaten Sleman juga mendata 4 orang korban meninggal dunia, yaitu Sofia Aulia dan Nur Azizah dari kelas 8 serta Arisma dari kelas 7, sedangkan satu korban meninggal lain yaitu Latifa belum diketahui kelasnya.

Sementara, 6 orang korban selamat telah dibawa pulang oleh keluarganya. Data lain juga menyebutkan bahwa 4 korban selamat dirawat di Puskesmas Turi dan 1 korban selamat dirawat di RS Puri Husada.

Pencarian terus dilakukan tim gabungan dari SAR, polisi, PMI, dan komunitas relawan yang dibantu masyarakat. Posko Pendataan didirikan oleh BPBD Sleman di SMPN 1 Turi sedangkan Posko Pengendali pencarian didirikan Basarnas di Dukuh Sempor.