Brilio.net - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa pemerintah sampai Minggu 5 April 2020 sudah melakukan pemeriksaan kepada 9.712 warga yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan baik dari pusat dan daerah untuk terus mendiagnosa Covid-19. Sebab menurutnya, keberadaan kasus positif virus corona di tengah masyarakat kini semakin mengkhawatirkan.

Yuri pun mengumumkan bahwa mulai hari Minggu 5 April 2020, pemerintah akan mewajibkan masyarakat untuk mulai menggunakan masker, terutama saat bepergian. Imbauan tersebut sudah direkomendasikan langsung dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada pemerintah Indonesia.

"Mulai hari ini (5 April 2020), sesuai rekomendasi dari WHO kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," ujar Yuri saat menggelar konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (5/4).

Kendati demikian, Yuri menganjurkan masyarakat agar tidak salah pilih masker. Menurutnya masker yang harus digunakan masyarakat dalam aktivitas harian cukup dengan masker kain, karena dinilai praktis. "Masker bedah dan masker N95 hanya untuk petugas kesehatan. Gunakan masker kain karena masker kain bisa dicuci," kata dia.

"Kami menyarankan pemakaian masker kain tidak lebih dari 4 jam. Untuk kemudian dicuci dengan cara direndam dulu di air sabun dan kemudian dicuci (dibilas). Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan," imbuh Yuri.

2 dari 2 halaman



Update kasus virus corona Covid-19 di Indonesia, Minggu 5 April 2020

foto: freepik.com



Achmad Yurianto mengatakan bahwa jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia hingga Minggu 5 April pukul 12.00 WIB sudah mencapai 2.273 kasus. Rinciannya meliputi pasien sembuh 164 orang dan 198 orang.

"Pada hari ini sudah bertambah lagi kasus konfirmasi positif baru sebanyak 181 kasus. Sehingga total kasus positif sebanyak 2.273," kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB di Jakarta, Minggu (5/4).

Dilansir brilio.net dari Antara News, Yuri juga menjelaskan bahwa pasien yang sembuh bertambah 14 orang dan yang meninggal bertambah menjadi 7 orang. Sebelumnya pada Sabtu (4/4) tercatat kasus positif sebanyak 2.092 kasus dengan pasien sembuh sebanyak 150 orang dan meninggal dunia 191 orang.

Data Gugus Tugas mencatat 32 provinsi terpapar Covid-19 dengan rincian 5 kasus positif di Aceh, 35 kasus di Bali, 2 kasus di Bangka Belitung, 2 kasus di Bengkulu, dan 34 kasus di DI Yogyakarta.

Sejauh ini, catatan pemerintah menunjukkan DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak, yaitu 1.124 jiwa per 5 April 2020.

Sedangkan setelah DKI Jakarta, ada Jawa Barat dengan 252 kasus, Jawa Timur dengan 188 kasus, Banten dengan 177 kasus, dan Jawa Tengah dengan 120 kasus.

Sementara itu di Jambi 2 kasus, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 30 kasus, Kalimantan Tengah 11 kasus, Kalimantan Selatan 16 kasus, dan Kalimantan Utara 8 kasus.

Selanjutnya di Kepulauan Riau ada 9 kasus, NTB 7 kasus, Sumatera Selatan 16 kasus, Sumatera Barat 8 kasus, Sulawesi Utara 3 kasus, Sumatera Utara 25 kasus, Sulawesi Tenggara 6 kasus, Sulawesi Selatan 83 kasus.

Terakhir, di Sulawesi Tengah 4 kasus, Lampung 11 kasus, Riau 11 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing 1 kasus, Papua Barat 2 kasus, Papua 26 kasus dan Sulawesi Barat 2 kasus.

"Hingga saat ini kami sudah memeriksa 9.712 warga oleh tenaga kesehatan. Kita sadari keberadaan kasus positif di tengah warga menjadi sumber penyebaran karena itu segera temukan dan cari," imbuh Yuri.