Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memperkirakan bahwa program Koperasi Desa Merah Putih atau Kopdes Merah Putih akan menciptakan sekitar 2 juta lapangan pekerjaan. Angka ini dihasilkan dari perhitungan bahwa 80.000 koperasi akan mulai beroperasi pada 28 Oktober 2025.

"Kami dari Kementerian Ketenagakerjaan melakukan perhitungan, setiap koperasi akan memiliki pengelola dan pekerja. Jika kita ambil 25 orang per koperasi, maka totalnya sudah mencapai 2 juta pekerja," ungkap Yassierli dalam Kajian Tengah Tahun INDEF 2025 di Jakarta.

Menurut Yassierli, perkembangan Kopdes Merah Putih akan semakin pesat jika didukung oleh insentif modal. Hal ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat tentang dunia kerja. Dia juga berbagi cerita tentang mahasiswa-mahasiswanya yang masih menganggap bekerja di perusahaan besar di Jakarta sebagai cita-cita ideal.

"Ketika saya tanya kepada mereka, pekerjaan seperti apa yang mereka inginkan, banyak yang menjawab ingin bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Jakarta," kata Yassierli.

Namun, Yassierli menekankan pentingnya mengubah pola pikir tersebut. Menurutnya jia berbicara tentang program prioritas presiden, maka bekerja di koperasi juga merupakan pilihan yang sangat baik.

"Kita bisa menjadi manajer koperasi, ketua jaringan koperasi, atau bahkan ahli dalam bidang koperasi. Ini adalah gambaran masa depan yang saya bayangkan," tambahnya.

Namun, Yassierli juga menyadari bahwa masyarakat masih bersikap wait and see terhadap realisasi Koperasi Desa Merah Putih. Oleh karena itu, ia mengajak para ekonom untuk melakukan kajian mengenai model koperasi yang ideal di Indonesia ke depannya.

"Kita harus memikirkan bagaimana kebijakan ini akan diterapkan dan diharapkan dapat memberikan dampak positif, mengingat jumlah koperasi yang akan berdiri sangat besar," jelasnya.

Yassierli percaya bahwa program ini bisa menjadi pendorong ekonomi lokal yang berbasis pada kearifan lokal dan sumber daya yang ada. "Ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang dahsyat," tegasnya.

Menaker juga menyampaikan bahwa banyak perusahaan besar di luar negeri yang menjadikan koperasi sebagai model bisnis yang sukses. "Koperasi telah terbukti sebagai best practice di luar negeri, dan kita perlu mengoptimalkan potensi ini," ujarnya.

Kementerian Ketenagakerjaan pun akan menyiapkan skema pelatihan, kurikulum, dan sertifikasi bagi calon pekerja di Koperasi Desa Merah Putih. "Kami akan menyiapkan tema-tema untuk sertifikasi pelatihan terkait koperasi, termasuk kemungkinan membuat jenjang ahli koperasi," pungkasnya.