Brilio.net - Peristiwa penembakan seorang diplomat muda Indonesia di Peru mengejutkan publik internasional. Mengutip laporan Infobae, korban bernama Zetro Leonardo Purba yang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, tewas ditembak pada Senin (1/9). Saat kejadian, ia sedang dalam perjalanan pulang bersama istrinya menuju kediaman mereka di Avenida Cesar Vallejo, Distrik Lince.
Aksi tragis ini terjadi ketika Zetro disergap dua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Mereka melepaskan tembakan sebanyak tiga kali ke arah korban. Setelah insiden tersebut, Zetro segera dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak tertolong karena luka yang sangat parah. Polisi Nasional Peru (PNP) langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Komisaris PNP Lince, Daniel Eleodoro Guivar Zumaeta, menjelaskan kepada TVPerú Noticias, "Ini adalah kejahatan pertama dengan modus sicariato (pembunuhan bayaran) yang terjadi tahun ini di Distrik Lince. Belum diketahui apa fakta maupun motif yang membuat orang ini menjadi korban," ujarnya seperti dikutip dari Liputan6.com.
Ia menambahkan bahwa kemungkinan besar kasus ini berkaitan dengan aksi balas dendam. "Tidak menutup kemungkinan bahwa ini merupakan aksi balas dendam. Kami sedang melakukan penyelidikan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi para penyerang. Berdasarkan rekaman kamera keamanan, tampaknya mereka adalah warga negara asing," ungkapnya.
Sebagai bagian dari upaya pengejaran, pihak berwenang segera mengaktifkan Plan Cerco atau Operasi Pengepungan. Langkah ini dilakukan agar kepolisian dari yurisdiksi lain ikut membantu menangkap pelaku. Unit Investigasi Kriminal (SEINCRI) bersama aparat dari kantor polisi Lince pun telah memeriksa tempat kejadian perkara secara detail.
Informasi dari warga sekitar mengungkap bahwa Zetro baru lima bulan berada di Peru. Sejak kedatangannya, ia tinggal bersama istri dan dua anaknya di sebuah apartemen di blok 3 Avenida Cesar Vallejo. Mereka menyebutkan bahwa Zetro dikenal rutin menggunakan sepeda untuk berangkat dan pulang kerja antara KBRI di San Isidro dan rumahnya.
Saat peristiwa penembakan, Zetro diketahui sedang mengendarai sepeda. "Sepertinya dia sudah diintai, mereka menunggu kedatangannya. Diplomat asing itu datang dari arah Avenida Arequipa menuju kondominiumnya. Begitu dia dihadang, langsung ditembak tiga kali, salah satunya mengenai kepala yang membuatnya meninggal," ujar sang komisaris kepada media lain.
Istri Zetro yang saat itu menunggu di depan pintu masuk gedung tidak mengalami luka sedikit pun. Kini, ia berada dalam pengawasan pihak kepolisian bersama anggota keluarga lainnya untuk memberikan keterangan sekaligus memastikan keselamatan mereka.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas meninggalnya Zetro. "Saya sangat berduka atas berpulangnya Sdr. Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai KBRI Lima, Peru. Doa saya pribadi beserta keluarga besar Kementerian Luar Negeri menyertai istri, anak-anak dan keluarga besar almarhum," tulis Menlu melalui akun X resminya.
"Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan," tambahnya.
Dalam unggahan lain, Menlu Sugiono membagikan momen saat ia berkomunikasi dengan Menlu Peru, Elmer Schialer. "Berbicara dengan Menteri Luar Negeri Peru, Elmer Schialer (@CancilleriaPeru), untuk menyampaikan permintaan Indonesia agar dilakukan penyelidikan menyeluruh terkait wafatnya rekan kami, Bapak Zetro Leonardo Purba (@kbrilima). Kami percaya bahwa Peru akan memastikan perlindungan terbaik bagi staf kedutaan, keluarga, serta warga negara kami di Peru," tulisnya.
Recommended By Editor
- Polisi tangkap otak penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank di Jakarta, motif segera terungkap
- Kisah kematian Nia penjual gorengan sempat viral, sampai dibuatkan musala, kini mangkrak, 9 potretnya
- Kata polisi soal bocoran email diplomat Kemlu Arya Daru: Keinginan bunuh diri terungkap
- Hasil autopsi kepala cabang bank yang diculik dan dibunuh, ternyata ini penyebab kematiannya
- Tanggapi hasil penyelidikan polisi, Keluarga Arya Daru: Kebenaran akan terungkap dengan terang
- Dokter forensik ungkap hasil autopsi jenazah Arya Daru, beberkan waktu kematian diplomat Kemlu
































