Presiden Prabowo Subianto meluapkan kegeraman atas tudingan yang menyebutnya sebagai presiden boneka. Dalam sidang kabinet di Istana Negara Jakarta pada Senin (5/5), Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya telah menghasilkan kebijakan yang pro rakyat meski baru enam bulan berjalan.

"Saya dibilang presiden boneka, dikendalikan oleh Pak Jokowi. Seolah-olah tiap malam Pak Jokowi telepon saya," ungkap Prabowo di hadapan jajarannya.

Ia menekankan bahwa seorang pemimpin yang baik harus siap berkonsultasi dengan pendahulunya yang sukses. Komunikasi dengan presiden sebelumnya, menurutnya, adalah hal yang wajar.

"Konsultasi itu adalah tindakan bijak. Saya menghadap Pak SBY, Ibu Mega, tidak ada masalah. Bahkan, saya bercanda ingin berkonsultasi dengan pemimpin yang sudah meninggal demi mendapatkan nasihat yang berharga," tambah Prabowo.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menjawab isu mengenai adanya matahari kembar, yang dianggap sebagai dua kekuatan penguasa. "Matahari hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto," tegas Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Beberapa menteri juga terlihat mendatangi Jokowi, namun Mardani menegaskan pentingnya untuk tidak ada matahari kembar dalam pemerintahan. "Satu matahari saja sudah berat, apalagi kalau ada dua," ujarnya.

Dengan demikian, Prabowo menegaskan posisinya sebagai pemimpin yang mandiri dan tidak terpengaruh oleh tudingan yang tidak berdasar. Ia berkomitmen untuk terus bekerja demi rakyat dan negara.