Brilio.net - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir selama beberapa bulan ini pun berdampak pada banyak sektor. Baik dalam sektor ekonomi, ketenagakerjaan, pendidikan, pariwisata, dan aspek lainnya.

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya aktivitas masyarakat di ruang publik.

Alhasil, ini pun berdampak pada sektor penunjang pariwisata seperti pelayanan perjalanan. Tak terkecuali bus pariwisata.

Berkurangnya order jasa angkutan wisata telah berdampak pada penutupan sejumlah perusahaan jasa bus pariwisata. Dengan keadaan ini, solusi yang dapat dilakukan untuk menekan dampak dari Covid-19 yakni dengan menciptakan peluang usaha baru. Misal dengan berinovasi menghasilkan sebuah terobosan baru.

Hal ini yang dilakukan perusahaan bus Griyo Dahar Mlampah di daerah Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Berawal dari sepinya orderan akibat banyak tempat wisata yang tutup, kini Griyo Dahar Mlampah melakukan terobosan baru yang terbilang unik dan berhasil mencuri perhatian masyarakat sekitar.

Mengingat banyak tempat wisata yang tutup di masa pandemi, Griyo Dahar Mlampah berinovasi dengan menciptakan Resto on the Bus.

Bagian dalam bus pariwisata dimodifikasi sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah restoran. Kini, Griyo Dahar Mlampah memberikan layanan agar para penumpang bisa menyantap hidangan lezat sambil jalan-jalan menikmati indahnya pemandangan.

"Alasan dibuat Resto on the Bus, dulunya bus pariwisata. Karena Covid, semua wisata ditutup dan orderan sepi. Coba berinovasi dengan membuat bus seperti resto. Bisa menikmati hidangan sambil jalan-jalan," ujar Guruh Andriyawan, salah satu staf Griyo Dahar Mlampah kepada brilio.net pada Minggu (8/11).

3 Bulan 900 lebih tiket terjual

Resto on the bus Karanggede © 2020 brilio.net Instagram

foto: Instagram/@guruh_andriyawan

Resto on the Bus ini sendiri diketahui telah launcing perdana pada 27 Juli 2020. Sejak peluncuran perdana, masyarakat cukup antusias dengan hadirnya Resto on the Bus. Bahkan ada lebih dari 900 tiket yang habis terjual hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

"Alhamdulillah, cukup antusias. Sampai sekarang jumlah tiket yang sudah terjual sekitar 920-an," lanjut Guruh.

Mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, Resto on the Bus berhasil bertahan hingga kini. Tak tanggung-tanggung, dulu yang pengoperasiannya di kawasan Karanggede, kini Griyo Dahar Mlampah berhasil menambah cabang lagi di kawasan Kota Boyolali.

Resto on the bus Karanggede © 2020 brilio.net Instagram

foto: Instagram/@guruh_andriyawan

Bus pariwisata yang biasanya monoton dan penuh dengan pemandangan kursi penumpang pun disulap sedemikian rupa menjadi cantik dan menarik. Semua kursi penumpang tersebut diubah menyerupai tempat makan. Setiap meja makan terdiri dari empat kursi.

Jumlah total meja makan dalam setiap busnya berbeda-beda. "Jumlah total ada enam hingga sembilan meja per busnya," imbuh Guruh.

Para penumpang Resto on the Bus akan mendapatkan makanan dan minuman dalam sekali jalan. Pilihan menu makanan tersebut terdiri dari chicken pop, chicken katsu, krengseng ati, atau nasi uduk. Sedangkan untuk minuman ada susu jahe, lemon tea, kopi, dan cokelat.

Delapan rute perjalanan.

Resto on the bus Karanggede © 2020 brilio.net Facebook

foto: Facebook/Guruh Andriyawan

Dengan tarif yang cukup terjangkau, penumpang sudah bisa menikmati makan sambil jalan-jalan sesuai tujuan yang diinginkan. Total ada delapan rute perjalanan yang ditawarkan.

Dalam satu tiket sudah mencakup satu kali makan dan minum, serta biaya tiket masuk tempat wisata.

Destinasi tujuan pun cukup bervariasi. Sebagai contoh, pada Sabtu dan Minggu bus akan melaju dari Karanggede menuju Kampoeng Rawa, lalu ke Dusun Semilir Bawen, dan kembali lagi ke Karanggede. Tiket untuk rute ini dibanderol dengan Rp 75.000.

Untuk weekend, ada dua waktu pemberangkatan. Trip pagi dimulai pada pukul 08.00, dan trip sore dimulai pukul 14.00.

Jika ingin menikmati pemandangan malam hari, ada pula pilihan rute malam. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 50.000, penumpang akan diajak berjalan-jalan menuju kawasan Boyolali atau Kota Salatiga.

Untuk rute Boyolali, penumpang akan berangkat dari Karanggede menuju Menara 3 Dunia, lalu menuju ke Alun-alun Boyolali, lanjut ke Patung Kuda Boyolali dan kembali lagi ke Karanggede.

Sedangkan untuk rute Salatiga, penumpang akan berangkat menuju Alun-alun Salatiga, lalu ke Kota Salatiga dan kembali lagi ke Karanggede.

Selain itu, Griyo Dahar Mlampah juga melayani paket rombongan. Rute yang ditawarkan untuk paket ini pun lebih beragam. Jadwal pemberangkatan juga bisa dilakukan pada hari apa saja.

Beberapa pilihan destinasinya antara lain Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang, Kampoeng Rawa, Bukit Cinta di Ambarawa, Museum Sangiran di Sragen, dan Eling Bening di Ambarawa. Namun jika menginginkan tujuan selain yang ada di daftar, harga bisa menyesuaikan sesuai permintaan.

Bus melaju 40 km/jam.

Resto on the bus Karanggede © 2020 brilio.net Instagram

foto: Instagram/@guruh_andriyawan

Resto on the Bus melaju dengan standar kecepatan 40 km/jam. Dengan kecepatan ini, penumpang bisa menikmati pemandangan di kanan-kiri jalan secara maksimal.

"Untuk standar kecepatan bus resto hanya berkisar 40km/jam," ungkap Guruh.

Sembari menikmati hidangan yang disediakan, setiap bus juga telah dilengkapi sejumlah fasilitas seperti karaoke. Selain itu, semua armada bus juga sudah dilengkapi fasilitas AC.

Patuhi protokol kesehatan.

Resto on the bus Karanggede © 2020 brilio.net Instagram

foto: Instagram/@guruh_andriyawan

Dengan segala fasilitas yang ditawarkan, Resto on the Bus dijalankan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Setiap penumpang diwajibkan memakai masker. Selain itu, setiap bus juga sudah dilengkapi dengan hand sanitizer dan thermo gun.

"Setiap penumpang wajib menggunakan masker. Untuk hand sanitizer dan thermo gun setiap unit sudah lengkap," jelas Guruh.

Seorang penumpang Resto on the Bus, Bekti, mengaku puas dan senang bisa menjajal bus unik yang beroperasi di Karanggede ini. Ia bisa menikmati perjalanan dengan harga yang cukup murah.

"Asyik, nyaman dan menyenangkan pokoknya happy aja deh. Semenjak ada bis resto, alhamdulillah bisa liburan murah. Bisa dua tempat wisata plus makan dan minum. Asyik kok, buat liburan akhir pekan," kata Bekti.